Rechercher dans ce blog

Monday, May 8, 2023

Kabar Buruk Bagi IHSG, Wall Street Merah Lagi! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan Senin (8/5/2023) waktu setempat. Pelaku pasar menanti rilis data inflasi di pekan ini, pasca data tenaga kerja yang masih kuat.

Indeks Dow Jones melemah 0,3%, S&P 500 0,2% dan Nasdaq 0,3%. Jika hingga penutupan perdagangan nanti gagal bangkit, tentunya akan menjadi kabar buruk bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa besok.

Amerika Serikat akan merilis data inflasi Rabu mendatang. Ini akan menjadi perhatian besar, sebab bisa menentukan apakah bank sentral AS (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga, atau menghentikannya.

Data tenaga kerja AS yang kuat memunculkan ekspektasi The Fed masih akan melanjutkan periode kenaikan suku bunganya.

Jumat malam lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sepanjang April perekonomian Amerika Serikat mampu menyerap 253.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls). Angka tersebut jauh lebih tinggi dari estimasi Wall Street sebanyak 180.000 orang.

Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4% dari bulan sebelumnya 3,5%. Padahal, Wall Street memproyeksikan naik menjadi 3,6%. Tingkat pengangguran 3,4% ini menyamai rekor terendah sejak 1969.

Kemudian rata-rata upah per jam naik 0,5% month-to-month, lebih tinggi dari ekspektasi 0,3% sekaligus tertinggi dalam satu tahun terakhir. Secara year-on-year, rata-rata upah tersebut naik 4,4% juga lebih tinggi dari ekspektasi 4,2%.

Pelaku pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 8% The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Padahal sebelum rilis data tenaga kerja, probabilitas tersebut nyaris nol, berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group.

CEO Standard Chartered, Bill Winter mengatakan The Fed akan melihat data tenaga kerja pada Juni untuk menentukan apakah suku bunga akan kembali dinaikkan atau tidak. Ia menyebut, The Fed kemungkinan masih akan kembali mengetatkan kebijakannya.

"Jika siklus pertumbuhan upah reguler bisa terkontrol lagi, saya pikir The Fed akan berhenti di sini. Tetapi ini belum berakhir," Kata Winter sebagaimana dilansir CNBC International.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Inflasi AS & China Bakal Jadi Sentimen Utama Pekan Depan


(pap/pap)

Adblock test (Why?)


Kabar Buruk Bagi IHSG, Wall Street Merah Lagi! - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu? - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu?    Investor.ID Harga Emas G...