Jakarta, CNBC Indonesia - Reksa dana saham sejatinya menjadi pilihan yang pas untuk investasi jangka panjang, karena didesain untuk bisa mengalahkan pasar. Namun tak jarang, kinerja reksa dana saham itu justru sebaliknya, dan dalam jangka waktu 10 tahun bisa minus di atas 20%.
Berdasarkan data Edvisor.id 13 Juli 2023, ada dua reksa dana yang kinerja 10 tahunnya tercatat minus 21,3% dan 23,4%, mereka adalah Principal Islamic Equity Growth Syariah dan Manulife Saham SMC Plus.
Kedua reksa dana tersebut mengantongi dana kelolaan yang tidak sedikit, Principal Islamic Equity Growth Syariah memiliki dana kelolaan Rp 104 miliar, dan Manulife Saham SMC Plus Rp 76,2 miliar.
Aset alokasi dari kedua reksa dana ini juga berbeda, di mana reksa dana yang dikelola PT Principal Asset Management ini, 83,91% isi portofolionya di dominasi saham syariah, sementara 7,87% adalah obligasi syariah, dan 8,22% merupakan instrumen pasar uang syariah.
Sementara itu, 95,98% isi portofolio reksa dana PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah saham dan 4,02% sisanya adalah instrumen pasar uang.
Walaupun jika dihitung dalam 10 tahun reksa dana mencatatkan kinerja negatif di atas 20%, kinerja mereka dalam tiga tahun justru terlihat positif.
Namun apakah dua reksa dana ini memang bisa mengalahkan pasar? Dan apakah aset-aset investasi yang ada di portofolio reksa dana ini memang bisa membuat reksa dana ini unggul di jangka panjang?
Berikut ulasan dari Financial Expert CNBC Indonesia terhadap dua reksa dana saham ini.
Bikin Stres, Reksa Dana Saham Ini Minus 20% dalam 10 Tahun - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment