Sinyal resesi global yang diperkirakan terjadi tahun depan semakin kuat. Dana Moneter Internasional (IMF) sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2023 menjadi 2,7% dari sebelumnya 2,9%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengamini potensi 'kengerian' yang bakal terjadi. Terlebih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sudah ada 28 negara yang masuk list minta bantuan ke IMF.
"Bandingkan dengan pada saat financial crisis di Asia yang jumlah negara masuk pasien IMF jauh lebih kecil dari itu," kata Airlangga dalam pembukaan Capital Market Summit & Expo 2022 yang dilihat virtual, Kamis (13/10/2022).
Untuk itu, Airlangga menekankan agar masyarakat berhati-hati karena saat ini semua negara sedang menghadapi tantangan badai besar (perfect storm) 5C yakni COVID-19 yang belum selesai, conflict Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, climate change atau perubahan iklim, commodity price yang melonjak, dan cost of living sebagai dampak dari inflasi. "Kita harus berhati-hati," tuturnya.
Airlangga menyebut sebanyak 55 negara ekonominya sudah melambat di kuartal II-2022 di antaranya Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan China. Bahkan ada yang terkontraksi seperti Sri Lanka, Ukraina dan Rusia.
Meningkatnya harga pangan dan energi yang salah satunya disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina juga telah mendorong kenaikan inflasi global dan pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara.
"AS sudah menaikkan suku bunga 300 bps, UE menaikkan 125 bps dan Indonesia juga sudah meningkatkan suku bunga 75 bps. Namun inflasi Indonesia relatif moderat 5,95%, dibandingkan berbagai negara termasuk AS di atas 8% dan UE di atas 9%. Ini adalah bukti kerja sama yang baik antara sektor fiskal dan moneter," tuturnya.
Menurut Airlangga, kerja sama semua pihak termasuk di pasar modal membuat ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5% selama 3 kuartal terakhir. Di kuartal III-IV 2022, dia berharap pertumbuhannya bisa mencapai 5,2%.
"Pasar saham kita net inflow masih Rp 70 triliun dalam 9 bulan. Kita harus mengapresiasi sudah lebih dari 800 perusahaan tercatat di bursa dan terus bertambah dan ini capaian baik bagi otoritas dan modal perekonomian nasional kita ke depan," tandasnya.
Simak juga video 'Jokowi ke Jajarannya: 'Badai' Sudah Datang, Perlu Persiapan Detail':
Ngeri! Airlangga Sebut Bakal Ada 'Badai' 5C, Apa Itu? - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment