Rechercher dans ce blog

Tuesday, November 7, 2023

Ini Dia Calon Ladang Minyak Andalan RI di Masa Depan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini tengah menggenjot produksi minyak dalam negeri untuk bisa mencapai target sebesar 1 juta barel minyak per hari (bph) pada 2030.

Namun sayangnya, untuk mencapai target tersebut tidak lah mudah. Pasalnya, produksi minyak RI kini terus menunjukkan tren penurunan, bahkan masih lebih rendah dari target produksi tahunan.

Mengutip data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi minyak nasional harian per 5 November baru mencapai 586.110 barel per hari (bph). Sementara pemerintah memasang target produksi lifting minyak dalam APBN 2023 di level 660 ribu bph. Artinya, produksi minyak nasional baru 89% dari target tahun ini.

Namun demikian, bukan tanpa harapan. Indonesia disebut masih menyimpan sumber daya minyak yang besar di sumur-sumur yang belum digarap hingga saat ini.

Praktisi Minyak dan Gas Bumi (Migas) Hadi Ismoyo mengatakan bahwa saat ini Indonesia bisa mengandalkan sumur minyak, khususnya di wilayah Indonesia Timur, karena memiliki potensi besar.

Beberapa ladang minyak yang potensial digarap dan menjadi andalan di masa depan yakni Blok Warim di Papua, Blok East Natuna di Kepulauan Natuna, dan beberapa blok minyak lainnya.

"Masih banyak, terutama di Indonesia bagian timur, misalnya di Warim Block, Natuna East, blok-blok yang memang sangat penting sekali untuk dieksplor," jelas Hadi kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (7/11/2023).

Namun memang, Hadi mengatakan bahwa membutuhkan keberanian untuk bisa mengeksplorasi kandungan minyak di beberapa cekungan baru di dalam negeri.

"Memang dibutuhkan suatu keberanian untuk mengambil langkah eksplorasi di new basin," tambahnya.

Dia menyebutkan bahwa di Indonesia memiliki 120 cekungan yang berpotensi mengandung minyak mentah dan bila digarap, ini bisa mendongkrak produksi minyak harian di dalam negeri.

Terlebih, lanjutnya, dari 120 cekungan tersebut, baru 60 cekungan yang dieksploitasi. Dengan demikian, masih ada separuhnya lagi yang belum dieksplorasi.

"Kalau saya melihat pendapat saya kita tidak kekurangan resources ya kita masih mempunyai resources yang banyak sekali ada 120-an basin (cekungan) di Indonesia dari Sabang sampai Merauke," bebernya.

"Baru sekitar 60 yang dieksploitasi," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga mengungkapkan bahwa potensi cadangan minyak besar berada di Blok Warim, Papua.

"Jadi di Warim itu potensi minyak 25 miliar barel. Kalau betul-betul, 20% saja bisa diambil, 5 miliar itu sudah baik lah buat Indonesia,"

"Apalagi juga gasnya potensinya sampai 47 TCF. Ini dua kali dari Masela dan sama dengan Natuna cuma Natuna banyak CO2-nya. jadi ini yang memang harus kita coba upayakan," ungkap Menteri Arifin.

Meskipun, mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Namun, wilayah kerja yang berlokasi di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini tersebut berada di dalam area hutan nasional lorentz.

"Padahal tetangganya di Papua Nugini sudah menghasilkan minyak dan ada LNG fasilitas," ujarnya.

Oleh sebab itu, pemerintah akan mencoba mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di dalam negeri. Pasalnya, jika didiamkan saja, Indonesia akan kehilangan devisa untuk impor.

"Tentu saja harus kita antisipasi. Kita sedang mengupayakan berbicara dengan KLHK tapi ini juga terkait penetapan dari UNESCO, kita berharap akan ada solusi yang baik gimana kita bisa memanfaatkannya," ujarnya.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Kesalip Blok Rokan, Segini Produksi Minyak Cepu Exxon


(wia)

Adblock test (Why?)


Ini Dia Calon Ladang Minyak Andalan RI di Masa Depan - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung - Tekno Kompas.com

[unable to retrieve full-text content] Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung    Tekno Kompas.com Apple Tidak Adil, ...