Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga deposito 1 bulan berada di level 4,18% dan suku bunga kredit 9,35% pada Juli 2023. Hal ini bak bumi dan langit jika meminjam dan menyimpan uang dalam bentuk deposito di perbankan.
"Di perbankan, suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Juli 2023 terjaga rendah yaitu sebesar 4,18% dan 9,35%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (24/8/2023).
BI mencatat kredit perbankan pada Juli 2023 tumbuh sebesar 8,54% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 7,76% (yoy). Pertumbuhan kredit ini dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi sejalan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, terutama dikontribusikan oleh sektor jasa sosial, pertambangan, dan jasa dunia usaha.
"Perkembangan ini dipengaruhi sisi penawaran kredit sejalan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar, sehingga akomodatif terhadap peningkatan pertumbuhan kredit," jelas Perry.
Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 7,59% (yoy) pada Juli 2023, terutama ditopang oleh segmen mikro. Hal ini diikuti dengan Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tercatat tinggi yakni 26,57% pada Juli 2023.
BI mencatat permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 26,74% pada Juni 2023. Risiko kredit juga terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah yaitu 2,44% (bruto) dan 0,77% (neto) pada Juni 2023.
Likuiditas perbankan pada Juli 2023 disebut terjaga, dipengaruhi oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,62% (yoy). Secara keseluruhan hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan masih kuat.
"BI terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan dan momentum pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
BI mengaku akan memperkuat efektivitas implementasi insentif kebijakan makroprudensial berkoordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan pada sektor-sektor hilirisasi (minerba, pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata, inklusif (termasuk UMKM, KUR), dan ultra mikro (UMi), serta ekonomi hijau.
Simak juga Video: Tetap Stabil, Reverse Repo Rate Tetap 5,75%
(aid/das)Bak Langit dan Bumi, Bunga Deposito dan Kredit Bedanya Jauh Banget - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment