Rechercher dans ce blog

Monday, September 5, 2022

Harga BBM Naik, Pedagang Minta Pemerintah Ikut Tanggung Beban - Bisnis Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Harga sejumlah kebutuhan pokok mulai terdampak kenaikan harga BBM. Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan meminta pemerintah turut menanggung beban ongkos distribusi yang bertambah. 

“Pemerintah harus ikut mengintervensi subsidi distribusi ini,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 5 September 2022. 

Meski distribusi bahan pokok pada hari ketiga pasca-pengumuman kenaikan harga BBM masih lancar, kondisi ke depan dianggap perlu diwaspadai. Karena itu, Reynaldi menyatakan harus ada subsidi distribusi harga agar beban distribusi tidak hanya ditanggung produsen atau pedagang.

Selain itu, ia mendorong agar pemerintah memiliki upaya lanjutan untuk menangani kondisi mendatang. Adapun harga komoditas mulai terkerek di tingkat pasar. Reynaldi mencatat, harga cabai rawit merah sudah menyentuh Rp 63.500 per kilogram. Kemudian, harga cabai keriting Rp 79 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp 54 ribu per kilogram.

Harga daging ayam boiler juga naik menjadi Rp 39.500 per kilogram, bawang merah Rp 40 ribu per kilogram, dan bawang putih Rp 33 ribu per kilogram. Sedangkan harga telur terjadi tren penurunan walau masih cukup tinggi, yakni Rp 29 ribu di tingkat konsumen.

“Untuk daging sapi juga masih bertengger di angka Rp 148 ribu hingga Rp 149 ribu per kilogram,” kata Reynaldi.

Sebelum kenaikan harga BBM, Reynaldi menyebut harga-harga sejumlah kebutuhan pun sudah di atas harga normal. Misalnya, harga telur yang sempat mencapai Rp 32 ribu per kilogram. “Apalagi setelah pengumuman harga BBM naik Jumat kemarin. Saya kira bakal sulit buat turun,” ucap Reynaldi.

Reynaldi mengakui aktivitas jual-beli di pasar juga masih normal, seperti sebelum harga BBM naik. Walau begitu, dia memprakirakan ke depan potensi kenaikan harga tetap terjadi. Terlebih, ketika hari besar.

Sementara ihwal pertimbangan untuk menaikkan harga jual, Reynaldi menuturkan pihaknya masih melakukan kajian. IKAPPI mengambil rentang waktu selama sepekan pasca-pengumuman kenaikan harga BBM untuk membuat keputusan. Sebab, ada kekhawatiran pedagang jika menaikkan harga jual maka kehilangan pelanggan karena daya belinya menurn.

 “Keluhan pedagang memang soal harga. Saya kira harga perlu dibuat skema yang besar di tiap komoditas. Tidak hanya telur atau cabai saja,” ujar Reynaldi. "Tapi bagaimana nantinya, kami akan menghitung proyeksi satu minggu ke depan,” kata dia.

Baca juga: OJK Sebut Kenaikan Harga BBM Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi RI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Adblock test (Why?)


Harga BBM Naik, Pedagang Minta Pemerintah Ikut Tanggung Beban - Bisnis Tempo.co
Read More

No comments:

Post a Comment

Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung - Tekno Kompas.com

[unable to retrieve full-text content] Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung    Tekno Kompas.com Apple Tidak Adil, ...