Rechercher dans ce blog

Monday, November 8, 2021

IHSG Dekati 6.700, Ini Deretan Saham Big Cap Jagoan Investor! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak lima saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) yang menghuni indeks LQ45 mencatatkan kinerja apik selama sebulan terakhir, di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencoba menembus level 6.700.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin (8/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke posisi 6.632,297. Dalam sebulan IHSG naik 2,32%, sedangkan sejak awal tahun (year to date/ytd) melesat 10,93%.

Adapun indeks LQ45 berhasil naik 1,14% dalam 30 hari belakangan.


Berikut ini 5 saham big cap yang terhimpun dalam indeks LQ45 dengan kenaikan tertinggi dalam sebulan.

5 Saham LQ45 dengan Lonjakan Harga Terbesar dalam Sebulan

Emiten

Kode Ticker

Harga Terakhir

% 1 Bulan

Indocement Tunggal Prakarsa

INTP

12375

21.62

Semen Indonesia (Persero)

SMGR

9575

18.58

Kalbe Farma

KLBF

1620

17.39

Bank Negara Indonesia (Persero)

BBNI

7050

14.63

Merdeka Copper Gold

MDKA

3130

14.23

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) |Harga terakhir per 8 November 2021

Dari data di atas, tercatat ada dua saham emiten industri semen, yakni INTP dan emiten BUMN SMGR. Kemudian, tiga sisanya adalah saham emiten farmasi KLBF, perbankan BUMN BBNI, dan emiten tambang emas Grup Saratoga MDKA.

Duo saham semen memang sedang menemukan momentum akhir-akhir ini. Saham INTP melonjak 21,62% ke harga Rp 12.375/saham, per penutupan Senin (8/11).

Penguatan saham INTP ini diiringi dengan aksi beli bersih oleh asing dalam sebulan senilai Rp 25,53 miliar di pasar reguler.

Indocement sendiri belum melaporkan kinerja keuangan per akhir September 2021. Namun, berkaca pada kinerja semester I tahun ini, rapor keuangan Indocement tergolong positif.

Indocement mencatatkan laba bersih Rp 586,57 miliar di akhir Juni 2021, naik 25% dari Rp 457,88 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, pendapatan perusahaan ditutup di angka Rp 6,67 triliun, yang tumbuh dari akhir periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,17 miliar.

Lalu, saham SMGR sukses melesat 18,58% ke posisi Rp 9.575/saham dalam sebulan. Berbeda dengan INTP, asing malah melego saham SMGR dengan catatan jual bersih Rp 247,18 miliar di pasar reguler.

Mengenai kinerja keuangan, holding BUMN Semen tersebut mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,39 triliun di 9 bulan tahun ini atau per September 2021 (kuartal III-2021). Laba bersih SMGR ini terkoreksi 9,7% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,54 triliun.

Sementara, pendapatan induk Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang, dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) eks Holcim ini tercatat sebesar Rp 25,33 triliun, turun 1,13% dari sebelumnya Rp 25,62 triliun.

Kendati di tengah sentimen negatif mengenai meroketnya harga batu bara--yang sempat di atas US$ 200/ton--yang membuat ongkos produksi semen semakin mahal, sebenarnya ada beberapa sentimen positif bagi industri semen ke depan.

Pertama, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan memberikan harga jual batu bara untuk industri semen dan pupuk di dalam negeri sebesar US$ 90 per ton. Hal ini untuk menjawab permintaan industri semen sebelumnya yang mengeluhkan tingginya harga batu bara.

Harga khusus ini berlaku efektif per 1 November 2021 sampai dengan 31 Maret 2022 mendatang.

Kedua, pemulihan volume konsumsi semen diprediksi akan semakin terlihat pada 2022, setelah mengalami tahun yang sulit di tengah pandemi.

Ini lantaran kasus Covid-19 di Tanah Air yang perlahan melandai dan diikuti dengan pembukaan aktivitas ekonomi secara bertahap.

Hal tersebut diutarakan analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin dalam risetnya yang terbit pada Senin (8/11).

Mimi mencatat, hingga akhir September 2021, konsumsi semen domestik tumbuh sebesar 5,4% secara tahunan (year on year/YoY). Angka ini jauh lebih baik dari pertumbuhan pada 9 bulan pertama tahun lalu (-9,3% YoY) dan hingga kuartal III 2019 (-1,4% YoY).

"Namun, kami percaya bahwa itu bisa lebih tinggi jika tidak ada pembatasan aktivitas publik yang lebih ketat selama kuartal III 2021, mengingat konsumsi semen domestik hingga semester I kumulatif sebenarnya sudah naik sebesar 7,2% YoY," jelas Mimi dikutip CNBC Indonesia, Selasa (9/11).

NEXT: Analisis Saham MDKA hingga BBNI

Adblock test (Why?)


IHSG Dekati 6.700, Ini Deretan Saham Big Cap Jagoan Investor! - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

IHSG Anjlok ke Level 7.600, Asing Diam-Diam Borong 10 Saham Ini - CNBC Indonesia

[unable to retrieve full-text content] IHSG Anjlok ke Level 7.600, Asing Diam-Diam Borong 10 Saham Ini    CNBC Indonesia Asing Balik Arah...