Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan riwayat perdagangan Indonesia dengan Iran dan Israel. Kedua negara Timur Tengah yang sedang berkonflik itu dipastikan bukan mitra dagang utama Indonesia.
"Nilai perdagangan barang Indonesia dengan Iran dan Israel relatif kecil. Keduanya bukan merupakan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (22/4/2024).
Jika dibandingkan antara kedua negara, Indonesia lebih banyak impor dari Israel ketimbang Iran. Komoditas utama yang diimpor sepanjang 2023 yakni mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
"Nilai impor (Indonesia ke Israel sepanjang 2023) US$ 21,93 juta atau hanya sebesar 0,22% dari total impor Indonesia dari Timur Tengah," ucap Winny.
Perdagangan Indonesia ke Israel mencatatkan surplus karena ekspor Indonesia ke Israel lebih besar yakni mencapai US$ 165,77 juta atau 1,83% dari total ekspor ke Timur Tengah. Komoditas utama yang diekspor yakni lemak dan minyak hewan/nabati, alas kaki, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Di sisi lain, nilai impor Indonesia dari Iran mencapai US$ 11,72 juta atau kira-kira 0,12% terhadap total impor dari Timur Tengah. Komoditas utama impor yakni buah-buahan, bahan bakar mineral dan bahan kimia organik.
Perdagangan Indonesia ke Iran juga mencatatkan surplus karena ekspor Indonesia ke Iran lebih besar dibandingkan impornya, yakni mencapai US$ 195,13 juta atau sekitar 2,15% terhadap total ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Komoditas utama yang diekspor yakni buah-buahan, kendaraan dan bagiannya, serta berbagai produk kimia.
"Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Iran sekitar US$ 183,41 juta," beber Winny.
(aid/rrd)Terungkap! RI Lebih Banyak Impor dari Israel Ketimbang Iran, Begini Datanya - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment