Rechercher dans ce blog

Thursday, July 29, 2021

The Fed Bikin Harga Emas 'Mendaki Gunung', Waktunya Borong? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan moneter dini hari tadi, yang berdampak pada kenaikan harga emas dunia. Sebelum pengumuman tersebut, harga emas sebenarnya melemah 0,38%, tetapi kemudian berbalik menguat dan mengakhiri perdagangan di US$ 1.809,41/troy ons, menguat 0,45%. Harga emas Antam pun sudah naik 0,5% pada hari ini.

Penguatan emas dunia masih berlanjut pada Kamis (29/07/2021), pada pukul 17:13 WIB emas berada di US$ 1.822,74/troy ons, melesat 0,88%. Emas kini mulai "mendaki gunung", tetapi bisakah mencapai puncak US$ 2.072/troy ons lagi?


idrFoto: Datawrapper

Sesuai dengan perkiraan pasar, The Fed mempertahankan suku bunga sebesar 0,25%, dan program pembelian aset (quantitative easing/QE) senilai US$ 120 miliar.

Tetapi bukan itu yang ditunggu pelaku pasar, melainkan kapan The Fed akan melakukan tapering atau pengurangan nilai QE.

Tapering merupakan musuh utama emas. Berkaca dari sejarah, tapering pernah dilakukan pada tahun 2013 dan harga emas berada dalam tren menurun hingga awal 2015 ketika menyentuh level terendah US$ 1.045/troy ons. Selama periode tersebut harga emas dunia merosot sekitar 25%. Bahkan jika dilihat dari rekor tertinggi kala itu 1.920/troy ons pada 6 September 2011, harganya ambrol lebih dari 45%.

Namun, dini hari tadi, The Fed lagi-lagi belum memberikan detail kapan tapering akan dilakukan.

The Fed melihat perekonomian AS semakin kuat, tapi masih perlu melihat kemajuan substansial lebih lanjut, khususnya untuk pasar tenaga kerja dan inflasi, sebelum memulai tapering.

"Kami menggunakan pendekatan yang setransparan mungkin. Kita belum mencapai kemajuan substansial lebih lanjut," kata ketua The Fed, Jerome Powell, sebagaimana dikutip CNBC International, Kamis (29/7/2021).

Sementara itu untuk pasar tenaga kerja, Powell mengatakan masih perlu lebih kuat lagi, sebelum memulai tapering.


"Saya ingin melihat pasar tenaga kerja lebih kuat lagi dalam beberapa bulan ke depan sebelum memulai mengurangi QE yang saat ini senilai US$ 120 miliar per bulan," kata Powell.

Alhasil harga emas mulai menanjak, meski belum ada lonjakan yang besar.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Tapering Pasti Terjadi, Cuma Masalah Waktu

Adblock test (Why?)


The Fed Bikin Harga Emas 'Mendaki Gunung', Waktunya Borong? - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Shell Diisukan Tutup SPBU di Indonesia, Ini Faktanya - detikOto

[unable to retrieve full-text content] Shell Diisukan Tutup SPBU di Indonesia, Ini Faktanya    detikOto Bantah Tutup SPBU, Ini Harga BBM ...