JAKARTA, investor.id - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kini tengah ada di papan pemantauan khusus (PPK). Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat menilai masuknya saham BREN ke PPK mengundang pertanyaan.
Market cap BREN bahkan telah melampaui PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)/BBCA, menunjukkan seberapa besar perhatian investor terhadap saham ini.
Namun, Teguh merasa aneh mengingat saham yang masuk PPK biasanya berasal dari perusahaan bermasalah. "Kalau dari sisi perusahaannya tidak ada masalah," ujar Teguh.
Peraturan dari PPK sendiri menetapkan 11 kriteria untuk saham yang masuk dalam pengawasan khusus, salah satunya berdasarkan penilaian subjektif dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Advertisement
Menurut Teguh, masuknya saham BREN ke PPK tidak berarti perusahaan memiliki masalah fundamental, melainkan karena pergerakan sahamnya. BEI, dalam hal ini, menerapkan aturan yang ada, meskipun terlihat aneh bagi investor bahwa saham dengan market cap besar seperti BREN masuk dalam pengawasan khusus.
Efisiensi penerapan PPK di Indonesia juga dipertanyakan. "Di luar negeri, implementasi pengawasan saham berbeda dengan di Indonesia," jelas Teguh. Sejak awal, banyak investor menolak PPK karena menyebabkan saham-saham dengan harga rendah turun lebih dalam lagi.
"Kami melihat BEI perlu memperbaiki kriteria penetapan saham untuk masuk pengawasan khusus," kata Teguh.
"Langkah-langkah yang diambil untuk melindungi investor seharusnya dilakukan lebih awal, bukan setelah saham sudah melonjak tinggi,” bebernya.
Teguh menekankan bahwa BEI perlu menyesuaikan kriteria dan mekanisme pengawasan untuk memastikan pasar saham berjalan dengan lebih transparan dan adil bagi semua investor.
Diserok Investor Institusi, Masuk Indeks Global
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Barito Renewables (BREN) Masuk Pemantauan Khusus, Ada yang Bilang Aneh - Investor.ID
Read More
No comments:
Post a Comment