Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,38% dan naik ke level 7.227,29 pada perdagangan hari ini, Rabu (10/1/2024). Saham TPIA terpantau masih melemah, sementara saham BREN membukukan penguatan.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG meningkat 0,38% atau 27,09 poin ke 7.227,29. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.200,20 dan sempat mencapai level tertingginya 7.259,60.
Tercatat, sebanyak 273 saham menguat, 243 saham melemah, dan 249 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp11.453,67 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, terpantau saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 5,09% ke Rp5.675 dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) meningkat 3,76% menuju Rp6.900.
Selanjutnya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 1,01% ke level Rp4.00, dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 0,78% menuju Rp5.425.
Sementara itu, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) kembali menurun sebesar 5,21 % menuju posisi Rp4.000 per saham. Posisi ini diikuti saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang juga menurun sebesar 0,90% ke level Rp5.525.
Saham big caps yang menurun lainnya adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang melemah 0,88% menuju level Rp5.525 per lembar, sementara saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) membukukan penurunan sebesar 0,78% ke posisi Rp9.550.
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE) yang melesat 34,86% ke level Rp236. Posisi ini disusul saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) dengan kenaikan sebesar 22,09% menuju Rp525.
Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) yang merosot 33,33% ke level Rp2. Sementara itu, saham PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. (AIMS) menurun 9,87% menuju posisi Rp1.050.
Tim Riset Yugen Bersinar Sekuritas menyatakan pergerakan IHSG masih terlihat cenderung berada dalam tekanan setelah tidak mampu mempertahankan support level terdekatnya. Selain itu terdapat gelombang tekanan penjualan yang belum mereda.
“Namun pergerakan IHSG saat ini masih ditopang oleh arus capital inflow yang telah tercatat secara YtD masuk ke dalam pasar modal Indonesia,” tertulis pada Rabu (10/1/2024).
Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Maka hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas.
Sementara itu, Tim Riset Phintraco Sekuritas menyatakan IHSG dari kaca mata Stochastic RSI dan MACD cenderung bergerak turun didukung value dan volume transaksi di Selasa (9/1/2024). Kondisi ini mengindikasikan tekanan jual masih cukup besar.
“IHSG diperkirakan masih akan dibayangi oleh potensi koreksi lanjutan dari sektor basic material berkaitan dengan aksi profit taking selektif,” tulis riset Phintraco Sekuritas.
Di sisi lain, pada (9/1/2024) rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan Desember mencapai 123.8 atau lebih tinggi dibandingkan dengan 123.6 pada bulan November 2023, tetapi lebih rendah dari ekspektasi di 124.
Dari sisi eksternal, pelaku pasar mengantisipasi data pengangguran dari Eropa di pekan ini. Dari pasar AS, data inflasi menjadi data yang diantisipasi pada pekan depan.
Kedua data ini berpotensi mempengaruhi pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter dari bank sentral besar untuk beberapa bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IHSG Ditutup Menguat ke 7.227, Beda Nasib Saham TPIA dan BREN - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment