Kotabumi (Lampost.co): Tim Satgas penanganan kelangkaan elpiji 3 kg Lampung Utara masih menemukan adanya dugaan permainan dari pangkalan nakal. Hal itu Satgas temukan dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar bersama Forkopimda di sejumlah pangkalan di Kotabumi, Selasa, 9 April 2024.
Memimpin sidak tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Lampung Uatara Hendri dengan dampingan Kabag Ekonomi Pemkab Lampung Utara Biantori, jajaran Polres Lampung Utara dan Forkopimda. Sidak itu menyisir sejumlah pangkalan, mulai dari Tanah Miring, Skip, dan Rejosari.
Sesampainya tim di bilangan Skip, Kelurahan Tanjungaman menemukan adanya dugaan kecurangan dari salah satu pangkalan di daerah Rejosari. Penemuan tersebut berdasarkan pengakuan dari sopir pikap yang tampak mengangkut elpiji.
Kemudian, tim satgas melanjutkan perjalanan ke daerah Sribasuki, Kotabumi. Dari wilayah tersebut satgas menemukan salah satu pangkalan dalam keadaan tertutup rapat. Padahal stok di seluruh pangkalan diklaim tersedia, setelah ada penambahan 11.000 tabung elpiji 3 kg untuk Lampung Utara.
“Kami mengakui tadi menemukan dugaan pangkalan nakal. Pangkalan itu menjual tabung elpiji 3 kg ke warung dengan harga Rp35 ribu per tabung. Itu telah kita tindak lanjuti dengan melaporkannya langsung kepada PT Pertamina. Dan mereka sedang memprosesnya,” kata Kadisdag Lampura, Hendri, Selasa, 9 April 2024.
Dia memastikan akan menindaklanjuti penemuan tersebut dan akan menindak tegas. Termasuk oleh aparat hukum, dengan merekomendasikan kepada dinas/instansi terkait.
“Ini kan ada Forkopimda, termasuk unsur Polres. Nanti akan kita rekomendasikan kepada mereka juga,” ujarnya.
Hendri menambahkan, sidak tersebut dalam rangka memastikan masyarakat dapat mudah mengakses/mendapat elpiji 3 kg, khususnya menghadapi Idulfitri 1445 H di Lampung Utara.
Pemerintah Harus Cepat Tanggap
Pada sisi lain, masyarakat meminta pemerintah dapat cepat tanggap memperhatikan kondisi kelangkaan elpiji 3 kg di lapangan. Seperti yang terjadi dalam beberapa pekan belakangan, harga elpiji di pasaran juga tembus hingga Rp40 ribu per tabung.
“Kalau ada kejadian begini, baru ada gas elpiji di pangkalan. Coba kemarin, jangankan di pangkalan, di kios saja sulit masyarakat mendapatkannya. Kalaupun ada harganya selangit,” kata Ucok, warga Tanjungaman, Kotabumi.
Dia berharap pemerintah dapat responsif terhadap persoalan ini, agar dapat menertibkan pangkalan-pangkalan yang menjual gas tidak sesuai peruntukkannya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.
Sidak Elpiji 3 Kg di Lampung Utara Masih Ditemukan Pangkalan Nakal - Jendela Informasi Lampung - Lampost.co
Read More
No comments:
Post a Comment