Rechercher dans ce blog

Monday, April 22, 2024

Mahalnya Barang Elektronik Imbas Dolar AS yang Tinggi - detikFinance

Jakarta -

Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang sudah tembus level Rp 16.000 membuat harga sejumlah produk elektronik menjadi lebih mahal. Kondisi ini seperti yang terjadi di pusat elektronik Harco Mangga Dua, Jakarta Utara.

Salah satu pedagang perangkat komputer, Luci, mengatakan belakangan ini berbagai macam produk elektronik yang dijualnya memang mengalami kenaikan harga imbas menguatnya harga dolar terhadap rupiah. Kenaikan harga itu terjadi sejak Oktober 2023, saat nilai tukar dolar naik mendekati 16.000, hingga saat ini.

"(Harga perangkat komputer) naik, itu dari Oktober 2023 sudah naik itu. Naik di bulan Oktober, nggak lama di pertengahan Desember (2023) naik lagi, Januari ke sini sudah naik lagi. Saya hitung-hitung harga sudah naik tiga kali," kata Luci saat ditemui detikcom di lokasi, Senin (22/4/2024) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luci menyebut harga produk elektronik akan naik lagi dalam waktu dekat. Sebab, distributor tempat ia biasa mengambil barang juga sudah mulai menaikkan harga, mulai dari motherboard, random access memories (RAM), hardisk, processor, printer, dan flashdisk.

"Distributor beberapa sudah kasih informasi kan, program (penjualan berbagai macam perangkat komputer) bakal diubah (naik) karena dolar naik. Pas saya cek di internet dolar sudah di atas Rp 16.000," terangnya lagi.

ADVERTISEMENT

Hal serupa juga disampaikan oleh perakit sekaligus penjual perangkat personal computer (PC) di Hardco Dua bernama Bondi. Ia menyebut kenaikan harga terjadi di hampir semua perangkat yang dijualnya, mulai dari mouse, keyboard, hingga casing dan jeroan PC seperti solid state drive (SSD).

"Semua (produk yang dijualnya) sih naik, sebelum Lebaran sudah pada naik. Apalagi sekarang dolar naik lagi kan, jadi harga pada naik lagi," kata Bondi.

"Jadi sudah nggak bisa jualan pakai harga kemarin. Semua sudah pada naik mulai dari mouse, keyboard, SSD, dari casing PC, semuanya, All perangkat komputer itu. Tapi ketika harga dolar turun, harga bisa turun dikit," terangnya lagi.

Kenaikan Harga Produk Elektronik
Sebagai contoh, Luci menyebut kenaikan harga terjadi untuk berbagai produk seperti flashdisk. Rata-rata produk ini sudah mengalami kenaikan harga hingga Rp 3.000 per unit.

"Kaya flashdisk contohnya ya, biasanya di harga Rp 55.000 per unit, itu bisa naik Rp 3.000 jadi Rp 58.000. Ya naiknya sih nggak terlalu jauh, cuma untuk pembelian banyak berasa juga," terangnya.

Namun menurutnya kenaikan tertinggi terjadi untuk produk seperti solid state drive (SSD) yang mencapai lebih dari Rp 150.000 per unit. Akibatnya ia hanya bisa mengambil sedikit untung agar harga jual produk tetap kompetitif.

"Misal kita itu SSD Adata 512, tadinya saya bisa jual dengan harga Rp 350.000 ya, sekarang itu modalnya sudah Rp 500.000 lebih. Untuk bisa dapat untung Rp 10.000-20.000 saja sudah bagus itu," tambah Luci.

Kemudian ada juga perangkat processor atau memori komputer dari merek tertentu yang rata-rata naik hingga Rp 50.000 per unit. Semakin tinggi spesifikasi produk, semakin besar juga kenaikan yang terjadi.

"V-Gen itu naiknya drastis loh itu, Rp 50.000 per unit. (Kenaikannya) nggak kaya Rp 10.000-20.000 tuh nggak. Dia itu ada memori, SSD, RAM, kan beberapa banyak juga yang pakai tuh dari merek itu," ungkapnya.

Selain itu ada juga produk printer dari salah satu merek juga sudah mengalami kenaikan harga. Walaupun kenaikan untuk produk ini masih terbilang cukup kecil.

"Kalau printer belum, tapi kalau Epson sudah naik. Kalau untuk HP sama Canon sepertinya belum, masih harga standar. Kalau Epson di tipe L-3210 sudah naik Rp 25.000 per unit," tambah Luci.

(rrd/rir)

Adblock test (Why?)


Mahalnya Barang Elektronik Imbas Dolar AS yang Tinggi - detikFinance
Read More

No comments:

Post a Comment

Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu? - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu?    Investor.ID Harga Emas G...