Rechercher dans ce blog

Sunday, July 14, 2024

Ada Kabar Genting dari AS, Pemilik Emas Siap-siap Sport Jantung - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia dibuka melemah pada awal perdagangan pekan ini, namun masih berada di level tinggi di US$2.400 per troy ons.

Berdasarkan Refinitv pada Senin (15/7/2024) harga emas dunia di pasar spot turun 0,17% menjadi US$2.407,15 per troy ons.

Pekan ini investor akan fokus kepada komentar para petinggi bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed.

Pada Selasa (16/7/2024) ada diskusi Chairman The Fed, Jerome Powel pada acara the Economic Club di Washington, D.C. Selanjutnya dilanjutkan ada pidato dari Mary Daly, salah satu pejabat the Fed.

Menarik untuk dicermati, bagaimana pandangan mereka tentang kondisi ekonomi terkini terutama mendekati pemilihan presiden AS, serta prospek penurunan suku bunga akhir tahun ini.

Berlanjut pada tengah minggu, tepatnya Rabu (17/7/2024) masih berlanjut sejumlah pidato pejabat the Fed, setidaknya ada dua yakni Adriana D. Kugler dan Tom Barkin.

Terakhir, pada akhir pekan, ada sejumlah pidato dari pejabat the Fed lagi yang patut dicermati. Ada tiga pejabat yang akan menyampaikan narasi-nya terkait pandangannya ke depan tentang ekonomi dan kebijakan moneter bank sentral AS, yakni Mary Daly, Logan Lorie K Logan, dan Wiliam.

Pekan lalu harga emas mencapai titik tertingginya dalam lebih dari satu bulan terakhir pada Kamis (11/7/2024)

Salah satu alasannya yakni karena data pekerjaan utama AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja melemah, mengangkat ekspektasi seputar pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada bulan September.

"Emas diperdagangkan pada level tertinggi satu bulan karena revisi penggajian yang lebih rendah dan kenaikan lain dalam tingkat pengangguran membantu 'memperkuat' pemotongan suku bunga September," ujar Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York, dikutip dari Reuters.

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada Juni 2024 juga terpantau melandai bahkan di bawah ekspektasi pelaku pasar. Hal ini meningkatkan spekulasi pemotongan suku bunga oleh The Fed.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis (11/7/2024), indeks harga konsumen (IHK) naik atau mengalami inflasi 3% (yoy) pada Juni 2024, turun dari 3,3% pada bulan Mei 2024. Laju inflasi lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan di angka 3,1%.
Inflasi (yoy) pada Juni 2024 adalah yang terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari tiga tahun terakhir.

Melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury sama-sama menguntungkan emas. Depresiasi dolar AS membuat konversi pembelian semakin murah sehingga perminatan pembelian naik. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melandainya imbal hasil US Treasury membuat emas menarik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)

Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

Adblock test (Why?)


Ada Kabar Genting dari AS, Pemilik Emas Siap-siap Sport Jantung - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Siapa Diuntungkan Turunnya BI Rate? - Kompas.com

[unable to retrieve full-text content] Siapa Diuntungkan Turunnya BI Rate?    Kompas.com Saham BBRI Terbang Sampai 30%, Ini Bocoran Inves...