Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus per Maret 2023. Besarannya Rp 128,5 triliun atau 0,61% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Posisi APBN kita sampai akhir Maret 2023 masih mengalami surplus Rp 128,5 triliun atau 0,61% dari PDB," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (17/4/2023).
Surplus APBN ini berarti pendapatan atau penerimaan lebih besar dibanding jumlah pengeluaran atau belanja pemerintah.
Pendapatan negara sampai akhir Maret 2023 mencapai Rp 647,2 triliun atau tumbuh 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pendapatan itu berasal dari pajak, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Untuk bulan Maret (2023) posisi dari APBN kita masih sangat positif. Pendapatan negara kita mencapai Rp 647,2 triliun atau ini adalah 26,3% dari total target APBN tahun 2023 ini.
Sedangkan belanja negara mencapai Rp 518,7 triliun sampai Maret 2023. Realisasi itu tumbuh 5,7% secara yoy atau 16,9% dari target APBN 2023.
"Kita telah membelanjakan Rp 518,7 triliun atau 16,9% dari total belanja yang ada dalam UU APBN. Ini merupakan kenaikan 5,7% dari total belanja hingga Maret 2023," jelas Sri Mulyani.
Keseimbangan primer juga mencatatkan surplus Rp 228, 8 triliun.
Simak Video "Sri Mulyani Ungkap BBM Subsidi Bakal Habis di Akhir September"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/zlf)
Sri Mulyani: APBN Surplus Rp 128,5 T per Maret 2023 - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment