Jakarta, CNBC Indonesia- Aksi korporasi rights issue PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro sudah semakin dekat. Harga rights issue juga sudah ditentukan yakni Rp 3.400/unit.
Rencana rights issue sudah efektif dan disetujui oleh pemegang saham perseroan dan dikeluarkannya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 30 Agustus 2021 kemarin.
Prospektus menjelaskan Cum Date HMETD dijadwalkan pada 7 September 2021 untuk pasar reguler dan negosiasi, sedangkan 9 September 2021 untuk pasar tunai.
Selanjutnya tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD yakni pada 8 September 2021 untuk pasar reguler dan negosiasi, sedangkan 10 September 2021 untuk pasar tunai.
Tanggal distribusi HMETD adalah 10 September 2021 dan pra-pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 13 September 2021. Periode perdagangan HMETD yakni 13-22 September 2021.
Setiap pemegang satu miliar saham lama berhak untuk mendapat 230.128.553 HMETD yang dapat ditukarkan menjadi 1 saham BBRI di harga Rp 3.400/unit.
BRI yang menggelar Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) atau rights issue dengan menerbitkan 28.677.086.000 saham ini memiliki target keseluruhan dana yang dihimpun sebanyak Rp 95,92 triliun.
Sebagian dari jumlah tersebut adalah transaksi inbreng saham milik pemerintah di Pegadaian dan PNM dengan nilai Rp 54,77 triliun sehingga pasca aksi korporasi ini holding Ultra Mikro akan terbentuk di bawah BBRI. Dengan transaksi inbreng ini maka kepemilikan pemerintah di BRI tidak akan terdilusi pasca rights issue.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari mengatakan untuk penetapan harga rights issue akan dilakukan setelah melawati proses registrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penetapan harga selanjutnya akan disampaikan dalam prospektus PUT I.
"Tetapi kami sampaikan dalam penetapan pricing rights issue, kami akan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kondisi makro ekonomi dan industri yang terakhir, kinerja perseoran, fluktuasi harga perseroan dan masukan dari para pemegang saham, "ujarnya mengutip keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Viviana mengatakan pihaknya optimistis penerbitan saham baru ini akan menyedot animo pasar meski dalam kondisi perekonomian yang cukup menantang. Menurutnya, BRI tidak ingin kehilangan momentum karena melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk menata kembali ekosistem usaha ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan bisa menghimpun dana segar sebesar Rp 41,15 triliun terkait aksi korporasi right issue.
"Apabila seluruh pemegang saham publik mengeksekusi hak nya sesuai porsinya maka perkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rencana PUT I maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun," demikian mengutip prospektus BBRI di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Adapun rencana tersebut perseroan menerbitkan saham baru dalam rangka PMHMETD untuk jumlah sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per lembar saham.
TIM RISET CNBCINDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob)
Catat! Harga Eksekusi Rights Issue BBRI di Rp 3.400 - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment