Indonesia kini dalam tahun politik. Apalagi, 14 Februari nanti pesta demokrasi 5 tahunan Pemilu Presiden & Wakil Presiden, hingga anggota DPR dan DPRD digelar.
Bankir pun merespons tahun politik ini dan dampaknya terhadap bisnis. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan dampak tahun politik ke bisnis telah tercermin dalam bisnis bank.
Dia mengatakan, BCA mencatat pertumbuhan kredit sebanyak 13,9% sepanjang 2023. Tambahnya, lompatan kredit yang signifikan terjadi pada kuartal akhir 2023.
"Saya kira ini sudah terefleksikan ya, di mana kalau anda lihat quartal to quartal kredit growth BCA contoh itu 5,8%. Jadi dari 13,9% full year, itu kita naik di kuatal terakhir sekitar 5,8 hampir separuh dari kenaikan kredit terjadi di kuartal terakhir. Padahal kita tahu pemilu makin dekat," katanya dalam konferensi pers, Kamis (25/1/2024).
Menurut Jahja imbas tahun politik tidak terlampau besar ke industri perbankan. Meski demikian, dia melihat permintaan kredit di BCA cukup besar. Oleh karena kredit meningkat.
Lanjutnya, jika dilihat selama tahun 2023, kredit investasi lebih tinggi dari kredit modal kerja.
"Artinya apa orang lebih berani menginvestasikan untuk perkembangan, ekspektasi perkembangan bisnis di Indonesia untuk ke depan," katanya.
Lanjutnya, pertumbuhan kredit industri tahun 2023 sekitar 10%. Ia juga melihat, tahun ini bank memasang target 8-10%.
Secara umum, dia mengatakan, tahun politik tidak berdampak signifikan terhadap bisnis. Namun, harapan pelaku usaha terhadap ekonomi Indonesia ke depan lebih baik.
"Secara umum boleh kita katakan secara bisnis nggak berkembang terlalu tinggi tapi juga tidak negatif secara umum boleh ktia aktakan secara bisnis nggak berkembang terlalu tinggi tapi juga tidak negatif atau flat tetap ada ekspektasi di situ," ujarnya.
(acd/hns)Bos BCA Buka-bukaan Dampak Tahun Politik ke Bisnis Bank - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment