Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa tantangan yang dihadapi perekonomian nasional pada kuartal ketiga tahun ini akan semakin berat, kendati geliat ekonomi nasional di kuartal kedua mulai pulih.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam peringatan 44 Tahun pengaktifan kembali pasar modal Indonesia yang disiarkan secara virtual, seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (10/8/2021).
"Kita tetap harus waspada pada kuartal ketiga tahun 2021 ini, kondisi perekonomian lebih berat," kata Jokowi.
Pada kuartal kedua tahun ini, ekonomi domestik tumbuh 7,07%, yang merupakan catatan tertinggi sejak kuartal keempat 2004 silam. Dengan raihan tersebut, Indonesia akhirnya keluar dari jurang resesi yang terjadi dalam tiga kuartal terakhir.
Pada periode Maret hingga Mei, arah perbaikan ekonomi nasional memang mulai terlihat seiring dengan aktivitas perekonomian yang mulai pulih pasca perkembangan kasus Covid-19 di tanah air mulai menunjukkan grafik perbaikan.
Namun pada awal Juli, munculnya varian delta memaksa pemerintah kembali memperketat ruang gerak masyarakat demi menahan laju penularan. Situasi ini, tentu akan berdampak terhadap mesin pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
"Ketahuan awal bulan Juli, varian delta telah memaksa kita untuk memperketat mobilitas masyarakat. yang tentu saja berdampak pada ekonomi nasional kami. Hal ini yang harus diwaspadai, termasuk oleh pasar modal," katanya.
Jokowi mengingatkan bahwa tekanan pandemi Covid-19 memang dirasakan seluruh sektor penopang perekonomian, tak terkecuali pasar modal. Pemerintah memiliki keyakinan awan gelap akibat pandemi bisa terselesaikan.
"Ini memang ujian berat namun kita bisa tetap mempertahankan geliat perekonomian kita," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(mij/mij)
Seramnya Ramalan Jokowi: Ekonomi Kuartal III Lebih Berat! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment