Rechercher dans ce blog

Wednesday, February 22, 2023

Lagi dan Lagi.....Harga Emas Kembali Tumbang Karena The Fed - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti dugaan banyak orang, harga emas langsung loyo begitu risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) keluar.

Risalah tersebut kembali menegaskan pandangan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) jika inflasi AS masih melambung di atas target mereka.
Pasar pun kini berekspektasi The Fed akan melanjutkan kebijakan hawkishnya bulan depan.

Pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.825,04 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah 0,51%.

Dengan demikian, emas sudah melandai dalam tiga penutupan perdagangan beruntun dengan pelemahan mencapai 0,89%.

Harga emas menguat tipis pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Kamis (23/2/2023) pukul 06: 40 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.825,38 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,02%.

Secara keseluruhan, emas anjlok 5,32% sepanjang Februari tahun ini. Kondisi ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 5,7% pada Januari 2023.

"Risalah (FOMC) mendukung keyakinan jika The Fed akan tetap bertahan dengan kebijakan hawkishnya lebih lama sampai inflasi turun. Kita lihat dolar AS dan yield langsung naik (karena risalah) dan ini tentu saja membuat emas tertekan," tutur analis OANDA Edward Moya, dikutip dari Reuters.

Sepanjang tahun ini, pergerakan emas sejak tahun lalu sangat dipengaruhi kebijakan The Fed. Emas berkali-kali tumbang setelah Teh Fed menaikkan suku bunga atau memberi sinyal akan mengerek suku bunga.

Kebijakan moneter yang ketat akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS.

Kondisi ini tentu bukan yang hal yang bagus bagi pergerakan emas. Dolar AS yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau karena mahal.

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga akan kalah saing dengan surat utang pemerintah AS.

Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks dolar ditutup di posisi US$ 104, 59. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 5 Januari 2023.

Sementara itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun terbang ke 3,95. Level tersebut atau yang tertinggi sejak 9 November 2022 atau tiga bulan lebih.

Seperti diketahui, The Fed mengeluarkan risalah FOMC pada Rabu malam (22/2/2023).

Risalah pertemuan The Fed menunjukkan inflasi masih "jauh di atas" target yakni di kisaran 2%. The Fed juga menambahkan bahwa pasar tenaga kerja masih "sangat ketat, berkontribusi terhadap tekanan kenaikan terus pada upah dan harga."

Pejabat Fed juga mencatat bahwa "data inflasi yang diterima selama tiga bulan terakhir menunjukkan penurunan yang disambut baik dalam laju kenaikan harga bulanan.

Namun, mereka menekankan bahwa lebih banyak bukti kemajuan di kisaran harga yang lebih luas akan diperlukan untuk meyakinkan bahwa inflasi terus melandai.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

The Fed Bikin Harga Emas Naik! Kok Bisa?


(mae/mae)

Adblock test (Why?)


Lagi dan Lagi.....Harga Emas Kembali Tumbang Karena The Fed - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu? - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu?    Investor.ID Harga Emas G...