Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham nasional menguat sepekan ini, ditopang oleh aksi beli asing ditengah optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (25/3/2022) melemah 0,67% atau 47,15 poin menjadi 7.002,532. Namun dalam hitungan sepekan, IHSG terhitung menguat 0,68% atau 47,57 poin dibandingkan dengan posisi penutupan akhir pekan lalu di level 6.954,965.
Reli mingguan itu melanjutkan penguatan yang dicetak sepekan sebelumnya sebesar 0,47% atau 32,36 poin. Pergerakan IHSG pekan ini bisa dibilang istimewa karena berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa,
Meskipun berhasil mencetak rekor, gerak IHSG tidak lancar amat. Dalam 5 hari perdagangan pekan ini, indeks acuan utama bursa nasional tersebut menguat hanya 2 hari, yakni pada Senin, Selasa, dan Kamis. Reli terbesar terjadi pada Kamis, sebesar 0,77%.
Mengawali pekan, IHSG ditutup naik tipis 0,216 poin (+0,00%)ke level 6.955,18 pada Senin. IHSG ditutup naik tipis di tengah rencana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan sampai ke level 1,9% pada 2022 yang mulai dicerna oleh pasar.
Tren positif tersebut berlanjut pada Selasa, hingga indeks acuan utama bursa nasional tersebut di tutup di 7.000,82 yang merupakan harga penutupan sepanjang sejarah. Asing terpantau net buy jumbo. Inflow asing tercatat mencapai Rp 805 miliar di pasar reguler.
Keesokan harinya, IHSG "rehat". Bursa saham nasional melemah tipis 0,07% dan turun ke level di bawah 7.000 pada hari Rabu. Tepatnya ditutup di 6.996,115. Pelemahan IHSG diiringi oleh pernyataan bos The Fed Jerome Powell yang mengatakan inflasi di Amerika Serikat terlalu tinggi dan bisa membahayakan pemulihan ekonomi.
Oleh karena itu, Powell menegaskan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi bisa terkendali, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan sebesar 50 basis poin.
Pada perdagangan hari Kamis, IHSG "balas dendam" dan melesat untuk mencapai rekor tertinggi yang pernah disentuh sepanjang sejarah. Bersamaan dengan IHSG yang cetak rekor, asing juga memborong saham-saham RI dengan net buy jumbo senilai Rp 1,71 triliun di seluruh pasar.
Investor kian optimistis membelanjakan investasinya ke saham-saham unggulan di tengah pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan bahwa pondasi ekonomi Indonesia semakin kuat, meski ada tantangan dan ketakpastian global. Ditambah mudik Lebaran tahun ini kembali dibuka, dengan persyaratan vaksinasi dan booster.
Sayangnya pada hari perdagangan terakhir pekan ini IHSG melorot namin masih berada di level psikologis 7.000.
Lagi pula, IHSG sudah menguat 6,4% sepanjang tahun 2022 (year-to-date/YTD), sehingga koreksi IHSG pada perdagangan akhir pekan ini dinilai wajar.
Optimisme pemulihan ekonomi Indonesia yang solid pada tahun 2022 di tengah ketidakpastian jadi alasan dana investor asing terus mengalir dan menopang laju IHSG,
Dana Moneter Dunia (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan ekonomi Sang Garuda akan tumbuh 5,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada tahun ini. Perkiraan ini lebih optimis dari pemerintah yang memperkirakan ekonomi tumbuh 5,2% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh pembukaan ekonomi paska terkendalinya penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia. Ditambah, tingginya harga komoditas dunia yang menambah pundi-pundi devisa negara lewat ekspor.
Namun, masih ada tekanan sentimen di tengah agenda Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk bertemu dengan para pemimpin Aliansi Pakta Atlantik Utara (North Atlantic Treaties Alliance/NATO) di Brussel, Belgia dalam rapat darurat.
Konflik yang berlarut dan perang sanksi dikhawatirkan melemparkan perekonomian dunia ke jurang resesi yang terutama memukul negara-negara dengan perekonomian yang belum bertumbuh pesat seperti Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
(ras/ras)
Asing 'Doyan' Borong Saham, IHSG Cetak Rekor All Time High! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment