Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ambruksignifikan lebih dari 3% pagi tadi pada perdagangan perdana bulan Mei pasca libur panjang Lebaran.
Pada pukul 10.06 WIB, IHSG terpantau makin anjlok melanjutkan koreksinya hingga 4,01% ke level 6.938,78 jebol ke bawah level psikologis 7.000.
Bursa saham domestik libur satu pekan penuh minggu lalu memperingati hari raya Idulfitri dan cuti bersama Lebaran.
Di saat bursa nasional libur, pasar keuangan global memang volatile akibat keputusan bank sentral AS The Fed yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps).
Pada perdagangan akhir pekan lalu, ceritanya berbeda. Bursa saham AS 'kebakaran' di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,3%, S&P 500 terkoreksi 0,57%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,4%. Nasdaq ditutup di posisi terendah sejak 2020.
"Sekarang, 95% sentimen penggerak pasar adalah suku bunga," ujar Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital yang berbasis di New York, seperti dikutip dariReuters.
Saat suku bunga di Negeri Paman Sam naik, maka akan diikuti oleh imbal hasil (yield) obligasi pemerintah. Untuk tenor 10 tahun,yieldUS Treasury Bonds sudah menyentuh di atas 3%, sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 2018.
Anjloknya IHSG ditengarai karena adanya faktor jet lag setelah liburan panjang. Di sisi lain bulan Mei juga kurang mendukung untuk IHSG mencetak performa yang bagus secara historis.
Namun untuk hari ini, sentimen domestik yang akan mewarnai perdagangan adalah rilis inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Inflasi Indonesia bulan April diprediksi naik 3,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Sementara itu pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022 diperkirakan tumbuh di atas 5%.
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
Duh Kacau! Kena Jet Lag, IHSG Ambruk 4% Lebih Nih - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment