JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan "kunci" yang membuat para pelaku usaha waralaba atau franchise bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Ia menilai pelaku bisnis franchise harus bisa beradaptasi dengan kenormalan baru selama pandemi Covid-19. Sebab, banyak masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.
"Adaptasi ini perlu dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak pada dunia usaha, termasuk sektor waralaba," ujar Mendag Lutfi saat pembukaan Franchise Forum dan BizFest 2021 secara virtual, Selasa (7/12/2021).
"Oleh sebab itu, pemerintah juga terus mendorong pengembangan bisnis waralaba di dalam negeri karena potensi pasar Indonesia yang besar dan menjanjikan," sambungnya.
Baca juga: Meski Terpukul Pandemi, Industri Franchise Serap 628.000 Tenaga Kerja pada 2020
Hal tersebut diamini oleh Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Tri Rahardjo. Dia mengatakan, para pengusaha franchise harus mampu beradaptasi secara cepat, tepat terhadap era baru dan era new normal saat ini sehingga pelayanan yang diberikan akan tetap sesuai dan relevan dengan kebutuhan pelanggan kita.
"Seperti yang dilakukan oleh industri di bidang retail yang menerapkan skema bisnis Offline to Online (O2O). Mereka sudah membuat aplikasi yang memudahkan konsumennya melakukan transaksi hingga menjadi database, sarana dan promosi yang sangat aktif kepada pelanggan," kata Tri.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Memang diakui Tri, berdasarkan data yang dimilikinya, baru 25 persen pelaku industri franchise sudah pulih hingga 100 persen pada kuartal IV-2021.
Baca juga: Bisnis Franchise Goyang Akibat Pandemi, Ini Cara Mereka Bertahan
Tri menuturkan berdasarkan survei kecil-kecilan yang dilakukan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia dengan melibatkan 30 responden, tercatat ada sebanyak 25,8 persen reponden yang menjawab bahwa bisnis mereka berangsur normal 90 hingga 100 persen.
Sebanyak 32,3 persen responden yang mengaku bisnisnya akan normal dari 80-89 persen, dan 16,1 responden yang mengaku bisnisnya alan kembali tumbuh dari 70-79 persen dibandingkan pada saat pandemi terjadi.
"Artinya apa, kami melihat bahwa di tengah pandemi ini pelaku usaha optimistis menatap masa depan dan akan melakukan pengembangan bisnis di 2022," kata Tri Rahardjo.
Baca juga: Pelaku Bisnis Franchise Mulai Merasakan Angin Segar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Ini Kunci Bisnis Franchise Bisa Bertahan di Tengah Pandemi - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment