Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup ambruk pada perdagangan Rabu (8/9/2021), setelah Bank Indonesia merilis data indeks keyakinan konsumen (IKK) pada periode Agustus yang mengalami penurunan.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambruk 1,41% ke level 6.026,02. IHSG bahkan nyaris keluar dari zona psikologisnya di 6.000.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali naik menjadi Rp 12,1 triliun. Terpantau investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 645 miliar di pasar reguler. Sebanyak 138 saham menguat, 376 saham melemah dan 142 lainnya flat.
Asing tercatat melepas setidaknya empat saham bank big cap pada hari ini, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Selain melepas empat saham bank big cap pada hari ini, asing hingga hari ini tercatat masih melepasa saham konsumer big cap PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.
|
Di lain sisi, dari asing yang melakukan pembelian saham hari ini. Mayoritas asing memburu saham pertambangan batu bara pada hari ini, yakni saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Selain mengoleksi saham batu bara, asing juga mengoleksi dua saham big cap, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:
|
Masyarakat Indonesia semakin tidak percaya diri menghadapi situasi ekonomi saat ini dan beberapa bulan ke depan. Pembatasan aktivitas dan mobilitas untuk mengendalikan pandemi virus corona (CoronavirusDisease-2019/Covid-19) membuat roda ekonomi bergerak lambat.
Hal in tercermin dari Survei Konsumen yang digelar Bank Indonesia. Pada periode Agustus 2021, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di 77,3. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 80,2.
"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tertahan, seiring dengan berlanjutnya kebijakan pembatasan mobilitas pada periode survei untuk mengatasi penyebaran varian Delta Covid-19. Hal ini tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)pada Agustus 2021 sebesar 77,3, lebih rendah dibandingkan dengan 80,2 pada Juli 2021," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (8/9/2021).
IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Jika di bawah 100, maka artinya konsumen pesimistis memandang prospek perekonomian saat ini hingga enam bulan mendatang.
Akan tetapi, lanjut keterangan BI, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan mulai membaik, terutama pada ekspektasi konsumen yang menguat baik dari aspek penghasilan maupun kegiatan usaha ke depan. Ini didorong oleh perbaikan mobilitas sejalan dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat.
Pemicu kekhawatiran tak lain adalah merebaknya kembali penularan virus Covid-19 varian delta sehingga mendorong bank investasi global Goldman Sachs memangkas proyeksinya atas pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2021.
Pada Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data penyerapan tenaga kerja dan survei keluar-masuk orang dari pasar kerja.
Data ini bakal diperhatikan setelah kemarin data slip gaji ternyata mengecewakan dengan hanya ada 235.000 slip gaji baru yang dicetak, jauh dari ekspektasi pasar sebanyak 720.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
IHSG Ambruk, Asing Obral Duo Bank Besar & Borong ASII-BMRI - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment