Rechercher dans ce blog

Sunday, August 29, 2021

Taper Tantrum (Untuk Sementara) Lenyap, IHSG Bakal Melesat? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatat penguatan tipis sepanjang pekan ini. Rupiah dan obligasi juga turut mencatat penguatan. Perkembangan isu tapering menjadi penggerak utama pasar finansial dalam negeri dalam sepekan.

Melansir data Refintiv, IHSG mampu mencatat penguatan 0,18% ke 6.041,366, sekaligus mengakhiri kemerosotan dalam 2 pekan sebelumnya. Dalam sepekan, investor asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 111 miliar.


jkse

Dari pasar obligasi, hanya Surat Berharga Negara (SBN) tenor 1 tahun yang mengalami pelemahan, selainnya itu menguat. Penguatan tersebut tercermin dari penurunan yield.

Harga obligasi berbanding terbalik dengan yield. Ketika harga naik maka yield akan turun, begitu juga sebaliknya. Saat harga naik, berarti ada aksi beli, dan tidak menutup kemungkinan investor asing, artinya terjadi capital inflow.

idr

Masuknya aliran modal ke dalam negeri tersebut membuat rupiah perkasa, menguat 0,24% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.415/US$.

Tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) oleh bank sentral AS (The Fed) di tahun ini bukan sekadar isu. The Fed sendiri yang mengindikasikan hal tersebut dari rilis risalah rapat kebijakan moneter edisi Juli.

Dalam risalah tersebut, mayoritas anggota pembuat kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) The Fed melihat kemungkinan tapering dilakukan di tahun ini. Selain itu pejabat elite The Fed yang juga anggota FOMC sudah dengan gamblang menyatakan keinginannya untuk melakukan tapering di tahun ini.

"Kita kemungkinan tidak perlu lagi melakukan pembelian aset pada titik ini," kata bos The Fed wilayah St. Louis, James Bullard kepada CNBC International, kemarin.

Bullard kembali menegaskan pilihannya untuk segara melakukan tapering QE yang saat ini senilai US$ 120 miliar per bulan, dan mengakhiri program tersebut di awal tahun depan.

Ada lagi presiden The Fed wilayah Kansas City Ester George, kepada Fox Business mengatakan ia memperkirakan informasi detail mengenai tapering akan ada setelah rapat kebijakan moneter The Fed bulan September.

"Dengan inflasi yang kuat dan pemulihan pasar tenaga kerja yang diperkirakan berlanjut, ada peluang untuk mengurangi pembelian aset," kata George.

Ia juga lebih senang jika tapering dilakukan lebih cepat ketimbang mundur lagi.

Sementara presiden The Fed wilayah Dallas, Robert Kaplan mengatakan The Fed seharusnya mengumumkan tapering pada bulan September, dan melakukannya di bulan Oktober atau tidak jauh dari pengumuman, dan diselesaikan dalam waktu 8 bulan.

Komentar-komentar tersebut mengindikasikan tapering akan dilakukan di tahun ini, tetapi pelaku pasar juga menanti pernyataan dari ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole Jumat malam lalu.

Menguatnya isu tapering membuat Bank Indonesia melakukan stress test dengan menyiapkan sejumlah kebijakan, guna memitigasi adanya tekanan potensi di pasar keuangan tanah air. Hal tersebut diungkapkan Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti.

"Ke depan ada risiko rencana kebijakan pengurangan stimulus atau tapering oleh The Fed. Kita sepakat akan melakukan stress test simulasi antisipasi tapering," ujarnya dalam rapat bersama Banggar DPR, Rabu (25/8/2021).

Selain risiko tapering tersebut, stress test yang akan dilakukan oleh BI juga untuk mengantisipasi peningkatan varian Delta Covid-19 yang bisa memicu penurunan kepercayaan para investor.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Powell Lenyapkan Taper Tantrum (sementara), IHSG Siap Melesat

Adblock test (Why?)


Taper Tantrum (Untuk Sementara) Lenyap, IHSG Bakal Melesat? - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Shell Diisukan Tutup SPBU di Indonesia, Ini Faktanya - detikOto

[unable to retrieve full-text content] Shell Diisukan Tutup SPBU di Indonesia, Ini Faktanya    detikOto Bantah Tutup SPBU, Ini Harga BBM ...