Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan suku bunga acuan atau Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) akan naik sebanyak 100 basis point (bps) hingga akhir 2022.
"BI rate kita masih di 3,5%, kemungkinan akan mengalami kenaikan sekitar 100 bps sampai akhir tahun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA secara virtual, Rabu (27/7/2022).
Proyeksi itu mengacu kepada prediksi segenap analis. Sampai akhir 2022, suku bunga acuan diperkirakan berada di level 3,75% sampai 4,75%.
Suku bunga acuan kini ada di level 3,5% yang ditahan BI selama 18 bulan terakhir. Hal ini bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.
Kebutuhan kenaikan suku bunga acuan adalah untuk menyeimbangkan selisih dengan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang tahun ini naik dengan agresif. Hal ini penting untuk memberikan daya tarik bagi investor.
Imbal hasil US treasury tenor 10 tahun yang saat ini di 2,99% juga diperkirakan akan mengalami kenaikan dua kali lipat hingga 200 bps. Begitu juga dengan tingkat bunga SUN 10 tahun yang diperkirakan mengalami kenaikan 0,300 bps.
"Kita relatif bisa menjaga stabilitas dari surat berharga negara kita sehingga tidak mudah terombang-ambing dengan outflow ini," tutur Sri Mulyani.
(aid/dna)Sri Mulyani: Kemungkinan Suku Bunga Acuan BI Naik 1% - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment