Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melesat pada perdagangan hari ini. Harga si emas hitam mencapai rekor tertinggi sejak 2018.
Pada pukul 06:59 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 81,26/barel. Melonjak 2,5% dari posisi hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 9 Oktober 2018.
Lonjakan harga minyak disebabkan oleh respons pasar terhadap hasil pertemuan OPEC+. Dalam pertemuan tersebut, Arab Saudi, Rusia, dan kolega sepakat untuk mempertahankan produksi seperti kesepakatan sebelumnya.
Beberapa waktu lalu, OPEC+ sepakat untuk menambah produksi minyak sebanyak 400.000 barel/hari/bulan hingga Desember 2021. Tidak ada tambahan lagi.
"Kami mengonfirmasi ulang rencana penyesuaian produksi yang sudah direncanakan," sebut pernyataan tertulis OPEC+.
Padahal dunia sedang membutuhkan minyak karena harga gas alam yang semakin mahal. Lonjakan harga gas alam membuat harga komoditas energi lainnya ikut terdongkrak, karena kebutuhan bahan bakar tidak bisa ditunda. Permintaan terhadap komoditas alternatif (seperti minyak) pun meningkat.
Tanpa tambahan produksi di luar yang sudah disepakati, pasokan minyak dunia tidak akan bertambah dari posisi saat ini. Padahal permintaannya melonjak. So, tidak heran harga minyak menanjak.
"Kami akan terus memonitor situasi, karena biasanya permintaan akan jatuh pada kuartal IV. Kami akan melihat bagaimana keseimbangan di pasar," kata Alexander Novak, Wakil Perdana Menteri Rusia, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Di Atas US$ 80/Barel, Harga Minyak Catat Rekor Baru! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment