Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkap apa saja investasi yang mengalir dari kerja sama dengan Air Product. Bahlil mengatakan setelah kesepakatan yang diteken pada awal 2022, bakal mengalir investasi US$ 15 miliar atau setara Rp 219 triliun (kurs Rp 14.600) untuk 3 proyek penting.
"Pertama proyek DME di Sumatera Selatan, konstruksi sudah berjalan. Kedua, metanol dengan KPC di Kalimantan Timur," kata Bahlil, dikutip dari keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/5/2022).
Sementara yang ketiga adalah proyek membangun methanol dan ethanol di Cepu. "Ini bapak presiden untuk membangun hilirisasi produknya bisa menjadi substitusi impor," lanjutnya.
Bahlil menargetkan khusus untuk proyek DME, sekitar 50% harus bisa diproses di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi subsidi LPG yang setiap tahunnya diungkapkan telah menguras pendapatan negara hingga puluhan triliun.
Berdasarkan data Pertamina, Indonesia melakukan impor LPG sekitar 7-8 juta ton per tahun. Dijelaskan oleh Bahlil jika subsidi untuk per 1 juta ton LPG bisa mencapai kurang lebih Rp 13 triliun.
"Bisa dibayangkan dikalikan 6-7 juta total subsidi kita pada gas LPG kita Rp 80 triliun-90 triliun. Bapak presiden memerintahkan kepada kami, agar Air Product betul-betul fokus membangun hilirisasi DME dan metanol. Khusus untuk methanol 80% kebutuhan kita masih impor," lanjutnya.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
Bahlil Beberkan Proyek Investasi Air Products Rp 219 T di RI - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment