Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat ditutup dengan apresiasi 0,30% dibuka di sesi kedua terdepresiasi 0,13% ke level 5.931,243 di tengah munculnya isu PPKM akan diperketat oleh pemerintah.
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 6,5 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp5 miliar di pasar reguler.
Berikut saham-saham yang memberatkan indeks acuan di tengah isu sentimen negatif pengetatan PPKM.
Pemberat indeks pada perdagangan hari ini adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang ambruk 5,2% dan terpaksa memberatkan indeks hingga 6,73 poin.
Selanjutnya posisi kedua diisi oleh saham perbankan lain yang sudah melesat selama 2 hari beruntun yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang terkoreksi 5,78% dan memberatkan indeks hingga 4,73 poin.
Selanjutnya di posisi ketiga, keempat, dan kelima ada nama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan anak usahanya PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) yang masing-masing terkoreksi 3,15%, 0,76%, dan 4,01% dan memberatkan indeks hingga 4,04 poin, 3,25 poin, dan 1,32 indeks poin.
Perkembangan pandemi Covid-19 di RI semakin mengkhawatirkan dan masih menjadi perhatian pasar di dalam negeri, di mana kasus aktif Covid-19 kian hari makin bertambah besar setiap harinya.
Per 27 Juni 2021, Kementerian Kesehatan mencatat pasien positif corona berjumlah 2.093.962 orang. Bertambah 21.095 orang, rekor penambahan kasus harian sejak pasien pertama diumumkan pada 1 Maret 2020.
Hal inilah yang menyebabkan munculnya isu bahwa Pemerintah akan mengumumkan revisi aturan terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro pada petang ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan akan memberlakukan PPKM Darurat untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
"Iya," ujar sumber di internal pemerintah saat dikonfirmasi soal penetapan PPKM Darurat yang bakal ditempuh Jokowi.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan rencana pemerintah merevisi aturan terkait PPKM Darurat. Demikian diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Senin (28/6/2021).
Dalam kesempatan itu, Ganip memaparkan strategi penguatan manajemen implementasi lapangan PPKM berbasis mikro. Ia meminta jajaran di lapangan melakukan pembubaran kerumunan dengan tegas hingga meniadakan kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Ini juga harus ditegakkan dengan baik," kata Ganip.
Sesuai dengan hasil rapat terbatas, Ganip bilang akan ada perubahan-perubahan terhadap Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021. Pembatasan-pembatasan ini, menurut dia, dilakukan untuk bisa mengendalikan supaya Covid-19 ini tidak semakin menyebar.
"Contohnya nanti yang akan diterapkan adalah pelaksanaan untuk kegiatan PPKM-nya. WFH-WFO ini akan diberlakukan 75% & 25% untuk daerah yang merah dan oranye. Kemudian untuk sektor-sektor ekonomi seperti mal ini hanya dioperasionalkan sampai dengan jam 17.00 WIB," ujar Ganip.
"Kemudian restoran hanya diizinkan untuk take away, ini dibatasi sampai pukul 20.00 WIB. Ini beberapa pembatasan yang akan nantinya diterapkan sebagai revisi dari Inmendagri yang sudah dipedomani sampai hari ini," lanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
Muncul Isu Kembali Lockdown, Ini Saham Pemberat IHSG Market - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment