Komisaris PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas mengajak Menteri BUMN Erick Thohir bertaruh Rp1 miliar soal kemungkinan induk usaha, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bangkrut pada Desember ini.
Taruhan tersebut ia lontarkan menanggapi pernyataan Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI Kamis (2/12) lalu. Saat itu, Erick menyebut emiten berkode KRAS itu bisa bangkrut (default) pada Desember ini bila tiga upaya restrukturisasi gagal dilakukan.
Erick mengatakan Krakatau Steel (KS) akan bangkrut 31 Desember 2021 ini jika tidak melakukan sejumlah langkah, salah satunya menjual sub holding Krakatau Steel, yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur.
"Sebagai komisaris subholding KSI, saya meminta menteri BUMN untuk bertaruh Rp1 miliar. Jika Krakatau Steel bangkrut bulan ini, saya akan bayar Pak Menteri. Sebaliknya, jika Krakatau Steel tetap bertahan tanpa melakukan yang diminta Pak Menteri, uang Rp1 miliar itu akan saya sumbangkan ke kaum Dhuafa," tegas Roy lewat keterangan resmi, Senin (6/12).
Walau begitu, ia tak menampik kalau KRAS memang dalam kondisi sulit. Tapi, lanjut dia, manajemen telah berbuat yang terbaik dan sekarang kondisi keuangan sudah mulai membaik.
Ia menuturkan sebagai aset strategis, seharusnya KRAS diperlakukan dengan tujuan strategis pula. Ia mengingatkan agar jangan sampai karena motif tertentu, KRAS menjadi korban dari kepentingan oknum.
"Saya pernah menjadi komisaris di Krakatau Steel dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, Krakatau Steel tidak seburuk yang disampaikan oleh menteri BUMN," katanya.
Lebih jauh Roy menambahkan, untuk menyelesaikan kewajiban Krakatau Steel kepada sejumlah krediturnya, perusahaan telah memiliki sejumlah rencana. Termasuk melepas kepemilikan saham di KSI hingga 40 persen.
Akan tetapi, kata Roy, belakangan muncul permintaan agar saham KSI dilepas sebanyak 70 persen sampai 2023. Ia menilai hal ini yang justru akan merugikan Krakatau Steel sebagai pemegang saham mayoritas.
Pasalnya, KSI merupakan aset penting dan kas keuangan Krakatau Steel. Bahkan, ia menyebut saat ini sekitar 50 persen EBITDA perusahaan berasal dari KSI.
"Menurut saya Pak Menteri juga enggak jujur kalau ngomong yang mau beli KSI cuma INA (Indonesia Investment Authority). Tolong, dahulukan kepentingan negara, bukan kelompok apalagi individu," tambah Roy.
Sebelumnya, di depan Komisi VI DPR Erick mengatakan ada tiga langkah yang mesti diambil untuk penyelamatan Krakatau Steel. Pertama, berhasil keluar dari proyek mangkrak pembuatan pabrik blast furnace seharga US$850 juta yang dimulai pada 2008.
Erick menyebut sempat ada investor China yang ingin mengambil alih proyek tersebut. Namun, karena harga baja sedang tinggi dan estimasi biaya pembangunan pabrik naik dua kali lipat, investasi pun gagal direalisasikan.
Kedua, menegosiasi dengan perusahaan baja Posco sebagai pemilik saham terbesar Krakatau Steel. Erick ingin mengambil alih mayoritas saham perusahaan. Namun, hingga kini belum ada jawaban dari Posco.
Ketiga, menyuntikkan dana investasi dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority alias INA.
"Ini krusial kalau (langkah) ketiga sudah gagal, kedua gagal, pertama gagal, Desember ini (KRAS) bisa default," ujar Erick.
(wel/sfr)Komisaris KSI Ajak Erick Taruhan Rp1 M soal Krakatau Steel Bangkrut - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment