Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dinanti-nantikan pelaku bursa, PT GoTo Gojek Tokopedia akhirnya merilis prospektus untuk rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pagi ini.
Ringkasan prospektus menyebutkan GoTo akan melepas 52 miliar saham baru seri A dalam rangka proses IPO ini. Jumlah tersebut yang mewakili 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Dengan harga saham pada kisaran Rp316-Rp346, GoTo memperkirakan akan menghimpun dana sebanyak banyaknya sebesar Rp17,99 triliun, yang tentu akan menjadi salah satu IPO terbesar dalam sejarah Indonesia.
Proses bookbuilding akan dilangsungkan mulai tanggal 15-21 Maret 2022, dengan tanggal resmi melantai di bursa akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan.
Prospektus GoTo tersebut menunjukkan optimisme perusahaan dalam melantai di bursa, di tengah dinamika pasar modal yang menarik untuk dicermati. Sejumlah bagian dari prospektus IPO GoTo menyoroti bentuk-bentuk optimisme tersebut, demi menjaga keyakinan para calon investor.
Misalnya saja, prospektus menyebutkan adanya opsi greenshoe yang dapat digunakan oleh GoTo demi menjaga stabilisasi harga. Apabila harga saham menurun di bawah tingkat harga IPO, opsi greenshoe dapat dilakukan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 15% saham dari jumlah yang ditawarkan pada saat IPO, dalam jangka waktu maksimal 30 hari. Apabila dijalankan dan terserap optimal, maka total saham GoTo milik masyarakat akan menjadi 5,0%
Dari sudut pandang investor, IPO dengan opsi greenshoe dapat memberikan rasa aman lebih bahwa setelah listing harga saham akan terus dijaga sehingga tidak jatuh di bawah harga penawaran perdananya.
Selain tersedianya opsi greenshoe, IPO GoTo juga menerapkan sistem saham dengan hak suara multipel atau multiple voting shares (MVS), yang telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan OJK nomor 22/POJK.04/2021.
Regulasi tersebut mengizinkan para pendiri perusahaan yang memiliki jenis saham multipel untuk memiliki hak suara lebih banyak dari jenis saham lainnya. Tujuannya adalah agar para pendiri perusahaan dapat memastikan perusahaan tetap berjalan dalam visi dan agenda yang telah ditetapkan mereka.
Ketentuan ini dibarengi dengan periode 'kunci' (lock up) yang mewajibkan para pemegang saham eksisting agar tidak dapat menjual sahamnya dalam periode yang beragam, antara 8 bulan hingga 2 tahun setelah IPO. Ketentuan ini menunjukkan komitmen GoTo untuk tidak menjadikan IPO sebagai cara keluar cepat bagi para pemegang saham eksisting tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(RCI/dhf)
Rilis Prospektus, GoTo Siap Melantai di BEI - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment