Rechercher dans ce blog

Tuesday, August 31, 2021

5 Watchlist Saham di IHSG yang Fluktuatif Pagi Ini - IDNTimes.com

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 7,51 poin ke level 6.157,8 pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/9/2021) pagi.

Namun demikian, grafik kemudian melemah dan masuk zona merah. IHSG turun hingga 6 poin lebih atau 0,11 persen ke level 6.140-an.

Sebelumnya IHSG ditutup menguat hingga 5,39 poin atau naik 0,09 persen ke level 6.150,29.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 5,3 Poin setelah 'Kebakaran' Seharian

1. Pergerakan IHSG hari ini

5 Watchlist Saham di IHSG yang Fluktuatif Pagi IniIlustrasi IHSG (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dilansir RTI, level terendah IHSG berada di 6.137 dan level tertingginya menyentuh 6.169 pada awal pembukaan. Hingga pukul 09.16 WIB, secara keseluruhan investor membukukan transaksi Rp1,6 triliun, dengan volume transaksi yang diperjualbelikan 3,5 miliar lembar saham, dengan frekuensi 232 ribu kali.

Selain itu, sebanyak 221 saham menguat, 190 melemah, dan 157 stagnan alias tidak mengalami perubahan.

2. Pergerakan indeks saham

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5 Watchlist Saham di IHSG yang Fluktuatif Pagi IniIlustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejumlah saham unggulan terpantau melemah seiring IHSG yang masuk zona merah. Berikut daftarnya:

LQ45 melemah 0,32 persen ke level 863,699
IDX30 melemah 0,34 persen ke level 459,213
IDX80 melemah 0,27 persen ke level 123,404
IDXESGL melemah 0,48 persen ke level 126,260
IDXQ30 melemah 0,29 persen ke level 132,771

Baca Juga: Mau Tahu Cara Investasi di Pasar Modal? Awalnya Buka Rekening Saham!

3. Beberapa rekomendasi watchlist saham

5 Watchlist Saham di IHSG yang Fluktuatif Pagi IniIlustrasi IHSG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Berdasarkan data RTI, banyak saham watchlist yang melejit di perdagangan pagi ini lebih dari 5 persen hingga pukul 09.16 WIB. Beberapa saham yang dengan kenaikan tertinggi, di antaranya:

PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS)
Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM)
PT Megapower Makmur Tbk (MPOW)
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR)
PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR)

Baca Juga: Bingung Cara Investasi? Ini Cara Membuka Rekening Saham

Adblock test (Why?)


5 Watchlist Saham di IHSG yang Fluktuatif Pagi Ini - IDNTimes.com
Read More

Resmi IPO, Harga Saham HAIS Naik hingga 25% - Okezone Economy

JAKARTA - Harga saham PT Hasnur Internasional Shipping Tbk melesat pada pembukaan perdagangan Rabu (1/9/2021). Pergerakan saham dengan kode emiten HAIS ini mengalami kenaikan nyaris 25 persen atau tepatnya 24,67 persen.

Dilihat melalui RTI, saham HAIS mengalami kenaikan sebesar Rp74 atau 24,67 persen ke Rp374 per saham pada hari pertama penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga: Hasnur Internasional Shipping Melantai di BEI, Bidik Rp157 Miliar

Frekuensi perdagangan saham HAIS mencapai 846 kali dengan 4,81 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp1,80 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,00 dengan market cap sebesar Rp982,22 miliar.

Adapun, HAIS menawarkan sebanyak 525.250.000 lembar saham baru, dengan harga penawaran Rp300 per lembar saham, dengan target peraihan dana IPO sampai dengan Rp157,57 miliar. Jumlah saham yang dicatatkan Perseroan sebanyak 2.626.250.000 saham.

Baca Juga: 27 Perusahaan Masuk dalam Antrean IPO di BEI

Adapun sebanyak 46 persen dari hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal yaitu membeli tiga set armada kapal dan tongkang, dengan indikasi harga senilai Rp150 miliar. Jika dari 46 persen hasil IPO tersebut tidak cukup untuk mendanai pembelian tiga kapal dan tongkang, maka kekurangannya akan menggunakan dana pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO.

Manajemen HAIS berharap, pembelian tiga set armada tersebut akan memperbaiki kinerja operasional, melalui perbaikan komposisi penggunaan armada antara kapal sewa (rent ship) dan kapal milik sendiri (own ship).

Adblock test (Why?)


Resmi IPO, Harga Saham HAIS Naik hingga 25% - Okezone Economy
Read More

Bukalapak Masih Rugi pada Semester I-2021 - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan Total Processing Value (TPV) Rp 56,7 triliun pada semester I-2021, tumbuh 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

“Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15 persen dan kenaikan sebesar 34 persen pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang semester I tahun 2020 sampai dengan semester I tahun 2021,” tulis manajemen BUKA melalui siaran pers, Selasa (31/8/2021).

Sebanyak 75 persen TPV perseroan selama semester pertama tahun 2021 berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia. Di daerah tersebut, penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung warung kecil ritel terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Bukalapak menyampaikan, para mitra menjadi penggerak utama pertumbuhan perseroan, di mana TPV mitra pada semester I-2021 mencapai Rp 23,9 triliun, naik 227 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Waspada Pinjol Ilegal Berkedok Koperasi, Begini Cara Mengeceknya

Kontribusi mitra terhadap TPV perseroan meningkat dari 22 persen pada kuartal II tahun 2020 menjadi 48 persen pada kuartal II tahun 2021. Sementara itu, ATV mitra meningkat sebesar 98 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun 2020.

Kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan pada jumlah produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir Juni 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta, naik dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Adapun rasio biaya operasional terhadap TPV berkurang dari 4,8 persen pada kuartal II tahun 2020 menjadi 2,8 persen pada kuartal II tahun 2021. Sejalan dengan hal ini, rasio biaya operasional pada semester I tahun 2021 terhadap TPV tercatat 2,7 persen, turun dibanding 4,4 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Namun, margin kontribusi Mitra Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran masih -1 persen terhadap TPV pada tahun anggaran 2020 menjadi -0,5 persen terhadap TPV pada semester I tahun 2021. Sedangkan rasio kerugian operasional mitra terhadap TPV membaik dari 1,2 persen pada tahun anggaran 2020 menjadi 0,6 persen pada semester I tahun 2021.

Baca juga: Blibli Siap Susul Bukalapak IPO, Bagaimana Prospek Saham Teknologi?

Sementara itu, margin kontribusi marketplace setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1 persen terhadap TPV pada FY20 menjadi -0,08 persen dari TPV pada 1H21 dengan rasio kerugian operasional terhadap TPV membaik dari 2,5 persen pada FY20 menjadi 1,9 persen pada semester I tahun 2021.

Adapun pendapatan pada kuartal II tahun 2021 tumbuh sebesar 37 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 440 miliar, dan pendapatan semester I tahun 2021 tumbuh 35 persen menjadi Rp 864 miliar.

Dibandingkan periode yang sama tahun 2020, pendapatan mitra Bukalapak pada kuartal II tahun 2021 tumbuh sebesar 292 persen menjadi Rp 145 miliar, sementara pendapatan pada semester I tahun 2021 untuk mitra Bukalapak naik sebesar 350 persen menjadi Rp 290 miliar.

Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 12 persen pada kuartal II tahun 2020 menjadi 33 persen pada kuartal II tahun 2021.

“Perseroan terus memfokuskan strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional,” jelas manajemen BUKA.

Baca juga: September Ceria, Cek 5 Bansos yang Cair Bulan Ini

Bukalapak juga terus menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada kuartal II tahun 2021 sebesar Rp 407 miliar mencerminkan adanya perbaikan sebesar 31 persen dibandingkan pada kuartal II tahun 2020, sementara kerugian EBITDA pada semester I tahun 2021 membaik 27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1 persen pada kuartal II tahun 2020 menjadi 1,4 persen pada kuartal II tahun 2021. Sementara rasio kerugian EBITDA pada semester 1-2021 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2 persen dibandingkan dengan 2,6 persen.

Meski begitu, Bukalapak masih merugi pada semester 1-2021. Bukalapak sudah bisa menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9 persen dari Rp 1,03 triliun pada semester I-2020 jadi Rp 776 miliar pada semester I-2021.

Selain itu, Bukalapak juga bisa mengurangi kerugian bersihnya sebesar 25,7 persen dari Rp 1,03 triliun pada semester I tahun 2020 menjadi Rp 763 miliar pada semester 1-2021.

“Di samping peningkatan efisiensi diiringi dengan angka pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki posisi modal yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp 2,7 triliun pada akhir Juni 2021, sebelum memperhitungkan hasil dari penawaran umum perdana saham perseroan sebesar Rp 21,3 triliun pada Agustus 2021,” tambah keterangan manajemen.

Baca juga: Cara Promosikan UMKM di Kanal Medsos Bukalapak

Adblock test (Why?)


Bukalapak Masih Rugi pada Semester I-2021 - Kompas.com - Kompas.com
Read More

BI Tarik Uang Logam Emas Rp750 Ribu - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) menarik uang logam emas pecahan Rp750 ribu, setelah menarik uang logam emas pecahan Rp100 ribu yang sempat viral sebelumnya.

Secara keseluruhan, BI mulai menarik 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 karena masa pakainya sudah habis.

20 jenis URK tersebut terdiri dari lima seri berbeda, salah satunya URK Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 1990 sebanyak 3 pecahan. Ada tiga pecahan koin emas yang pada 1990 diterbitkan, yaitu koin Rp125 ribu, Rp250 ribu, dan Rp750 ribu.


Kemudian, ada URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun Emisi 1970 sebanyak 10 pecahan.

Ketiga, URK Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1974 sebanyak 3 pecahan, dua koin perak nilai Rp2.000 dan Rp5.000, serta koin emas Rp100 ribu.

Keempat, URK Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1987 sebanyak 2 pecahan yang terdiri dari satu koin perak Rp10 ribu dan koin emas Rp200 ribu.

Terakhir, URK Seri Save The Children Tahun Emisi 1990 sebanyak 2 pecahan, masing-masing koin perak pecahan Rp10 ribu dan koin emas pecahan Rp200 ribu,

Pencabutan URK diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.23/12/PBI/2021, terhitung sejak 30 Agustus 2021.

"Dengan demikian, terhitung tanggal dimaksud URK tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," terang BI dalam rilis, Senin (30/8).

[Gambas:Video CNN]

(wel/bir)

Adblock test (Why?)


BI Tarik Uang Logam Emas Rp750 Ribu - CNN Indonesia
Read More

Saham TOYS-MPOW Cuan Gede, NICL-Indofood Ambles - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten yang bergerak di industri mainan anak-anak PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) dan emiten pembangkit listrik PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) menjadi jawara pada sesi II perdagangan hari ini, Selasa (31/8/2021).

Berbeda nasib, saham emiten nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) bersama saham emiten Grup Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) harus rela menjadi top losers.

Setelah sempat melorot ke zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mendaki zona hijau setengah jam sebelum penutupan pasar. IHSG naik tipis 0,09% ke posisi 6.150,299 pada penutupan sesi II perdagangan Selasa (31/8).


Menurut data BEI, ada 271 saham menguat, 243 saham melemah dan 131 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,54 triliun dan volume perdagangan mencapai 23,09 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 605,54 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 86,77 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (31/8).

Top Gainers

  1. Sunindo Adipersada (TOYS), saham +34,62%, ke Rp 175, transaksi Rp 137,2 M

  2. MegaPower Makmur (MPOW), +19,64%, ke Rp 134, transaksi Rp 60,5 M

  3. MNC Investama (BHIT), +15,79%, ke Rp 110, transaksi Rp 218,8 M

  4. Sentral Mitra Informatika (LUCK), +10,17%, ke Rp 260, transaksi Rp 40,3 M

  5. Guna Timur Raya (TRUK), +8,93%, ke Rp 122, transaksi Rp 18,9 M

Top Losers

  1. PAM Mineral (NICL), saham -6,98%, ke Rp 120, transaksi Rp 167,3 M

  2. Bank Neo Commerce (BBYB), -6,75%, ke Rp 1.520, transaksi Rp 302,1 M

  3. Indofood Sukses Makmur (INDF), -5,36%, ke Rp 6.175, transaksi Rp 186,6 M

  4. DMS Propertindo (KOTA), -5,05%, ke Rp 188, transaksi Rp 66,4 M

  5. Zebra Nusantara (ZBRA), -4,92%, ke Rp 870, transaksi Rp 45,8 M

Saham TOYS memimpin top gainers dengan naik 34,62% ke Rp 175/saham, melanjutkan kenaikan 16,07% pada Senin kemarin. Praktis, dalam sepekan saham ini melonjak 56,25%, sementara dalam sebulan 'terbang' 150,00%.

Di posisi kedua, saham MPOW tercatat melesat 19,64%, rebound dari koreksi lebih dari 6% pada dua hari sebelumnya. Dalam sepekan saham MPOW melejit 67,50%, sementara dalam sebulan terkerek 55,81%.

Sementara, saham NICL anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,98% ke Rp 120/saham, setelah kemarin menguat 4,03%. Sebelum ini, saham NICL sempat terbenam di zona merah selama 3 hari beruntun atau pada 25-27 Agustus. Dalam sepekan saham ini turun 21,05%.

Setali tiga uang, saham INDF tergerus 5,36% ke Rp 6.175/saham. Dalam dua hari perdagangan terakhir, saham ini masing-masing naik 2,39% dan 1,56%. Dalam sepekan saham INDF turun 1,98%, sementara dalam sebulan naik tipis 1,65%.

Terbaru, INDF mencatatkan kenaikan laba bersih 21% menjadi Rp 3,43 triliun dari Rp 2,84 triliun.

Pertumbuhan laba bersih ini seiring dengan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 20% menjadi Rp 47,29 triliun dibandingkan Rp 39,38 triliun di semester I tahun lalu.

Laba usaha naik 51% menjadi Rp 8,49 triliun dari Rp 5,63 triliun, dan marjin laba usaha meningkat menjadi 17,9% dari 14,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Adblock test (Why?)


Saham TOYS-MPOW Cuan Gede, NICL-Indofood Ambles - CNBC Indonesia
Read More

IHSG Menguat Tipis, Asing Buru BBCA-TLKM & Lepas INDF-SCMA - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (31/8/2021), setelah sepanjang hari bergerak di zona merah.

Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup naik tipis 0,09% ke level 6.150,29. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG sempat dibuka di zona hijau, namun selang beberapa menit, IHSG langsung bergerak ke zona merah. Namun 30 menit jelang penutupan perdagangan hari ini, IHSG mampu kembali ke zona hijau, walaupun hanya tipis-tipis saja.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 12,8 triliun. Terpantau investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 634 miliar di pasar reguler. Sebanyak 271 saham menguat, 243 saham melemah dan 132 lainnya stagnan.


Secara mayoritas, asing memburu saham perbankan dan telekomunikasi, termasuk pendukungnya yakni menara telekomunikasi. Dari saham perbankan, asing memburu saham bank big cap yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan saham telekomunikasi dan pendukungnya yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan saham menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Selain memburu saham perbankan dan telekomunikasi, asing juga tercatat kembali memburu saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.

Net Buy Asing

Di lain sisi, asing juga tercatat melepas beberapa saham, di mana mayoritas merupakan saham konsumer dan saham media. Saham konsumer yang dilepas oleh asing hari ini adalah saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sedangkan saham media yang dilepas oleh asing adalah saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT MNC Studio International Tbk (MSIN).

Selain melepas saham konsumer dan media, asing juga melepas saham pertambangan batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan saham farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Sell Asing

Sentimen negatif muncul dari China yang melaporkan perlambatan laju manufakturnya per Agustus. Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur berada di angka 50,1 atau melambat dari posisi Juli sebesar 50,4.

Angka di atas 50 dalam indeks PMI menunjukkan ekspansi, sedangkan di bawah itu menunjukkan kontraksi.

Artinya, ada risiko sektor manufaktur China akan kembali mengalami kontraksi, dan bisa berdampak ke perekonomian global. Maklum saja, China merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia.

Sehari sebelumnya pada Senin (30/8/2021), China juga memberikan kabar buruk di mana pemerintah berencana membatasi perusahan teknologi mereka agar tidak mencatatkan sahamnya di bursa AS, sebagaimana diberitakan di Wall Street Journal.

Terbaru, pemerintah China juga berencana membatasi aktivitas anak-anak berusia di bawah 18 tahun bermain video game menjadi hanya 3 jam dalam sepekan. Aturan tersebut membuat saham-saham teknologi dan gaming tertekan, seperti Tencent yang anjlok 3% lebih.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


IHSG Menguat Tipis, Asing Buru BBCA-TLKM & Lepas INDF-SCMA - CNBC Indonesia
Read More

Sah, Bumi Resources (BUMI) di Bawah Kendali Generasi Ketiga Keluarga Bakrie - Insight Kontan

ILUSTRASI. Bumi Resources (BUMI) mengangkat Aga Bakrie sebagai Presiden Direktur dan Andra Bakrie sebagai Komisaris. ANTARA FOTO/HO/pras.

Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini berada di tangan generasi ketiga keluarga Bakrie. 

Generasi ketiga keluarga Bakrie kini memegang tampuk kepemimpinan BUMI pasca perombakan jajaran komisaris dan direksi. 

Perombakan ini menyusul pengunduran diri Rosan Perkasa Roeslani dari jabatan Presiden Komisaris dan meninggalnya Saptari Hoedaja pada Juli lalu. 

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BUMI yang digelar secara online hari ini, Selasa (31/8), pemegang saham telah merestui perubahan dewan komisaris dan dewan direksi. 

Baca Juga: Setelah Valbury, Trimegah Sekuritas Juga Menjadi Incaran Akuisisi Investor Asal Korea

Berdasarkan keputusan RUPS, Sharif Cicip Sutardjo diangkat sebagai Presiden Komisaris menggantikan Rosan Perkasa Roeslani yang mengundurkan diri usai ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. 

Sharif Cicip Sutardjo merupakan mantan Menteri Kelautan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Politisi Partai Golkar ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar saat Golkar dipimpin oleh Aburizal Bakrie alias Ical. 

RUPS juga mengangkat Rio Supin sebagai direktur yang bertanggung jawab atas proyek yang dilaksanakan BUMI. Sebelumnya, pada Juli lalu, Rio Supin telah diangkat sebagai Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk (DEWA), anak usaha BUMI. 

Yang menarik, dua anggota keluarga Bakrie masuk ke dalam jajaran dewan komisaris dan dewan direksi. 

Dalam RUPS  hari ini, pemegang saham sepakat mengangkat Adhika Andrayudha Bakrie sebagai Komisaris BUMI. 

Pada saat bersamaan, RUPS juga mengangkat Adika Nuraga Bakrie sebagai Presiden Direktur BUMI menggantikan almarhum Saptari Hoedaja. 

Baca Juga: PPKM Turun ke Level 3, Trafik Penumpang Harian Garuda Indonesia (GIAA) Naik 50%

Adika Nuraga Bakrie merupakan anak pertama Nirwan Dermawan Bakrie. Sementara Adhika Andrayudha Bakrie merupakan anak ketiga Nirwan. 

Nirwan merupakan putra ketiga Achmad Bakrie, pendiri Grup Bakrie. Nirwan menangani bisnis keluarga Bakrie menggantikan kakaknya, Aburizal Bakrie.

Adika Nuraga Bakrie sebelumnya menjabat sebagai Deputi CEO sekaligus Direktur BUMI. Pria yang akrab disapa Aga Bakrie ini juga menjabat posisi strategis di beberapa perusahaan keluarga Bakrie. 

Pria kelahiran Jakarta, 14 Desember 1981 ini tercatat sebagai anggota dewan komisaris PT Bakrie Sumatera Plantation sejak 2017. Lulusan Bentley University ini juga menjabat sebagai direktur di PT Bakrie Capital Indonesia, PT Minarak Brantas Gas, dan PT Gaia Energi Baik. 

Baca Juga: Ada Tawaran Bunga Obligasi dari Hutama, SMMA, dan BMTR, Cermati Mana yang Terseksi

Sementara Adhika Andrayudha Bakrie juga menjabat berbagai posisi penting di perusahaan Grup Bakrie. Pria yang akrab disapa Aga Bakrie ini juga menjabat sebagai anggota dewan komisaris di Bakrie Sumatera Plantation dan direktur di Bakrie Capital. 

Pria kelahiran Jakarta, 3 Mei 1984, ini juga menjabat sebagai Direktur PT Kaltim Prima Coal dan Direktur Arutmin Indonesia. Lulusan Newbury College, Amerika Serikat, juga menjadi Deputi CEO di PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), anak usaha BUMI. 

 

Adblock test (Why?)


Sah, Bumi Resources (BUMI) di Bawah Kendali Generasi Ketiga Keluarga Bakrie - Insight Kontan
Read More

Daftar Harga BBM Pertamina di 34 Provinsi Indonesia yang Baru Diteken Jokowi - Kompas TV

Ilustrasi mengisi BBM Pertamina. Ada aturan baru soal harga BBM lewat Perpres 69 Tahun 2021 dari Presiden Jokowi. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 69 Tahun 2021 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM). Lalu, berapa harga BBM Pertamina di seluruh pronvinsi Indonesia?

Perpres 69/2021 ini mengubah Perpres Nomor 191 Tahun 2014 yang mengatur ketentuan serupa. 

Sebelumnya, Jokowi juga telah mengesahkan perubahan aturan itu lewat Perpres 43 Tahun 2018.

Perpres 69/2021 kini mengatur terkait penugasan, penyediaan, dan pendistribusian jenis BBM, solar (gas oil), dan minyak tanah (kerosene) maupun BBM Khusus Penugasan bensin RON 88 atau Premium.

Baca Juga: Pertamina Temukan Cadangan Minyak dan Gas Bumi di Jakarta, Ini Lokasinya

Selain itu, aturan ini juga membahas formula harga jual eceran jenis BBM Umum, Tertentu, dan Khusus Penugasan.

Harga jual jenis BBM Umum menggunakan formula harga dasar yang terdiri dari biaya perolehan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, dan margin. 

Untuk BBM Khusus Penugasan atau Premium, harga jual ecerannya mendapat tambahan biaya pendistribusian di wilayah penugasan.

Lalu, harga dasar BBM ini ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Sementara, harga jual BBM Tertentu, yaitu minyak solar mendapat potongan harga dari subsidi pemerintah.

Adblock test (Why?)


Daftar Harga BBM Pertamina di 34 Provinsi Indonesia yang Baru Diteken Jokowi - Kompas TV
Read More

Sektor Komoditas Bakal Jadi Jawara IHSG pada September, Ini Rekomendasi Panin Sekuritas - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham di sektor komoditas diprediksi akan mencatatkan kinerja positif pada September 2021 mendatang seiring dengan kelanjutan pemulihan ekonomi.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pelonggaran PPKM memang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada bulan depan. Meski demikian, ia menilai sentimen tersebut bukanlah yang utama.

William menjelaskan, pelaku pasar akan memantau potensi terjadinya penundaan taper tantrum. Hal tersebut menurutnya akan berimbas pada aksi net buy asing di pasar Indonesia.

“Secara teknikal, pergerakan IHSG akan cenderung sideways dengan range 5.947 – 6.245,” katanya saat dihubungi pada Selasa (31/8/2021).

Menurutnya, saham-saham pada sektor komoditas masih akan melanjutkan tren positifnya. William mengatakan, sektor komoditas yang bisa menjadi pilihan adalah batu bara dan logam seiring dengan pergerakan harga komoditas serta tren pemulihan ekonomi yang masih terus berlanjut.

Seiring dengan hal tersebut, ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati sepanjang September mendatang seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dengan target harga Rp600, PT Adaro energy Tbk (ADRO) dengan harga Rp1.500 – Rp1.700, dan PT Indika Energy Tbk di level Rp1.440 – Rp1.650.

Selain itu, investor juga dapat mencermati PT Indo Tambangraya Megah Tnk (ITMG) dengan target harga Rp17.000 dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) pada level Rp320.

Sebelumnya, Head of Research MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan, pelonggaran PPKM dapat menopang IHSG bertahan di atas level 6.000 sepanjang September mendatang.

Meski demikian, menurutnya kebijakan ini belum akan berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG pada bulan September mendatang.

Ia menjelaskan, secara historis, selama 5 tahun kebelakang, IHSG cenderung bergerak mendatar setiap bulan September. Hal ini dinilai wajar mengingat di bulan September adalah bulan terakhir dari kuartal III/2021.

“Pada bulan September, investor bakal melakukan aksi wait and see, sambil menunggu data kinerja-kinerja emiten dan memproyeksikan kinerja emiten-emiten menjelang penutupan tahun,” jelasnya.


Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Konten Premium Masuk / Daftar

Adblock test (Why?)


Sektor Komoditas Bakal Jadi Jawara IHSG pada September, Ini Rekomendasi Panin Sekuritas - Bisnis.com
Read More

20 Pecahan Uang Rupiah Ditarik BI, Salah Satunya Setara 2 Yamaha NMAX - Motorplus - Motor Plus

bukalapak.com

Uang koin tahun 1974 setara 2 Yamaha NMAX

Adblock test (Why?)


20 Pecahan Uang Rupiah Ditarik BI, Salah Satunya Setara 2 Yamaha NMAX - Motorplus - Motor Plus
Read More

Kerugian Garuda Indonesia Tembus Rp 13 Triliun pada Semester I-2021 - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar 904,9 juta dollar AS atau setara Rp 13,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.400 per dollar AS) pada semester I-2021.

Kerugian tersebut meningkat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar 728,15 juta dollar AS atau setara Rp 10,5 triliun.

Dilansir dari laporan keuangan perusahaan dengan kode emiten GIAA itu, Selasa (31/8/2021), kenaikan rugi bersih perseroan selaras dengan merosotnya pendapatan usaha sepanjang periode Januari-Juni 2021.

Baca juga: Garuda Indonesia Uji Coba IATA Travel Pass Mulai 30 Agustus 2021

Pada paruh pertama tahun ini, GIAA membukukan pendapatan usaha sebesar 696,8 juta dollar AS atau setara Rp 10,03 triliun, menurun dibanding semester I-2020 sebesar 917,2 juta dollar AS atau setara Rp 13,2 triliun.

Penurunan itu seiring dengan anjloknya pendapatan usaha di segmen penerbangan, yakni dari 750,2 juta dollar AS atau setara Rp 10,8 triliun pada semester I-2020, menjadi 556,5 juta dollar AS atau setara Rp 8,01 triliun pada semester I tahun ini.

Berbeda dengan segmen penerbangan, pendapatan penerbangan tidak berjadwal tumbuh dari 21,54 juta dollar AS atau setara Rp 353,3 miliar menjadi 41,63 juta dollar AS atau setara Rp 599,4 miliar.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Adapun beban usaha maskapai pelat merah itu menurun dari 1,64 miliar dollar AS atau setara Rp 23,6 triliiun, menjadi 1,38 miliar dollar AS atau setara Rp 19,8 triliun.

Adblock test (Why?)


Kerugian Garuda Indonesia Tembus Rp 13 Triliun pada Semester I-2021 - Kompas.com - Kompas.com
Read More

Penampakan Uang Rupiah Logam Rp100.000, Terbuat dari Emas Lho - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC IndonesiaBank Indonesia (BI) mencabut dan menarik 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 dari peredaran. Ini sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 23 Tahun 2021. Melalui aturan ini, URK tersebut sudah tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia terhitung sejak 30 Agustus 2021.

"Bagi masyarakat yang memiliki URK tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Umum terhitung sejak 30 Agustus 2021 sampai dengan 29 Agustus 2031, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Selasa (31/8/2021).

Adapun uang rupiah yang dimaksud adalah:

1. Uang Rupiah Khusus Seri 25 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun Emisi 1970 sebanyak 10 (sepuluh) pecahan;

2. Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1974 sebanyak 3 (tiga) pecahan;


3. Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1987 sebanyak 2 (dua) pecahan;

4. Uang Rupiah Khusus Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 1990 sebanyak 3 (tiga) pecahan;

5. Uang Rupiah Khusus Seri Save The Children Tahun Emisi 1990 sebanyak 2 (dua) pecahan.

Salah satu uang rupiah yang menarik perhatian adalah Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1974 dengan nominal Rp 100 ribu. Uang rupiah itu turut menjadi perbincangan di media sosial. Material pembuatannya berasal dari emas sebagaimana tertera dalam pengumuman BI. Hal itu pun dikonfirmasi oleh Erwin kepada CNBC Indonesia. "Iya," ujarnya saat ditanya apakah benar uang rupiah itu terbuat dari emas.

BI menekankan, dalam penukaran URK tahun emisi 1970 sampai dengan 1990 yang telah dicabut ini, nilai nominal penggantian uang yang diberikan sama dengan yang tertera pada URK dimaksud.

"Layanan penukaran juga dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik BI," kata Erwin.

Untuk penggantian atas URK dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai pengelolaan uang Rupiah, yaitu:

- Dalam hal fisik uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan, dan

- Dalam hal fisik uang Rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.

"BI mengimbau masyarakat yang akan melakukan penukaran di seluruh kantor BI untuk tetap menjalankan protokol Covid-19," tegasnya.


[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Adblock test (Why?)


Penampakan Uang Rupiah Logam Rp100.000, Terbuat dari Emas Lho - CNBC Indonesia
Read More

Heroik! Asing Borong Saham, IHSG Ditutup Putar Balik Hijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil balik arah pada perdagangan sesi kedua setelah ditutup terkoreksi di sesi pertama. IHSG menutup hari dengan apresiasi 0,09% ke level 6.150,29 pada perdagangan Selasa (31/8/21).

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 12,8 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 633 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 155 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 144 miliar.


Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang dilego Rp 47 miliar dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang dijual Rp 23 miliar.

Sentimen negatif muncul dari China yang melaporkan perlambatan laju manufakturnya per Agustus. Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur berada di angka 50,1 atau melambat dari posisi Juli sebesar 50,4. Angka di atas 50 dalam indeks PMI menunjukkan ekspansi, sedangkan di bawah itu menunjukkan kontraksi.

Artinya, ada risiko sektor manufaktur China akan kembali mengalami kontraksi, dan bisa berdampak ke perekonomian global. Maklum saja, China merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia.

Sehari sebelumnya, pada Senin, China juga memberikan kabar buruk di mana pemerintah berencana membatasi perusahan teknologi mereka agar tidak mencatatkan sahamnya di bursa AS, sebagaimana diberitakan diWall Street Journal.

Terbaru, pemerintah China juga berencana membatasi aktivitas remaja berusia di bawah 18 tahun bermain video game menjadi hanya 3 jam dalam sepekan. Aturan tersebut membuat saham-saham teknologi dan gaming tertekan, seperti Tencent yang anjlok 3% lebih.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


Heroik! Asing Borong Saham, IHSG Ditutup Putar Balik Hijau - CNBC Indonesia
Read More

Bank Indonesia Resmi Cabut dan Tarik 20 Pecahan Uang Rupiah, Berikut Daftarnya - Kompas TV

Ilustrasi: Mata uang. Bank Indonesia (BI) tengah berupaya memperluas penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan dan investasi antar negara. (Sumber: freepik.com/xb100 )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bank Indonesia resmi mencabut dan menarik 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) dari peredaran. Jenis pecahan yang dicabut itu merupakan Uang Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990.

Pencabutan itu dilakukan melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.23/12/PBI/2021, terhitung sejak 30 Agustus 2021.

“Terhitung tanggal dimaksud URK tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (30/8/2021) sepeti dikutip dari Antara.

Erwin membeberkan, URK yang dicabut dan ditarik dari peredaran yaitu:

URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun Emisi 1970 sebanyak 10 pecahan.

Kemudian URK Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1974 sebanyak tiga pecahan,

URK Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1987 sebanyak dua pecahan.

Lalu URK Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 1990 sebanyak tiga pecahan.

Dan URK Seri Save The Children Tahun Emisi 1990 sebanyak dua pecahan.

Menurut dia, masyarakat yang memiliki URK tersebut dan ingin menukar, dapat melakukannya di Bank Umum terhitung sejak 30 Agustus 2021 sampai dengan 29 Agustus 2031, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Adblock test (Why?)


Bank Indonesia Resmi Cabut dan Tarik 20 Pecahan Uang Rupiah, Berikut Daftarnya - Kompas TV
Read More

Catat! Harga Eksekusi Rights Issue BBRI di Rp 3.400 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Aksi korporasi rights issue PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro sudah semakin dekat. Harga rights issue juga sudah ditentukan yakni Rp 3.400/unit.

Rencana rights issue sudah efektif dan disetujui oleh pemegang saham perseroan dan dikeluarkannya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 30 Agustus 2021 kemarin.

Prospektus menjelaskan Cum Date HMETD dijadwalkan pada 7 September 2021 untuk pasar reguler dan negosiasi, sedangkan 9 September 2021 untuk pasar tunai.


Selanjutnya tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD yakni pada 8 September 2021 untuk pasar reguler dan negosiasi, sedangkan 10 September 2021 untuk pasar tunai.

Tanggal distribusi HMETD adalah 10 September 2021 dan pra-pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 13 September 2021. Periode perdagangan HMETD yakni 13-22 September 2021.

Setiap pemegang satu miliar saham lama berhak untuk mendapat 230.128.553 HMETD yang dapat ditukarkan menjadi 1 saham BBRI di harga Rp 3.400/unit.

BRI yang menggelar Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) atau rights issue dengan menerbitkan 28.677.086.000 saham ini memiliki target keseluruhan dana yang dihimpun sebanyak Rp 95,92 triliun.

Sebagian dari jumlah tersebut adalah transaksi inbreng saham milik pemerintah di Pegadaian dan PNM dengan nilai Rp 54,77 triliun sehingga pasca aksi korporasi ini holding Ultra Mikro akan terbentuk di bawah BBRI. Dengan transaksi inbreng ini maka kepemilikan pemerintah di BRI tidak akan terdilusi pasca rights issue.

Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari mengatakan untuk penetapan harga rights issue akan dilakukan setelah melawati proses registrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penetapan harga selanjutnya akan disampaikan dalam prospektus PUT I.

"Tetapi kami sampaikan dalam penetapan pricing rights issue, kami akan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kondisi makro ekonomi dan industri yang terakhir, kinerja perseoran, fluktuasi harga perseroan dan masukan dari para pemegang saham, "ujarnya mengutip keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Viviana mengatakan pihaknya optimistis penerbitan saham baru ini akan menyedot animo pasar meski dalam kondisi perekonomian yang cukup menantang. Menurutnya, BRI tidak ingin kehilangan momentum karena melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk menata kembali ekosistem usaha ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan bisa menghimpun dana segar sebesar Rp 41,15 triliun terkait aksi korporasi right issue.
"Apabila seluruh pemegang saham publik mengeksekusi hak nya sesuai porsinya maka perkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rencana PUT I maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun," demikian mengutip prospektus BBRI di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Adapun rencana tersebut perseroan menerbitkan saham baru dalam rangka PMHMETD untuk jumlah sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per lembar saham.

TIM RISET CNBCINDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Adblock test (Why?)


Catat! Harga Eksekusi Rights Issue BBRI di Rp 3.400 - CNBC Indonesia
Read More

Uang Logam Gambar Ini Laku Rp750.000, Buruan Tukar! - Okezone Economy

JAKARTA - Masyarakat yang punya uang logam ini bisa ditukar dan akan mendapat Rp750.000. Uang logam ini masuk ke Uang Rupiah Khusus (URK) yang dicabut Bank Indonesia (BI) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990.

Tercatat, BI mencabut dan menarik 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 dari peredaran.

Uang logam Rp750.000 ini masuk ke dalam URK Seri Save The Children Tahun Emisi 1990. Uang ini terbuat dari emas. Demikian seperti dilansir situs resmi BI, Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Baca Juga: Mengejutkan! RI Ternyata Punya Uang Logam Rp200.000 Bergambar Badak

Uang logam pecahan Rp750.000 ini dicabut dari peredaran BI sejak 30 Agustus 2021. Bagi masyarakat yang memiliki URK tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Umum terhitung sejak 30 Agustus 2021 sampai dengan 29 Agustus 2031, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Perlu diingat, penggantian atas Uang Rupiah Khusus tahun emisi 1970 sampai dengan tahun emisi 1990 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada URK dimaksud.

Layanan penukaran juga dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik BI.

(dni)

Adblock test (Why?)


Uang Logam Gambar Ini Laku Rp750.000, Buruan Tukar! - Okezone Economy
Read More

Monday, August 30, 2021

IHSG Fluktuatif, 5 Saham Ini Melejit Lebih dari 6 Persen - IDNTimes.com

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 3 poin atau 0,06 persen ke level 6.148,73 pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/8/2021) pagi.

Namun demikian, pada pukul 09.05 WIB grafik IHSG melemah dengan turun hingga 16,12 poin atau 0,26 persen ke level 6.128,78.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat hingga 103,5 poin atau 1,71 persen ke level 6.144,9 pada penutupan perdagangan Senin (30/8/2021).

Baca Juga: Simak! Ini Fakta-fakta Money Game dan Cara Menghindarinya

1. Pergerakan IHSG hari ini

IHSG Masih Labil, 5 Saham Ini Melejit Lebih dari 6 PersenIlustrasi IHSG (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dilansir RTI, level terendah IHSG berada di 6.123,38 dan level tertingginya menyentuh 6.158,07 pada awal pembukaan. Hingga pukul 09.17 WIB, secara keseluruhan investor membukukan transaksi Rp1,3 triliun, dengan volume transaksi yang diperjualbelikan 3,11 miliar lembar saham, dengan frekuensi 194 ribu kali.

Selain itu, sebanyak 210 saham menguat, 191 melemah, dan 176 stagnan alias tidak mengalami perubahan.

2. Pergerakan indeks saham

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

IHSG Masih Labil, 5 Saham Ini Melejit Lebih dari 6 PersenIlustrasi IHSG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sejumlah saham unggulan juga kompak melemah pagi ini. Berikut daftarnya:

LQ45 melemah 0,24 persen ke level 864,854
IDX30 melemah 0,30 persen ke level 459,674
IDX80 melemah 0,21 persen ke level 123,371
IDXESGL melemah 0,24 persen ke level 126,291
IDXQ30 melemah 0,31 persen ke level 133,084

Baca Juga: Fakta-Fakta Indeks Bursa Saham AS, Jumlahnya sampai 5 Ribuan!

3. Beberapa rekomendasi watchlist saham

IHSG Masih Labil, 5 Saham Ini Melejit Lebih dari 6 PersenIlustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data RTI, ada 5 saham watchlist yang melejit di perdagangan pagi ini lebih dari 6 persen hingga pukul 09.22 WIB, di antaranya:

PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK)
PT MNC Investama Tbk (BHIT)
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC)
PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA)
PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR)

Baca Juga: Startup Unicorn-Decacorn IPO, Ini Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia

Adblock test (Why?)


IHSG Fluktuatif, 5 Saham Ini Melejit Lebih dari 6 Persen - IDNTimes.com
Read More

20 Pecahan Uang Rupiah Khusus Ditarik dari Peredaran, Ini Cara Menukarkannya - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan mencabut dan menarik 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 dari peredaran.

Melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.23/12/PBI/2021, bank sentral bakal mencabut 20 jenis pecahan tersebut terhitung sejak 30 Agustus 2021.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, dengan demikian, terhitung tanggal 30 Agustus 2021 sebanyak 20 pecahan uang rupiah khusus tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia.

Baca juga: Mata Uang Asia Perkasa terhadap Dollar AS Pekan Ini, Bagaimana Rupiah?

Bagi masyarakat yang memiliki URK tersebut, bank sentral memfasilitasi penukaran, hingga 10 tahun setelah pencabutan dilakukan, atau pada 29 Agustus 2031.

“Penggantian atas uang rupiah khusus tahun emisi 1970 sampai dengan tahun emisi 1990 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada URK dimaksud,” ujar Erwin, dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).

Erwin menjelaskan, layanan penukaran uang rupiah khusus ini dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik BI.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Sementara untuk penggantian dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai pengelolaan uang rupiah.

Adapun ketentuan penukaran uang dalan kondisi cacat yaitu jika dalam hal fisik uang rupiah logam lebih besar dari 1/2 ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang rupiah yang ditukarkan.

Kemudian dalam hal fisik uang rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.

"BI mengimbau masyarakat yang akan melakukan penukaran di seluruh kantor BI untuk tetap menjalankan protokol Covid-19," ucap Erwin.

Baca juga: Bank Indonesia Cabut dan Tarik 20 Pecahan Rupiah Khusus dari Peredaran

Adblock test (Why?)


20 Pecahan Uang Rupiah Khusus Ditarik dari Peredaran, Ini Cara Menukarkannya - Kompas.com - Kompas.com
Read More

MNC Investama (BHIT) Pasang Harga Pelaksanaan Rights Issue Rp173, Potensi Dana Rp2,2 Triliun - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Investama Tbk. (BHIT) menetapkan harga pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue Rp173 per saham, sehingga berpotensi meraih dana Rp2,24 triliun.

Dalam keterbukaan informasi pada Senin (30/8/2021), BHIT menyampaikan akan melepas sebanyak-banyaknya 12.952.851.616 saham (dibulatkan 12,95 miliar saham) atau sebesar 19,94 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT VII.

"Nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp173 per saham," papar manajemen BHIT.

Dengan demikian, BHIT akan mengantongi dana rights issue Rp2,24 triliun. Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham baru yang berasal dari portepel.

Setiap pemegang 11 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 8 September 2021 pukul 15.15 WIB berhak atas 2 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja mulai tanggal 10 September 2021 sampai dengan tanggal 23 September 2021. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

HT Investment Development Ltd selaku Pemegang Saham Utama BHIT telah menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh haknya dalam PUT VII dan tidak akan mengalihkan HMETD.

Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PUT VII ini tidak seluruhnya diambil bagian/dibeli oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD lainnya, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD.

Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka pembeli siaga, yaitu Yaris International Ltd., Literati Capital Investment Limited, Literati Capital Investment Limited, Serica Credit Balanced Master Fund.

Selanjutnya, Value Partners Greater China High Yield Income Fund, Felix Christian, Catherine Leung, Lingga Herlina / Felix Christian, Darryl Mark Flint dan Tseng Shih-Bin yang diwakilkan oleh Sasha Bharwani (tidak terafiliasi) selaku Schme Manager bertindak sebagai penerima kuasa untuk menjadi pembeli siaga dari Pemegang Obligasi Bersifat Senior yang memilih opsi saham baru BHIT untuk melakukan konversi Obligasi Bersifat Senior US$148,74 juta atau setara dengan Rp2,13 triliun menjadi saham baru BHIT.

"Dana rights issue digunakan untuk pelunasan obligasi dan modal kerja perseroan," imbuh BHIT.

Berikut jadwal HMETD BHIT.

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas Waktu HMETD 08 September 2021 15:15
Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 06 September 2021
Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 07 September 2021
Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai 08 September 2021
Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai 09 September 2021
Tanggal Distribusi HMETD 09 September 2021
Tanggal Pencatatan Efek di BEI 10 September 2021
Periode Perdagangan HMETD 10 September 2021 s.d 23 September 2021
Periode Pelaksanaan HMETD 10 September 2021 s.d 23 September 2021
Periode Penyerahan Efek 14 September 2021 s.d 27 September 2021
Tanggal Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan 27 September 2021
Tanggal Penjatahan 28 September 2021
Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan 30 September 2021


Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Konten Premium Masuk / Daftar

Adblock test (Why?)


MNC Investama (BHIT) Pasang Harga Pelaksanaan Rights Issue Rp173, Potensi Dana Rp2,2 Triliun - Bisnis.com
Read More

Pengumuman! BI Cabut & Tarik 20 Jenis Uang, Ini Daftarnya - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia resmi mencabut dan menarik 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) dari peredaran. Adapun uang ini merupakan Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990.

Pencabutan dan penarikan uang tersebut tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.23/12/PBI/2021, terhitung sejak 30 Agustus 2021.

"Dengan demikian, terhitung tanggal dimaksud URK tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," tulis BI dalam keterangannya, Selasa (31/8/2021).

Berikut URK yang dicabut dan ditarik dari peredaran:
1. Uang Rupiah Khusus Seri 25 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun Emisi 1970 sebanyak 10 (sepuluh) pecahan;
2. Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1974 sebanyak 3 (tiga) pecahan;
3. Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1987 sebanyak 2 (dua) pecahan;
4. Uang Rupiah Khusus Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 1990 sebanyak 3 (tiga) pecahan;
5. Uang Rupiah Khusus Seri Save The Children Tahun Emisi 1990 sebanyak 2 (dua) pecahan.

Dok BIFoto: Dok BI

"Bagi masyarakat yang memiliki URK tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Umum terhitung sejak 30 Agustus 2021 sampai dengan 29 Agustus 2031, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan."

Penggantian atas Uang Rupiah Khusus tahun emisi 1970 sampai dengan tahun emisi 1990 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada URK dimaksud.

Layanan penukaran juga dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik BI.

Penggantian atas URK dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai pengelolaan uang Rupiah, yaitu i) Dalam hal fisik uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan, dan ii) Dalam hal fisik uang Rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian. BI mengimbau masyarakat yang akan melakukan penukaran di seluruh kantor BI untuk tetap menjalankan protokol Covid-19.



[Gambas:Video CNBC]

(dru)

Adblock test (Why?)


Pengumuman! BI Cabut & Tarik 20 Jenis Uang, Ini Daftarnya - CNBC Indonesia
Read More

Perpanjangan PPKM Bakal Pengaruhi Laju IHSG Esok Hari, Ini Rekomendasi Saham dari Analis - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat terbatas pada perdagangan esok hari, Selasa (31/8/2021), seiring dengan keputusan perpanjangan PPKM yang disertai sejumlah relaksasi.

Pada perdagangan hari ini, Senin (30/8/2021), IHSG ditutup naik 1,71 persen atau 103,53 poin ke level 6.144,9. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di zona hijau di rentang 6.062,11 hingga 6.144,9.

Sebanyak 316 saham menguat, 197 saham melemah, dan 132 saham tak berubah harganya dari perdagangan pekan lalu. Kapitalisasi pasar pun melebihi Rp7.432,14 triliun.

Investor asing mencatatkan net foreign buy atau beli bersih asing lebih dari Rp579,35 miliar dengan pembelian terbanyak kepada saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net buy Rp69,1 miliar. Pembelian ini menopang harga sahamnya naik 4,46 persen ke harga 5275.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kenaikan yang terjadi dalam pola gerak IHSG masih bersifat teknikal rebound, sedangkan IHSG telah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.

“Namun belum kunjung adanya capital inflow yang melaju signifikan masuk ke pasar modal cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG,” tulis William dalam risetnya, Senin (30/8/2021).

William memperkirakan IHSG akan menguat terbatas esok hari, dengan rentang pergerakan 5.969 – 6.202

Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan Indosurya Sekuritas antara lain BBNI, ASII, UNVR, ITMG, AALI, ICBP, TBIG, dan ASRI.

Pergerakan IHSG esok hari diperkirakan juga didorong oleh sentimen perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang disertai sejumlah relaksasi.

Pemerintah memberi relaksasi yang signifikan bagi seluruh wilayah aglomerasi yang berada di level 2 dan 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM selama satu pekan ke depan mulai 31 Agustus sampai 6 September 2021.

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, relaksasi itu diberikan lantaran parameter pandemi di wilayah tersebut menunjukkan tren perbaikan yang konsisten selama penerapan PPKM belakangan ini.

“Seiring dengan kondisi Covid-19 yang semakin membaik dan protokol kesehatan yang terus berjalan ada penyesuian aktivitas yang bisa dilakukan,” kata Luhut melalui keterangan daring, Senin (30/8/2021).

Dia menegaskan, restoran di mal untuk dine in ditingkatkan menjadi 50 persen dan waktu makan tetap 30 menit. Di sisi lain, jam tutup mal diperpanjang hingga pukul 21.00.


Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Konten Premium Masuk / Daftar

Adblock test (Why?)


Perpanjangan PPKM Bakal Pengaruhi Laju IHSG Esok Hari, Ini Rekomendasi Saham dari Analis - Bisnis.com
Read More

Perempuan Bisa Dapat Modal Rp25 Juta dari PNM Mekaar Plus, Siapkan KTP dan Surat Lainnya, Simak Penjelasannya - Bagikan Berita - Bagikan Berita

BAGIKAN BERITA – Perempuan yang memiliki usaha kecil bisa mendapatkan bantuan pinjaman modal produktif dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Pinjaman yang diberikan oleh PNM bisa mencapai Rp25 Juta. Tentunya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi para perempuan yang ingin mendapatkan pinjaman tanpa jaminan tersebut.

PNM sendiri memiliki produk PNM Mekaar dan PNM Mekaar Plus yang bisa dimanfaatkan oleh para kaum perempuan dalam menjalankan usaha.

Baca Juga: Buruan Cek Saldo Anda, BSU atau BLT Tahap III Rp1 Juta untuk 1,4 Juta Pekerja Cair, Ini Cara Cek dan Syaratnya

Produk PNM Mekaar dan PNM Mekaar Plus yakni pemberian pinjaman modal tanpa jaminan. Selain itu, ada juga bimbingan usaha bagi para nasahabah.

Untuk setoran, PNM memberikan kemudahan yakni bisa mencicil selama 50 minggu. Setiap minggu, nasabah yang terdiri dari kelompok usaha perempuan harus menggelar pertemuan.

Dengan demikian, usaha nasabah akan terpantau. Sehingga, diharapkan usahanya akan terus bertumbuh.

Baca Juga: Rizky Billar Bongkar Sifat Asli Lesti Kejora: Menyesal Saya, Harusnya Tanya Rara LIDA Dulu

Adapun Cara Mengajukan Pembiayaan Modal Pada PNM, yakni sebagai berikut:

Adblock test (Why?)


Perempuan Bisa Dapat Modal Rp25 Juta dari PNM Mekaar Plus, Siapkan KTP dan Surat Lainnya, Simak Penjelasannya - Bagikan Berita - Bagikan Berita
Read More

Nasib Penumpang Batik Air Usai Pesawat Mendarat Darurat di Kualanamu - Kompas.com - Kompas.com


JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Batik Air rute Banda Aceh-Jakarta mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan pada Minggu (29/8/2021). Lantas bagaimana nasib para penumpang?

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro menyampaikan penjelasan mengenai pendararan darurat Batik Air di Kualanamu.

Danang menjelaskan bahwa setelah pesawat dengan nomor penerbangan ID-6897 itu parkir pada tempatnya, seluruh penumpang diarahkan menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca juga: Batik Air Rute Banda Aceh-Jakarta Mendarat Darurat di Kualanamu Medan

“Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan sedang mempersiapkan untuk pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Dia menambahkan, Batik Air telah mempersiapkan pesawat pengganti yang sudah berada di Kualanamu untuk melanjutkan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

“Pesawat sudah menjalani pengecekan dan dinyatakan layak terbang dan beroperasi,” tandasnya.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Batik Air juga mengakomodir pilihan sesuai permintaan penumpang penerbangan ID-6897, antara lain perubahan jadwal keberangkatan (reschedule), pengembalian dana dari tiket (refund).

Baca juga: Ongkos Taksi dan Bus dari Bandara Kualanamu Medan Terbaru

“Airbus 330-300 registrasi PK-LEL saat ini masih dilakukan proses pengecekan dan pemeriksaan oleh teknisi. Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu,” bebernya.

Pesawat tersebut sedianya dijadwalkan terbang dengan rute Banda Aceh melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar (BTJ) tujuan Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK).

Danang menegaskan bahwa penerbangan tersebut telah dijalankan dan dioperasikan menurut standar operasional prosedur (SOP).

“Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol Kesehatan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca juga: Batik Air ID-6355 Putar Balik, Penumpang Diangkut Pakai Pesawat Lain

Batik Air penerbangan ID-6897 dioperasikan menggunakan Airbus 330-300 registrasi PK-LEL, dengan jumlah 271 penumpang serta 2 awak kokpit dan 9 awak kabin.

Jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda pukul 10.45 WIB dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 12.50 WIB.

“Sesuai SOP, Batik Air telah menjalankan pengecekan pesawat sebelum keberangkatan (pre flight check) oleh awak kokpit (pilot) dan teknisi,” kata Danang.

Dia menambahkan bahwa dari hasil pengecekan pada pesawat, sebenarnya sudah dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthiness for flight).

Namun, dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan ID-6897, pilot akhirnya memutuskan untuk untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).

Baca juga: Panduan Perjalanan dari dan ke Bandara Kualanamu Medan

“Dikarenakan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen pada salah satu mesin pesawat perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan,” jelas Danang.

Alhasil, pesawat Batik Air tersebut harus mengubah arah penerbangan yang seharusnya menuju Jakarta, berbelok untuk melakukan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu pukul 11.49 WIB.

Adblock test (Why?)


Nasib Penumpang Batik Air Usai Pesawat Mendarat Darurat di Kualanamu - Kompas.com - Kompas.com
Read More

Geser HM Sampoerna, Saham DCII Masuk 10 Besar Big Cap - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan pekan lalu, memanfaatkan sentimen positif yang berhembus dari bursa global menyusul konfirmasi bahwa suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) tak bakal dinaikkan dalam waktu dekat sementara kasus virus corona (Covid-19) di dalam negeri kian terkendali.

Pekan lalu, IHSG menguat 0,18% secara point-to-point. Namun pada perdagangan Jumat (27/8/2021) akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0,28% menjadi 6.041,366.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan total nilai perdagangan sepekan turun menjadi Rp 58,4 triliun. Namun, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 811,22 miliar.


Dari data kapitalisasi pasar (market cap), BEI mencatat total 10 besar saham berkapitalisasi terbesar (big cap) pada akhir pekan lalu kembali mengalami penurunan, yakni menjadi Rp 2.830 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 2.870 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No. Emiten 27 Agustus 2021 No. Emiten 20 Agustus 2021 No. Emiten 13 Agustus 2021
1. Bank Central Asia/BBCA 794 1. Bank Central Asia/BBCA 805 1. Bank Central Asia/BBCA 782
2. Bank Rakyat Indonesia/BBRI 469 2. Bank Rakyat Indonesia/BBRI 480 2. Bank Rakyat Indonesia/BBRI 473
3. Telkom/TLKM 329 3. Telkom/TLKM 337 3. Telkom/TLKM 327
4. Bank Mandiri/BMRI 268 4. Bank Mandiri/BMRI 273 4. Bank Mandiri/BMRI 277
5. Bank Jago/ARTO 213 5. Bank Jago/ARTO 219 5. Bank Jago/ARTO 223
6. Astra/ASII 204 6. Astra/ASII 206 6. Astra/ASII 203
7. Unilever/UNVR 154 7. Chandra Asri/TPIA 160 7. Chandra Asri/TPIA 165
8. Chandra Asri/TPIA 149 8. Unilever/UNVR 155 8. Unilever/UNVR 162
9. Emtek/EMTK 129 9. Emtek/EMTK 124 9. Emtek/EMTK 139
10. DCI Indonesia/DCII 121 10. Sampoerna/HMSP 111 10. DCI Indonesia/DCII 122

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (27/8/2021)

Berdasarkan data di atas, secara mayoritas pergerakan big cap pada akhir pekan lalu masih mengalami pelemahan. Hanya satu saham yang market cap-nya mengalami kenaikan.

Market cap saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada akhir pekan lalu turun sebesar Rp 11 triliun menjadi Rp 794 triliun, dari sebelumnya pada pekan sebelumnya sebesar Rp 805 triliun.

Sedangkan market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada akhir pekan lalu juga menurun sebesar Rp 11 triliun menjadi Rp 469 triliun.

Tak hanya saham BBCA dan BBRI yang mengalami penurunan sebesar Rp 11 triliun, market cap saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga turun sebesar Rp 11 triliun menjadi Rp 149 triliun pada akhir pekan lalu.

Hanya saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang market cap-nya masih mamu bertambah di tengah turunnya market cap saham big cap di atas Rp 100 triliun pada akhir pekan lalu. Market cap EMTK naik Rp 5 triliun menjadi Rp 129 triliun.

Sedangkan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) pada akhir pekan lalu kembali masuk ke posisi 10 besar pada akhir pekan lalu, karena sahamnya mulai bergerak menguat sepanjang pekan lalu.

Posisi saham DCII kini berada tepat di urutan ke-10 dan menggeser kembali saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) yang sempat menduduki posisi ke-10 pada pekan sebelumnya. Adapun market cap saham DCII pada akhir pekan lalu mencapai Rp 121 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

Adblock test (Why?)


Geser HM Sampoerna, Saham DCII Masuk 10 Besar Big Cap - CNBC Indonesia
Read More

Perhatian! 20 Uang Rupiah Ini Sudah Nggak Berlaku Lagi - detikFinance

Jakarta -

Ada 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) yang dicabut dan ditarik oleh Bank Indonesia (BI). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan jika uang-uang yang dicabut ini merupakan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 dari peredaran.

Erwin menyebut pencabutan dan penarikan ini sesuai dengan PBI No.23/12/PBI/2021 terhitung 30 Agustus 2021. "Dengan demikian, terhitung tanggal dimaksud URK tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (30/8/2021).

Walaupun sudah dicabut dan ditarik namun masyarakat yang masih punya URK ini dan ingin menukar masih bisa menukarkan di Bank Umum hingga 29 Agustus 2031 atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Penggantian atas Uang Rupiah Khusus tahun emisi 1970 sampai dengan tahun emisi 1990 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada URK dimaksud. Layanan penukaran juga dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik BI.

Penggantian atas URK dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai pengelolaan uang Rupiah, yaitu i) Dalam hal fisik uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan, dan ii) Dalam hal fisik uang Rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian. "BI mengimbau masyarakat yang akan melakukan penukaran di seluruh kantor BI untuk tetap menjalankan protokol COVID-19," jelasnya.


Berikut daftar pecahan Rupiah yang tak bisa lagi digunakan sebagai alat pembayaran:

Uang Rupiah Khusus Seri 25 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun Emisi 1970 sebanyak 10 pecahan;

Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1974 sebanyak 3 pecahan;

Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1987 sebanyak 2 pecahan;

Uang Rupiah Khusus Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 1990 sebanyak 3 pecahan;

Uang Rupiah Khusus Seri Save The Children Tahun Emisi 1990 sebanyak 2 pecahan.

20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 yang dicabut dari peredaran20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 yang dicabut dari peredaran Foto: Dok. Bank Indonesia
(kil/hns)

Adblock test (Why?)


Perhatian! 20 Uang Rupiah Ini Sudah Nggak Berlaku Lagi - detikFinance
Read More

Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu? - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu?    Investor.ID Harga Emas G...