Rechercher dans ce blog

Saturday, October 30, 2021

Mengenal Meta, Perusahaan Baru Facebook, Instagram, dan WhatsApp - Kompas.com - Tekno Kompas.com

KOMPAS.com - Selamat tinggal Facebook Inc.

Induk perusahaan yang selama ini menanungi Facebook, WhatsApp, dan Instagram itu resmi berganti nama menjadi "Meta" Platfoms Inc. pada Jumat (29/10/2021).

Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengungkapkan perubahan nama ini, salah satunya bertujuan agar perusahaannya memiliki identitas baru yang sejalan dengan visi masa depannya, yaitu menjadi perusahaan metaverse.

Itulah sebabnya, nama baru "Meta" sebagai pengganti Facebook Inc. ini juga diambil dari penggalan kata "metaverse".

Baca juga: Arti Logo Meta yang Gantikan Jempol Like Facebook

Dari sini, pemilihan nama "Meta" sebagai pengganti "Facebook Inc." seperti menginsyaratkan bahwa perusahaan ingin melampaui apa yang sudah dilakukan perusahaan sejak berdiri 17 tahun lalu hingga saat ini, dan menuju yang tak terbatas.

Dari perusahaan medsos jadi metaverse

Di bawah branding "Facebook Inc.", perusahaan memang sangat indentik dengan citra perusahaan media sosial. Mengingat memang dari sejarahnya, Facebook Inc. lahir berkat kesuksesan jejaring sosial Facebook.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Baru disusul dengan kesuksesan media sosial lain yang diakuisisi Facebook Inc., yaitu WhatsApp dan Instagram, serta layanan pesan instan Messenger.

Padahal di sisi lain, Zuckerberg mengungkapkan, sebenarnya perusahaan mengaggap dirinya sendiri sebagai perusahaan teknologi, bukan perusahaan media sosial.

Sebagai perusahaan teknologi, Facebook ingin menghadirkan teknologi yang lebih mutakhir dari yang dimiliknya saat ini. Itulah mengapa Facebook menjadikan "metavese" sebagai visi sekaligus salah satu prioritas utama perusahaan.

Sebenarnya belum ada definisi pasti dari istilah apa itu metaverse.

Namun, sekarang, istilah ini kerap digunakan untuk menggambarkan sebuah dunia virtual baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual, biasanya dengan mengandalkan headset Virtual Reality (VR).

Nah, menurut Zuckerberg, metaverse ini bisa menjadi masa depan internet seluler saat ini. Selama ini, manusia mengandalkan internet di ponsel untuk berinteraksi, melalui Facebook, misalnya.

Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?

Nah, internet saat ini dapat diibaratnya masih dalam bentuk dua dimensi (2D), karena pengguna sebatas melihat konten di ponsel, tidak benar-benar berada di dalamnya (3 dimensi/3D).

Menurut Zuckerberg, manusia tidak seharusnya hidup dan berinteraksi melalui smartphone yang dideskripsikan sebagai benda "persegi panjang kecil yang bersinar".

Nah, metaverse ini digambarkan Zuckerberg sebagai "perwujudan dari internet". Tetapi alih-alih hanya melihat konten, pengguna juga bisa berada langsung di dalamnya.

Nah, dari situ bisa disimpulkan bahwa Zuck ingin menciptakan platform baru yang memungkinkan penggunanya bisa berinteraksi secara 3D, melalui dunia virtual.

Tak hanya seperti saat ini di mana pengguna berinteraksi secara 2D dengan aplikasi media sosial keluarga Facebook.

Ilustrasi platform Horizon dari Facebook.about.facebook.com Ilustrasi platform Horizon dari Facebook.
Saat masih dalam branding "Facebook Inc.", perusahaan sudah mulai bereksperimen membuat metaverse miliknya sendiri, khususnya untuk keperluan kerja dan berkomunikasi. Misalnya dengan aplikasi berupa ruang kantor berbasis VR yang diberi nama Horizon Workrooms.

Baca juga: Facebook Perkenalkan Horizon Workrooms, Aplikasi Kantor Virtual Berbasis VR

Horizon Workrooms menyediakan ruang pertemuan virtual yang dapat digunakan sebagai sarana tatap muka secara online. Aplikasi ini dioperasikan melalui headset VR Oculus Quest 2 buatan Facebook.

Di Horizon Workrooms, partisipan yang berada di ruang rapat virtual akan diilustrasikan dalam bentuk avatar 3D yang tampilannya bisa diubah-ubah sesuai kehendak.

Saat sesi pertemuan berlangsung, pengguna juga dimungkinkan untuk melakukan video call yang nantinya akan dimunculkan dalam layar presentasi virtual.

Ruangan ini turut menyediakan fasilitas papan tulis yang bisa digunakan untuk menulis materi rapat dengan mengandalkan controller dari Oculus Quest 2.

Dua segmen bisnis

Dengan branding baru "Meta", Zuck mengatakan perusahaannya jadi punya dua segmen bisnis.

Pertama adalah segmen bisnis keluarga aplikasi Facebook (Facebook, WhatsApp, Instagram, Messenger, dkk), dan segmen bisnis kedua adalah pekerjaan perusahaan di "platform masa depan".

"Dan idenya adalah bahwa pekerjaan metaverse yang kami lakukan bukanlah tentang salah satu dari segmen tersebut. Ini melintasi semua ini," kata Zuckerberg.

"Metaverse akan menjadi platform masa depan dan pengalaman sosial," imbuh Zuck, sebagaimana dihimpun dari The Verge.

Kode saham "MVRS"

Perubahan nama perusahaan jadi "Meta" ini juga berimbas pada nama yang tercatat di bursa saham. Nama saham yang semula berkode "FB" akan diganti menjadi "MVRS" mulai 1 Desember 2021.

Baca juga: Mengapa Alphabet Dipilih Jadi Nama Induk Google?

Di sisi lain, perubahan nama ini tidak berlaku dan tidak mempengaruhi nama produk media sosial yang ada di bawah Meta. Nama "Facebook" masih akan tetap digunakan untuk jejaring sosial besutannya, begitu pula dengan Instagram, WhatsApp, dll.

"Saat ini, merek kami terkait erat dengan satu produk sehingga tidak mungkin mewakili semua yang kami lakukan hari ini, apalagi di masa depan," kata Zuckerberg.

Selain itu, Facebook juga memastikan bahwa struktur perusahaan tidak akan berubah dan akan tetap seperti sebelumnya.

Sebagai catatan, perubahan nama ini, mirip dengan yang dilakukan oleh Google beberapa tahun lalu.

Kala itu, Google melakukan restrukturisasi dengan mendirikan Alphabet sebagai perusahaan dengan kedudukan yang lebih tinggi dan menjadi induk Google serta perusahaan besar lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Mengenal Meta, Perusahaan Baru Facebook, Instagram, dan WhatsApp - Kompas.com - Tekno Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung - Tekno Kompas.com

[unable to retrieve full-text content] Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung    Tekno Kompas.com Apple Tidak Adil, ...