Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan Rabu (23/2). IHSG kembali bertengger menembus level 6.900 dan menutup perdagangan dengan kenaikan 58,06 poin atau 0,85% ke posisi 6.920,05.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat pergerakan IHSG hari ini mengalami penguatan yang solid mendekati level all time high. Adapun tren yang terjadi saat ini ditopang dengan capital inflow yang cukup agresif.
"Tentunya sangat positif ditunjukkan oleh investor asing, karena sudah lama Indonesia tidak mengalami capital inflow yang masif. Salah satu faktor utama yang membuat IHSG menarik di mata asing yaitu harga komoditas yang tinggi. Ini menjadi sumber kekuatan utama ekonomi Indonesia," kata Pandhu kepada Kontan.co.id, Rabu (23/2).
Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan membenarkan bahwa penguatan IHSG hari ini ditopang oleh aksi beli bersih asing yang mencapai Rp 966 miliar.
Kenaikan IHSG terjadi meski ada sentimen negatif seperti isu geopolitik Rusia-Ukraina serta kebijakan suku bunga acuan The Fed pada bulan depan.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,85% ke 6.920 Pada Perdagangan Rabu (23/2), Kembali Cetak All Time High
Ivan memperkirakan IHSG pada perdagangan Kamis (24/2) akan menguat secara terbatas dengan rentang level support 6.880 dan resistance 6.950. Aksi beli oleh asing masih menjadi faktor yang diperkirakan membuat IHSG kembali menguat.
Di samping faktor geopolitik, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat pelonggaran restriksi kegiatan masyarakat di sejumlah negara bagian Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara di Eropa mendasari pandangan bawa puncak gelombang penularan Covid-19 di awal tahun ini sudah terlewati.
Di Indonesia sendiri terdapat kecenderungan penurunan kasus baru harian, setelah terjadi penambahan tertinggi pada pertengahan bulan Februari.
"Hal ini menjadi salah satu pemicu akumulasi beli pada saham-saham bluechip. Selain itu, IHSG juga ditopang penguatan harga saham-saham komoditas, terutama produsen coal dan CPO," kata Valdy.
Valdy memperkirakan IHSG pada perdagangan besok akan kembali menguat dan menguji level 6.930-6.950, yang ditopang ekspektasi berlanjutnya akumulasi beli investor asing. Terutama pada saham-saham bluechip.
Sementara itu, Pandhu memandang lebih optimistis. Menurutnya, IHSG besok bersiap untuk menembus level all time high, yang berpotensi menguji level 7.000. Terlebih, sentimen dari bursa luar saat ini cukup positif, yang mana rata-rata mengalami rebound setelah terkoreksi cukup dalam selama sepekan terakhir.
"Capital inflow masih terus berlanjut, minimal hingga akhir bulan Februari ini berbarengan dengan jatuh tempo rebalancing dari MSCI. Diperkirakan Indonesia mendapat peningkatan bobot, berkat harga komoditas yang tinggi," ujar Pandhu.
Baca Juga: IHSG Naik 0,35% ke 6.885,78 di Sesi I, Asing Koleksi Saham BBCA, BBRI, dan BBNI
Dia menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham di sektor komoditas CPO dan batubara. Kemudian secara teknikal, Pandhu melihat sejumlah saham yang menarik untuk perdagangan Kamis (24/2), yakni ADRO, SSMS dan INKP.
Sedangkan Ivan menjagokan saham-saham bersinggungan langsung dengan komoditas minyak mentah seperti MEDC dan ELSA. Lalu saham komoditas batubara, yaitu ADRO, PTBA dan INDY.
Tak jauh berbeda, Valdy juga turut menjagokan saham di sektor komoditas selain perbankan. Saham-saham yang menarik untuk dicermati investor meliputi ADRO, INDY, UNTR, BBCA, BBNI, SSMS dan LSIP.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
IHSG Diprediksi Menguat Pada Kamis (24/2), Terangkat Akumulasi Beli Investor Asing - Investasi Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment