JAKARTA, investor.id - Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) anjlok hingga sentuh level auto reject bawah (ARB) hanya dalam 30 menit perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/2/2023). Penurunan tersebut berbanding terbalik dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang naik hingga lebih dari 30 poin.
Baca juga: Gaet Investor Kakap, IPO Pertamina Geothermal (PGEO) Oversubscribed
Sebaigamana diketahui, saham PGEO mencatatkan (listing) perdana sahamnya di BEI hari ini. Anak usaha Pertamina ini menjadi perusahaan tercatat ke-19 di BEI pada tahun 2023 dan sahamnya dicatatkan di papan utama.
Saham PGEO sempat dibuka naik 5,72% ke Rp 925. Namun kemudian terus anjlok ke level ARB menjadi Rp 815. Hingga pukul 09.40, saham PGEO berada di level Rp 825 atau turun Rp 50 dari harga IPO senilai Rp 875.
Baca juga: Perdana Listing, Saham Pertamina Geothermal (PGEO) Langsung Masuk Indeks Syariah
PGEO sebelumnya telah sukses menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan masa penawaran umum 20-22 Februari. PGEO melepas sebanyak 10,35 miliar saham baru atau 25% di harga Rp 875 per saham. Perseroan meraih dana Rp 9,05 triliun.
Direktur Utama PGEO Ahmad Yuniarto mengatakan, IPO saham ini bertujuan untuk mendukung rencana perseroan mengembangkan kapasitas terpasang perseroan sebesar 600 MW hingga 2027 mendatang.
Baca juga: Lepas 25% Saham, Pertamina Geothermal (PGEO) Masuk Bursa
Perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri, dari 672 MW saat ini menjadi 1.272 MW pada tahun 2027.
“Selain juga mendukung ambisi PGE untuk terus tumbuh dan mengembangkan seluruh value chain dari sumber daya panas bumi Indonesia, sesuai dengan tagline PGE Energizing Green Future,” paparnya.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Listing Perdana, Saham Pertamina Geothermal (PGEO) Babak Belur - Investor.ID
Read More
No comments:
Post a Comment