Rechercher dans ce blog

Monday, February 28, 2022

Cuan Ratusan Persen Sepekan, Saham Ini Layak Koleksi? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terkoreksi tipis pada pekan ini, karena investor khawatir dengan masih memanasnya konflik antara Rusia dengan Ukraina.

Sepanjang pekan ini, Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut turun tipis 0,05% secara point-to-point. Pada perdagangan Jumat (25/2/2022) kemarin, IHSG ditutup melesat 1,03% ke level 6.888,17.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan ini juga cenderung berfluktuasi. Tercatat IHSG mengalami penguatan selama tiga hari, yakni pada Senin, Rabu, dan Jumat. Sedangkan koreksi IHSG pada pekan ini terjadi pada Selasa dan Kamis.


Meski IHSG cenderung volatil sepanjang pekan ini, tetapi indeks sempat berhasil mencetak rekor terbarunya (all time high/ATH) di level 6.920,06, yakni pada perdagangan Rabu.

Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 84,6 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga mencapai Rp 4,4 triliun di seluruh pasar pada pekan ini.

Di tengah koreksi tipis IHSG sepanjang pekan ini, beberapa saham berhasil mencetak reli terbesar (top gainers) pada pekan ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), setidaknya keenam saham yang menjadi top gainers sepanjang pekan ini mengalami kenaikan dari 24% hingga 44%, bahkan ada yang meroket hingga 149%.

Berikut daftar saham yang menjadi top gainers pada pekan ini.

Top Gainers Sepekan

Di posisi pertama dalam daftar saham top gainers, terdapat saham emiten industri kemasan kaleng yakni PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) yang meroket hingga 148,89% ke level harga Rp 5.625/unit pada pekan ini, dari sebelumnya pada pekan lalu di harga Rp 2.260/unit.

Bahkan, BEI pun sempat memasukan saham PANI ke dalam pemantauan lebih lanjut akibat pergerakan di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada Jumat pekan lalu.

Memang sebelumnya pada pekan lalu, perseroan mengumumkan berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Untuk memuluskan rencana aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 28 Maret 2022.

Rencananya, dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk investasi dan pengembangan bisnis melalui pengambilalihan saham baru sebanyak 51% yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate yaitu PT Bangun Kosambi Sukses.

Selanjutnya, BKS akan melakukan investasi dan pengembangan bisnis dengan melakukan pengambilalihan saham baru sebanyak 51% yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estat yaitu PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC). Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Selain saham PANI, di posisi kedua terdapat saham emiten menara telekomunikasi yakni PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang meroket hingga 43,97% ke level Rp 70.975/unit, dari sebelumnya pada pekan lalu di level Rp 49.300/unit.

Saham SUPR sendiri sempat menjadi saham top gainers paling besar pada pekan lalu. Bahkan, BEI sempat melakukan penghentian sementara (suspensi) saham SUPR pada Senin awal pekan ini.

Keputusan tersebut diberikan oleh bursa dalam rangka cooling down setelah terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SUPR akhir-akhir ini.

Namun pada Selasa lalu, suspensi saham SUPR akhirnya dibuka kembali dan harganya langsung menyentuh auto rejection atas (ARA) pada perdagangan Selasa lalu atau setelah dibukanya suspensi.

Kabar terbaru, pada 17 Februari lalu, manajemen SUPR mengumumkan, Direksi PT Global Indonesia Komunikatama (GIK) mengumumkan hasil pengambilalihan seluruh saham GIK oleh SUPR melalui surat kabar harian nasional.

Pengambilalihan seluruh saham yang telah disetor dan ditempatkan pada GIK tersebut, semula dimiliki oleh masing-masing PT Mekar Hijau Permai dan PT Multi Inti Aliansi.

Selain saham PANI dan SUPR, di deretan saham top gainers, terdapat saham Grup MNC yang bergerak dalam bidang jasa manajemen pelanggan TV berbayar, yakni saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY).

Saham MSKY melonjak hingga 43,97% ke level Rp 470/unit pada pekan ini, dari sebelumnya pada pekan lalu di harga Rp 376/unit.

Belum diketahui mengapa saham MSKY melonjak dan menjadi salah satu saham top gainers pada pekan ini. Namun, pihak bursa telah meminta penjelasan atas volatilitas transaksi kepada perseroan pada Rabu lalu.

Terlepas dari beberapa saham yang menjadi top gainers pada pekan ini. Adapula saham yang mencatkan koreksi hingga nyaris 30% pada pekan ini.

Berikut merupakan saham-saham yang menjadi top losers pada pekan ini.

Top Losers Sepekan

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


Cuan Ratusan Persen Sepekan, Saham Ini Layak Koleksi? - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu? - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] Harga Emas Melonjak ke US$ 2.700, Waktunya Investasi atau Tunggu Dulu?    Investor.ID Harga Emas G...