Bisnis.com, JAKARTA – Aturan baru yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kejelasan baru mengenai proses pendirian bank digital digital. Sejumlah kalangan pun menilai aturan itu akan memberikan karpet merah bagi perusahan besar dan taipan untuk mendirikan bank digital.
Adapun sepanjang tahun ini, menurut kabar di kalangan pelaku pasar, terdapat sejumlah nama perusahaan raksasa yang ingin ikut serta dalam bisnis bank digital tersebut. Perusahaan-perusahaan itu bahkan siap untuk mencaplok atau mengakuisisi sejumlah bank yang ada saat ini untuk ditransformasikan menjadi bank digital.
Salah satu nama perusahaan itu adalah Ovo. Korporasi dompet digital besutan Lippo Group itu beberapa kali dikaitkan dengan perusahaan bank Tanah Air. Dalam hal ini Ovo diindikasikan mengincar sejumlah bank untuk disuntik investasi atau bahkan diakuisisi.
Kabar pertama muncul dari PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA). Pada April lalu, BACA santer dikabarkan akan diambil alih oleh Grab melalui OVO, yang berbendera perseroan terbatas. Bahkan, orang-orang OVO telah ‘dipindahkan’ ke Net Capital yang merupakan lini bisnis digital yang akan menjadi cangkang bank digital BACA.
Bisnis melacak sedikitnya ada 35 orang baru ahli teknologi yang masuk di Net Capital. Dari jumlah itu, sebanyak 17 orang pernah ‘sekolah’ di Grab dan OVO.
Kode dari Ovo dan Kabar Investasi di Bank Digital - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment