Rechercher dans ce blog

Wednesday, November 3, 2021

Tapering The Fed Jadi Kabar Baik, IHSG Mulai Jajal Rekor Lagi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,91% ke 6.552,13 pada perdagangan Rabu kemarin, nyaris membalikkan pelemahan hari sebelumnya.

Penguatan IHSG berpeluang berlanjut pada perdagangan hari ini, Kamis (4/11) setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) mengumumkan tapering dini hari tadi. 

Berbeda dengan 2013, tapering kali ini justru membuat bursa saham AS (Wall Street) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones menguat 0,3%, S&P 500 0,65% dan Nasdaq memimpin penguatan lebih dari 1%. Ketiganya berada di rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. 


The Fed dini hari tadi mengumumkan akan melakukan tapering sebesar US$ 15 miliar setiap bulan, sesuai dengan ekspektasi pasar. Selain itu, besarnya nilai tapering tersebut bisa disesuaikan sesuai dengan kondisi ekonomi ke depannya. Artinya, jika kondisi ekonomi kembali memburuk sementara inflasi terkendali, maka nilai tapering tersebut bisa dikurangi, begitu juga sebaliknya. 

Selain itu bank sentral paling powerful di dunia ini juga menegaskan inflasi yang tinggi di AS saat ini hanya bersifat sementara, yang menjadi indikasi suku bunga tidak akan dinaikkan pada tahun depan. 

Pengumuman kebijakan moneter tersebut direspon positif oleh pasar, tidak ada gejolak seperti 2013 atau yang disebut taper tantrum. Sehingga IHSG berpeluang kembali menguat dan melirik lagi rekor tertinggi sepanjang masa. 

Secara teknikal, pola Dragonfly Doji yang muncul pada Selasa (26/10) akhirnya menunjukkan efeknya. Pola ini merupakan sinyal reversal atau pembalikan arah, IHSG pun belakangan ini mengalami koreksi.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu pad grafik 1 jam, IHSG kini bergerak dalam pola Bearish Channel. Jika pola tersebut tidak bisa dijebol ke atas, maka IHSG berisiko terus menurun.

Melihat indikator Stochastic pada grafik 1 jam yang belum berada di wilayah jenuh beli (overbought) IHSG masih berpeluang menguat.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Resisten terdekat berada di kisaran 6.590 hingga 6.600 jika ditembus IHSG berpeluang lepas dari Bearish Channel dan menguat ke 6.640 sebelum melirik lagi rekor tertinggi sepanjang masa 6.693,466 yang dicapai pada 20 Februari 2018.

Sementara selama tertahan di bawah resisten tersebut, IHSG berisiko turun ke 6.500 sebelum menuju 6.470.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Adblock test (Why?)


Tapering The Fed Jadi Kabar Baik, IHSG Mulai Jajal Rekor Lagi - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Noussair Mazraoui Tidak Keberatan Jadi Bek Tengah Dadakan di MU - Bola.net

[unable to retrieve full-text content] Noussair Mazraoui Tidak Keberatan Jadi Bek Tengah Dadakan di MU    Bola.net Lihat Liputan Lengkap di...