Rechercher dans ce blog

Wednesday, August 25, 2021

Bersiap Gan! IHSG Beri Aba-aba Tancap Gas di Sesi 2 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di lajur penguatan pada perdagangan sesi pertama Rabu (25/8/2021), tanpa sekalipun menyentuh zona merah di tengah tren pergerakan variatif di kawasan Asia Pasifik.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.103,92 atau bertambah 14,4 poin (+0,24%). Dibuka naik 0,08% ke 6.094,146, indeks acuan utama bursa ini terus terus melambung hingga menyentuh level tertingginya pada 6.131,91 usai pukul 09:30 WIB.

Posisi pembukaan IHSG itu juga sekaligus menjadi level terendah hariannya. Sebanyak 252 saham menguat, 227 lain melemah, dan 164 sisanya flat.


Nilai transaksi bursa nyaris menyentuh Rp 7 triliun yang melibatkan 15 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 1 jutaan kali. Mayoritas investor asing hari ini mengambil posisi beli, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 208,5 miliar.

Reli IHSG terjadi di tengah tren pergerakan variatif di bursa utama Asia Pasifik, di mana indeks bursa Taiwan memimpin dengan reli sebesar 1% diikuti indeks Selandia baru sebesar 0,8%. Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong memimpin koreksi, sebesar 0,36%.

Sentimen positif mendominasi didorong keyakinan bahwa pemulihan ekonomi dunia bakal semakin cepat setelah Badan Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) memberikan izin penuh bagi vaksin Covid-19 besutan Pfizer-BioNTech.

Di sisi lain, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah menyepakati solusi pembagian beban anggaran negara, di tengah masih berlarutnya pandemi. Otoritas moneter tersebut setuju untuk membeli langsung surat utang pemerintah Indonesia dengan nilai total Rp 439 triliun.

Kerja-sama tersebut memberikan tambahan kapasitas belanja negara, tatkala penerimaan pajak tengah tertekan, sementara penerbitan obligasi di pasar sekunder yang berlebihan di tengah prospek pengetatan moneter AS akan memperberat beban pendanaan (cost of fund) yang ditanggung negara.

Analisis Teknikal

teknikalFoto: Putra
teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terapresiasi.

Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance yang berada di area 6.113. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.050.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 56 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual akan tetapi RSI terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menunjukkan Indeks berpeluang menguat.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi naik.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


Bersiap Gan! IHSG Beri Aba-aba Tancap Gas di Sesi 2 - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Cek Harga Emas Antam Hari ini 29 November 2024 Kembali Menurun Rp 5.000 - Serambinews.com

[unable to retrieve full-text content] Cek Harga Emas Antam Hari ini 29 November 2024 Kembali Menurun Rp 5.000    Serambinews.com Harga E...