NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks-indeks utama Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi pada akhir perdagangan Senin (1/11/2021) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan itu seiring dengan melonjaknya saham Tesla dan hijaunya sektor energi. Sementara investor menantikan pertemuan utama Federal Reserve pekan ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 94,28 poin atau 0,26 persen, ditutup pada 35.913,84. Indeks S&P 500 bertambah 8,29 poin atau 0,18 persen, menjadi 4.613,67. Kemudian Indeks Komposit Nasdaq menguat 97,53 poin atau 0,63 persen ke level 15.595,92.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi terangkat 1,59 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor jasa-jasa komunikasi turun 0,66 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terburuk.
Baca juga: IPO, Widodo Makmur Perkasa Tawarkan Saham di Kisaran Rp 160-Rp 220 Per Lembar
Indeks Dow Jones Industrial Average sempat melampaui level 36.000 poin untuk pertama kalinya selama perdagangan intraday, sebelum berakhir di bawah level itu.
Kebijakan moneter yang akomodatif telah menjadi salah satu dukungan utama untuk pasar saham, dengan indeks acuan S&P 500 melonjak 22,8 persen sepanjang tahun ini.
Federal Reserve pada Rabu (3/11/2021) diperkirakan akan menyetujui rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi bulanan senilai 120 miliar dollar AS yang diberlakukan untuk membantu perekonomian selama pandemi virus corona, sementara investor juga akan fokus pada komentar tentang suku bunga dan seberapa berkelanjutan lonjakan inflasi baru-baru ini.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"(Pertemuan) ini akan menjadi masalah yang relatif besar," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.
"Kami memperkirakan akan mendengar jalan luncur untuk mengurangi pembelian obligasi," tambah dia.
Saham Tesla melonjak 8,5 persen, membantu mengangkat sektor konsumen S&P 500 sekitar 1,5 persen. Saham pembuat mobil listrik itu telah dibebankan lebih tinggi sejak nilai pasar perusahaan melewati 1 triliun dolar AS minggu lalu.
Baca juga: Rupiah dan IHSG Ditutup Melemah, Asing Lepas BUKA, ASII, dan EXCL
Sebuah survei pada Senin (1/11/2021) menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat pada Oktober, dengan semua industri melaporkan waktu tunggu yang lama untuk bahan baku, menunjukkan bahwa rantai pasokan terus membatasi aktivitas ekonomi di awal kuartal keempat.
Dengan lebih dari setengah perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangannya, laba kuartal ketiga diperkirakan akan naik 39 persen, menurut Refinitiv IBES.
"Terus ada sentimen positif seputar laporan laba meskipun ada beberapa kerugian besar," kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di perusahaan manajemen investasi Invesco.
Sementara saham Harley-Davidson Inc melonjak 9,1 persen setelah Uni Eropa menghapus tarif pembalasan atas produk AS, termasuk wiski, perahu listrik, dan sepeda motor perusahaan.
Sekitar 10,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 10,3 miliar selama 20 sesi terakhir.
Baca juga: Wall Street Melemah, S&P 500 dan Dow Jones Terseret Saham Cyclical
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Saham Tesla Melonjak, Wall Street Kembali Catat Rekor Tertinggi - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment