JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan meningkatkan perannya untuk mendukung perkuatan ekosistem perumahan.
Perkuatan ini dilakukan melalui enam strategi dan kegiatan bisnis yang akan dijalankan pada tahun 2021.
Strategi pertama, optimalisasi penyaluran KPR Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Tahun 2021 ini SMF mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah sebesar Rp 2,25 triliun yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021.
Baca juga: Kinerja 2020 Positif, SMF Cetak Laba Rp 470 Miliar
PMN tersebut seluruhnya akan dialokasikan untuk program penurunan beban fiskal Pemerintah melalui kontribusi SMF pada Program KPR FLPP.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan, PMN ini akan di-leverage hingga Rp 6,37 triliun melalui penerbitan surat utang, ditambah dana sebesar Rp 19,12 triliun yang berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Pemerintah (PPDPP) untuk membiayai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) program FLPP.
"Sehingga total dana yang akan digulirkan Rp 25 triliun untuk memproduksi KPR FLPP sebanyak 157.500 rumah dengan bunga tetap 5 persen selama 20 tahun untuk MBR," tutur Ananata dalam konferensi pers virtual, Senin (05/04/2021).
SMF juga akan merealisasikan amanat Pemerintah sebagai Wakil Pelaksana Investasi kepada Perum Perumnas. Tahap pertama yang sudah diinvestasikan senilai Rp 200 miliar dari total Rp 650 miliar.
Menurut Ananta, investasi ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan melalui sinergi, transformasi, dan reposisi peran Perumnas dalam ekosistem perumahan nasional.
Baca juga: SMF Nilai Pembentukan BP3 Dapat Mengurangi Gap Pasokan Rumah
Strategi kedua, mendukung pasokan perumahan melalui penyaluran fasilitas pinjaman kepada pengembang dalam bentuk Kredit Konstruksi dan keterlibatan dalam Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Perumahan.
Menurut Direktur SMF Heliantopo, Perseroan sedang mengkaji dan mulai mempersiapakn pembiayaan konstruksi.
"Harapannya bisa membantu sisi pasokan sesuai kebutuhan yang masuk program Pemerintah untuk MBR," kata Heliantopo.
Dari sisi pasokan juga, SMF menjalin kerja sama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII terkait penjajakan potensi penerapan skema KPBU.
Strategi ketiga, pengembangan pembiayaan KPR bagi masyarakat dengan penghasilan tidak tetap untuk memiliki rumah.
Baca juga: Begini Pembagian Peran BP3 dan BP Tapera dalam Penyediaan Rumah Rakyat
Strategi keempat, pengembangan pembiayan mikro perumahan melalui pemberian akses bagi masyarakat sektor informal untuk renovasi dan pengembangan rumah (home improvement) sehingga layak huni.
Saat ini, program kredit mikro perumahan tengah dikaji bersama sejumlah stake holders.
Strategi kelima, pengembangan homestay melalui penyaluran pembiayaan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar daerah wisata untuk memiliki homestay agar dapat menarik wisatawan.
Direktur SMF Trisnadi Yulrisman menuturkan, tahun ini akan disalurkan pembiayaan untuk homestay di 4 lokasi yang merupakan destinasi wisata superprioritas, yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika dan Manado-Bitung-Likupang.
Strategi keenam, pengembangan rumah di daerah kumuh dalam upaya mengentaskan rumah berkategori kumuh atau Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) melalui penyaluran dana untuk membangun/merenovasi menjadi layak huni dengan menggandeng Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.
"Tahun ini program KOTAKU dilaksanakan di Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur (daerah perbatasan)," urai Trisnadi.
Enam Strategi SMF Dorong Perkuatan Ekosistem Perumahan - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment