Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Pengumuman tersebut pun dinilai mengakibatkan sentimen negatif terhadap pasar keuangan.
Langsung setelah pengumuman Gibran sebagai cawapres Prabowo, pasar keuangan Indonesia berpengaruh secara signifikan. Pada Senin (23/10) pukul 13.58 WIB, IHSG mengalami penurunan tajam sebesar 1,17% ke level 6.769,26 poin.
Selain itu, mata uang Rupiah Indonesia (IDR) juga melemah, mendekati level psikologis baru di Rp16.000/US$. Pada pukul 13.58 WIB, nilai tukar Rupiah berada pada Rp15.935 /US$, mengalami penurunan dan menjadikannya mata uang paling lemah di kawasan Asia.
Keputusan Prabowo untuk menggandeng Gibran sebagai cawapres dinilai telah menciptakan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar terkait ketidakpastian hasil Pilpres 2024.
"99% akan berlangsung Pilpres dua putaran. (Pelaku) pasar makin pusing, ditambah sentimen regional juga," kata Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Prayadi, Senin (23/10/2023).
Sebelumnya, beberapa pelaku pasar memperkirakan Pilpres 2024 akan berlangsung lancar dalam satu putaran dengan calon yang dianggap ramah terhadap pasar.
Namun, dengan munculnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kritik keras karena dianggap ada benturan kepentingan politik, maka pasangan Prabowo-Gibran berada dalam posisi yang rentan terhadap sentimen negatif pasar.
"Yang menjadi dasar Gibran maju (putusan MK) masih bisa digugat dan bila akhirnya ia (Gibran) gagal maju, bagaimana? Anies bisa menang apabila hal tersebut terjadi," tambah Lionel.
Ketidakpastian semakin bertambah dengan 'pecah kongsi' yang semakin kuat antara PDI Perjuangan dan keluarga Presiden Jokowi. Hal itu dilihat pasar bisa menciptakan ketidakpastian baru terkait hasil Pemilu 2024.
Para investor saat ini cenderung defensif dengan mengurangi eksposur mereka di pasar saham dan surat utang, sebagai langkah untuk mengantisipasi tekanan penjualan yang diharapkan akan berlanjut, paling tidak sampai ada kejelasan politik yang jelas.
Sementara itu, Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan selain soal sentimen capres-cawapres, bursa saham juga dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang di luar proyeksi analis.
"Lalu Pak PBW (Prabowo) pasangannya nggak sesuai ekspektasi pasar, apalagi kemarin sempat beredar foto pendaftarannya. Jadi market lagi menerka dengan posisi capres dan cawapres sekarang, gimana prospek ekonomi dan bisnis ke depannya," jelas Cheril.
Simak Video 'Respons Prabowo soal MK Tolak Gugatan Batas Usia Maksimal Capres 70 Tahun':
Prabowo Umumkan Gibran Jadi Cawapres, Ekonom: Pelaku Pasar Makin Pusing - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment