Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah lesunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ada lima saham yang melonjak secara signifikan dalam sebulan terakhir. Penguatan saham tersebut didorong oleh berbagai sentimen, seperti terkait pengambilalihan pengendali perseroan, masuknya investor, sampai narasi bank digital.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat ini (27/8) pukul 09.21 WIB, IHSG turun 0,22% ke posisi 6.044,584, melanjutkan koreksi 0,90% pada perdagangan kemarin. Dalam sebulan terakhir IHSG terkoreksi 0,76%.
Berikut kinerja 5 saham dengan kenaikan tertinggi dalam sebulan terakhir
Dari daftar di atas, saham bank yang disokong fintech Akulaku BBYB menjadi yang paling melonjak dengan 'meroket' 214,68% ke Rp 1.715/saham dalam sebulan belakangan. Pagi ini, saham BBYB terkoreksi 0,29%, seiring aksi ambil untung (profit taking) investor setelah sebelumnya saham ini sempat melonjak tinggi.
Kenaikan saham BBYB dalam sebulan terakhir didorong oleh kabar perusahaan financial technology (fintech) PT Akulaku Silvrr Indonesia alias Akulaku resmi menjadi pemegang saham pengendali BBYB.
Sebelumnya, Akulaku resmi menjadi pemegang saham pengendali BBYB, setelah mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut terungkap dalam rancangan pengambilalihan Bank Neo Commerce oleh Akulaku yang dipublikasikan pada Rabu (28/7) di situs resmi BBYB.
Pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan ini sehubungan dengan kepemilikan Akulaku atas 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98% BBYB sebagai akibat dari pelaksanaan penawaran umum terbatas III (PUT III) atau rights issue.
Selain itu, saham BBYB--termasuk BKSW bersama saham bank mini atau bank BUKU II (KBMI 1) lainnya--kembali naik pada Jumat (20/8) pekan lalu seiring Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya merilis beleid baru soal bank digital pada Kamis (19/8).
Berkat lonjakan 'gila-gilaan' akhir-akhir ini, saham BBYB sempat disuspensi (penghentian sementara perdagangan) oleh bursa pada Rabu (25/8) lalu.
Kedua, saham emiten yang bergerak di bidang real estate REAL yang 'terbang' 118% dalam sebulan terakhir. Lebih tepatnya, saham ini 'mulai bangkit dari kubur' dan melonjak lebih dari 30% pada Senin (16/8) sampai Kamis (19/8), seiring adanya kabar Ustaz Yusuf Mansur membeli saham tersebut senilai Rp 30 miliar pada Senin pekan lalu.
Pagi ini, saham REAL berhasil menguat tipis 0,94% ke Rp 107/saham, setelah ambles dalam dua hari terakhir lantaran dilanda profit taking.
Saham ini cenderung saham 'tidur', karena jarang sekali beraktivitas di bursa sejak debutnya pada 6 Desember 2019. Terakhir kali saham REAL bergerak adalah pada 26 November 2020 ketika ditutup naik 4,00% ke Rp 52/saham.
Sebelumnya, BEI saham ini terkena radar Bursa Efek Indonesia (BEI) karena bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA), setelah bergerak naik secara signifikan.
Setelah masuk kategori UMA, BEI pun memberikan pertanyaan seputar proyek perusahaan tersebut dan masuknya Yusuf Mansur, pemilik PT Paytren Aset Manajemen, menjadi pemegang saham perusahaan di atas 5%.
Rully Muliarto, Direktur REAL, dalam suratnya menjelaskan bahwa perseroan dan Yayasan Daarul Qur'an Indonesia (DAQU) melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan dan pengembangan Pesantren Daarul Qur'an beserta sarana dan fasilitas pendukung di seluruh Indonesia.
Selain itu kerja sama yang diteken pada Rabu 18 Agustus lalu tersebut juga meliputi penyediaan perumahan untuk pimpinan, karyawan dan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan pesantren Daarul Qur'an di seluruh Indonesia.
Selain saham BBYB dan REAL, saham CENT, BKSW, dan BBYB juga banyak diburu investor dalam 30 hari terakhir. Ketiganya melejit masing-masing 30,94%, 30,21%, dan 29,35%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(adf/adf)
Di Luar Dugaan 5 Saham Ini to The Moon Saat IHSG Loyo - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment