Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha Tanah Air pada hari ini menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mereka yang hadir dalam pertemuan antara lain Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja, serta Ketua Umum Aprindo Roy Mandey.
Dalam pertemuan tersebut, kalangan pengusaha kembali meminta 'bantuan' berupa keringanan kepada Jokowi. Misalnya, yang berkaitan dengan relaksasi restrukturisasi kredit perbankan.
"Ada permintaan agar POJK yang sudah diperpanjang ini direalisasikan di sektor koperasi, baik itu koperasi menengah ke atas maupun UMKM," kata Airlangga
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang telah memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan selama satu tahun terhitung sejak 31 Maret 2022 hingga 3 Maret 2023.
Selain itu, kalangan pengusaha juga mengeluhkan terkait dengan arus logistik. Pengusaha meminta pemerintah mengkaji lebih jauh kenapa biaya logistik menjadi semakin mahal.
"Karena kenaikan logistik, termasuk kontainer ini merupakan kejadian di level global akibat pandemi Covid. [...] Maka tadi usulan para pemilik kontainer ini dikumpulkan dan diminta bantuan agar bisa membantu,"
Sementara pengusaha yang bergerak di bisnis ritel, kata Airlangga, kembali meminta bantuan fiskal kepada pemerintah, kendati selama ini mereka sudah mendapatkan berbagai macam bantuan.
"Pemerintah sudah memberikan beberapa pembebasan termasuk PPN ditanggung pemerintah. Sektor ritel masih meminta beberapa fasilitas lain terkait PPh dan pemerintah akan mencatat dan mengkaji," jelasnya.
Terakhir, para pengusaha meminta pemerintah untuk mengkaji lagi basis perhitungan pembayaran royalti musik serta yang berkaitan dengan rencana pengembangan waralaba.
"Tentu ke depannya, bagaimana kita mendorong pengusaha ini untuk meningkatkan kegiatan ekonominya sehingga angka penganggurannya bisa kita turunkan," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(cha/cha)
Deretan Pengusaha Kondang ke Istana, Minta Bantuan Jokowi! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment