Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten Grup Lippo, pengelola Hypermart PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan pengendali MPPA PT Multipolar Tbk (MLPL), kompak ambruk lebih dari 6% pada awal perdagangan hari ini, Selasa (5/10/2021).
Amblesnya kedua saham tersebut terjadi di tengah kabar MLPL bersama dengan Grup GoTo, yang juga menjadi investor MPPA dengan porsi di bawah 5%, menyatakan kesediaannya untuk ikut serta mengambil saham baru yang akan diterbitkan MPPA.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.53 WIB, saham MPPA ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 5,67% ke Rp 925/saham dengan nilai transaksi Rp 22,80 miliar, melanjutkan pelemahan selama 2 hari beruntun.
Dengan ini, dalam sepekan saham MPPA merosot 12,26%, sementara dalam sebulan turun 2,12%. Adapun secara year to date (ytd) 'meroket' 780,95%.
Di tengah pelemahan ini, asing melakukan aksi beli bersih Rp 829,37 juta di pasar reguler.
Setali tiga uang, saham MLPL juga anjlok 6,36% ke Rp 515/saham dengan nilai transaksi Rp 40 miliar. Dengan ini, saham MLPL sudah terbenam di zona merah selama 3 hari beruntun.
Alhasil, dalam sepekan saham MLPL turun 10,43%, sementara dalam sebulan naik 4,25%. Kemudian, secara ytd saham ini 'terbang' 625,35%.
Adapun asing mencatatkan beli bersih di saham MLPL Rp 1,20 miliar di pasar reguler dan beli bersih Rp 321,75 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Sebelumnya, manajemen MPPA, dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa ini (5/10), menyatakan perseroan akan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan akan selesai pada kuartal 4-2021.
Hanya saja tidak disebutkan secara detail apakah lewat mekanisme penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue atau tanpa HMETD atau private placement.
"Peningkatan modal ini, dalam bentuk penerbitan saham baru, dijadwalkan selesai dalam kuartal 4 2021," tulis manajemen MPPA, dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa ini (5/10).
"Multipolar, investor terkemuka dengan posisi strategis di titik temu sektor digital dan konsumen, termasuk investasi di lebih dari 40 perusahaan teknologi berbagai tahap di Indonesia dan regional, dan Grup GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia, akan berpartisipasi dalam peningkatan modal ini," tulis manajemen MPPA lagi.
MPPA yang mengelola Hypermart ini punya jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik dan distribusi nasional, dan pangsa pasar 25% di kategori supermarket dan hipermarket menurut data riset NielsenIQ.
Manajemen MPPA menyatakan rencana peningkatan modal dengan tujuan untuk menaikkan pangsa pasar dan berinvestasi pada strategi omnichannel.
"Hypermart telah sukses menangkap peluang naiknya pola belanja e-grocery di masa pandemi, dengan penjualan online meningkat lebih dari empat kali dibanding tahun lalu, memposisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Indonesia," tulis MPPA.
Dalam pernyataan resmi itu, Elliot Dickson, CEO MPPA, menyatakan keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannelnya, dan memperkuat neraca keuangannya.
"Kami gembira bahwa Perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap untuk mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia," katanya.
Per Juni 2021, saham perseroan dipegang Multipolar 38,32%, Anderson Investment Pte Ltd 18,32%, Connery Asia Limited 7,55%, dan investor publik 35,81%.
Seperti diketahui, Gojek menjadi salah satu pemegang saham MPPA setelah membeli sejumlah saham Multipolar, pengendali MPPA (di bawah 5%).
MLPL melepas kepemilikan saham MPPA kepada tiga investor, yakni Panbridge Investment Ltd. yang mengambil porsi 3,33% dan PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76%.
Perusahaan ini, Pradipa, bergerak berdomisili di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang jasa aktivitas profesional, ilmiah dan teknis. Pradipa Darpa Bangsa inilah yang dimiliki oleh Gojek sebesar 99,996% dan PT Dompet Aplikasi Karya Anak Bangsa alias GoPay sebesar 0,004%
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(adf/adf)
GoTo Mau Suntik MPPA, 2 Saham Grup Lippo Malah Ambruk! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment