Jakarta, CNBC Indonesia - China mulai membuka penyelidikan anti-dumping terhadap impor daging babi dan produk sampingannya dari Uni Eropa. Terutama yang ditujukan kepada Spanyol, Belanda, dan Denmark.
Langkah tersebut dilakukan China sebagai tanggapan terhadap pembatasan ekspor kendaraan listrik asal negeri panda yang dilakukan Uni Eropa.
Kementerian Perdagangan China mengungkapkan bahwa penyelidikan sendiri akan dimulai pada 17 Juni 2024. Penyelidikan akan berfokus pada daging babi yang dikonsumsi oleh manusia mulai dari potongan utuh segar, beku hingga perut babi.
"Ini didorong oleh keluhan yang diajukan oleh Asosiasi Peternakan Hewan China pada 6 Juni atas nama industri babi domestik," ujar Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters, Selasa (18/62024).
Setelah Komisi Eropa mengumumkan pada 12 Juni 2024 bahwa mereka akan memberlakukan tarif anti-subsidi hingga 38,1% pada mobil yang diimpor dari China mulai Juli, perusahaan makanan global telah berada dalam peringatan tinggi terhadap tarif balas dendam dari Tiongkok.
Adapun, pemasok babi dari Amerika Selatan, Amerika Serikat dan Rusia mungkin termasuk di antara mereka yang mendapatkan pangsa pasar. Terutama apabila Beijing membatasi impor dari Uni Eropa.
Sebagaimana diketahui, Uni Eropa menyumbang lebih dari setengah dari daging babi senilai sekitar US$ 6 miliar yang diimpor China sepanjang 2023, menurut data kastam, sekitar seperempat diantaranya berasal dari Spanyol saja.
Di peringkat kedua dan ketiga, Belanda dan Denmark tahun lalu mengekspor produk daging babi ke China masing-masing senilai US$ 620 juta dan US$ 550 juta.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Mobil Listrik China Gempur IIMS 2024, Baterai Tahan Sampai 650 Km
(hoi/hoi)
Mobil Listrik Dibalas dengan Daging Babi, China Bikin Eropa Was-Was - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment