Rechercher dans ce blog

Wednesday, May 4, 2022

Hitung Mundur Rapat The Fed, Wall Street Galau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham New York dibuka flat pada perdagangan hari ini, Selasa (3/5/2022). Namun pada 21.11 WIB, ketiga indeks saham acuan Wall Street terpantau bergerak variatif. Indeks Dow Jones melemah 0,28%. Sementara itu indeks Nasdaq dan S&P 500 cenderung flat.

Sentimen terkait arah kebijakan moneter bank sentral atau Federal Reserve (The Fed) masih kental terasa. Inflasi yang terus menguat menjadi pemicu utama bank sentral akan mengakhiri era suku bunga rendah.

Di AS, bank sentralnya yaitu The Fed akan mengumumkan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) minggu ini, tepatnya pada 5 Mei nanti.


Berdasarkan piranti CME Fedwatch, pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin di bulan Mei dengan probabilitas 99,8% atau hampir 100%.

Semakin dekat dengan tanggal pengumuman kebijakan moneter tersebut, yield obligasi pemerintah AS atau yang dikenal dengan US Treasury 10 tahun naik mendekati level 3%.

Investor kawakan Wall Street Paul Tudor Jones merespons rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan tersebut.

Paul mengatakan bahwa dengan kondisi keuangan yang sudah ketat seperti sekarang ini jika ditambah dengan pengetatan moneter akan membuat investasi di obligasi dan saham menjadi kurang menarik.

Di kawasan Asia Pasifik, bank sentral Australia (RBA) untuk pertama kalinya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0,35% setelah satu dekade mempertahankan era suku bunga rendah di tengah risiko kenaikan inflasi.

Selain kebijakan moneter, investor juga terus memantau perkembangan hubungan antara Rusia dengan Ukraina.

Bukannya semakin reda, hubungan kedua negara di bagian Timur Eropa tersebut masih tetap saja panas. Pekan ini para pemimpin Uni Eropa bersiap membahas tentang perihal embargo minyak Rusia.

Adanya inflasi yang tinggi disertai dengan ancaman disrupsi rantai pasok akibat tensi geopolitik yang memanas dikhawatirkan dapat menyeret ekonomi global ke dalam resesi.

Belum lama ini lembaga keuangan internasional IMF telah merevisi turun prospek pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,6% untuk tahun ini atau 80 bps lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Adblock test (Why?)


Hitung Mundur Rapat The Fed, Wall Street Galau - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Sepeda Listrik di Transmart Full Day Sale Diskon Hingga 45% - detikInet

[unable to retrieve full-text content] Sepeda Listrik di Transmart Full Day Sale Diskon Hingga 45%    detikInet Transmart Full Day Sale H...