WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Meskipun terbang ke tepi luar angkasa, pendiri Amazon Jeff Bezos tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan lencana sayap astronot FAA (FAA Wings), setelah Otoritas Penerbangan Federal AS memperketat aturannya.
Bezos dan kru Blue Origin lepas landas dari pangkalan mereka di Van Horn, Texas, pada pukul 09.12 waktu setempat pada Selasa (20/7/2021), peringatan ke-52 pendaratan di bulan.
Mereka meluncur selama empat menit sebelum pendorong roket New Shepard yang sepenuhnya otonom terpisah, meninggalkan mereka mengambang dalam gravitasi nol selama empat menit.
Bagian otonom dari penerbangan luar angkasa yang akan membuat Bezos, saudaranya Mark, Wally Funk dan Oliver Daemen gagal mendapat label bergengsi FAA.
Baca juga: Pengakuan Lucu Remaja yang Ikut Misi Luar Angkasa Jeff Bezos
Untuk memenuhi syarat sebagai astronot, seseorang harus berkontribusi pada penerbangan dan keselamatan penerbangan antariksa manusia, saat bepergian di luar batas 50 mil yang didefinisikan sebagai luar angkasa oleh FAA.
Tapi, masih ada kemungkinan Wally Funk dapat diberikan “sayap astronot kehormatan” oleh FAA karena “menunjukkan dan berkontribusi luar biasa” untuk penerbangan luar angkasa manusia.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Meski tanpa FAA Wings-nya, capaian Bezos dan timnya pergi ke luar angkasa tidak hilang. Sebab, New Shepard dari Blue Origin dengan mudah melewati batas 50 mil.
Peluncuran itu tetap mencatat Bezos sebagai orang terkaya yang pergi ke luar angkasa, Wally Funk yang tertua, dan Oliver Daemen yang termuda.
Sejauh ini, hanya pilot Virgin Galactic, yang menerbangkan pesawat luar angkasa dari kokpit, dan kepala astronot Beth Moses, yang terbang sendirian di kabin dalam uji terbang, yang telah dianugerahi sayap astronot FAA komersial baru.
Tidak ada seorang pun dari Blue Origin yang memenuhi syarat.
Baca juga: Perjalanan Luar Angkasanya Sukses, Jeff Bezos: Terima Kasih, Amazon
Dengan pesawat ruang angkasa Blue Origin New Shepard yang dikendalikan sepenuhnya dari darat, tanpa masukan dari kru di dalamnya, maka kriteria FAA baru tidak terpenuhi.
Para ahli memprediksi, keputusan ini bisa memunculkan keraguan pada seluruh industri pariwisata ruang angkasa. Pasalnya, penumpang di berbagai pesawat ruang angkasa tidak akan “mendapatkan sayapnya”.
Ada kemungkinan kategori baru “turis luar angkasa” atau astronot komersial diciptakan. Maksudnya untuk menggambarkan mereka yang pergi ke luar angkasa murni sebagai penumpang, bukan kru atau pilot.
Mary Robinette Kowal, penulis pemenang penghargaan seri Lady Astronaut, menyarankan di Twitter bahwa astronot harus menjadi “istilah yang diraih”, yang diperuntukkan bagi seseorang yang terlibat dalam eksplorasi ruang angkasa dan sains.
“Salah satu hal yang mengganggu saya adalah menyebut penumpang ini "astronot." Penjelajah luar angkasa, ya. (Tapi) Saya merasa astronot harus menjadi istilah yang diraih,” ujarnya melansir Daily Mail pada Jumat (23/7/2021).
Ini tidak berarti mereka tidak akan menjadi astronot, karena perusahaan itu sendiri dapat mengeluarkan sayap mereka sendiri, untuk seorang turis yang menjadi astronot Virgin Galactic atau Blue Origin.
Tetapi, label itu tidak akan dikeluarkan atau diakui oleh otoritas independen seperti FAA.
Baca juga: Naik Roket Buatan Blue Origin, Bagaimana Jeff Bezos Terbang ke Luar Angkasa?
Blue Origin berpendapat bahwa karena mereka terbang di atas “Karman Line” yang diakui secara internasional pada ketinggian 62 mil di atas Bumi. Jadi mereka memenuhi standar astronot internasional.
Sedangkan Virgin Galactic hanya beroperasi lebih dari 50 mil. Sir Richard Branson melakukan perjalanan ke tepi ruang angkasa di VSS Unity pada 11 Juli. Dia menjadi yang pertama dari 'miliarder ruang angkasa' yang meninggalkan Bumi dengan kendaraan perusahaan mereka sendiri.
“Karman Line” adalah garis yang didefinisikan sebagai tepi luar angkasa oleh NASA dan FAA.
Sejauh ini hanya pilot Virgin Galactic, serta kepala astronot Beth Moses, yang terbang sendirian di kabin dalam penerbangan uji coba, yang mendapat sayap astronot FAA.
Branson dan krunya masing-masing diberi tugas khusus untuk beroperasi saat berada di kabin. Branson sendiri bertanggung jawab atas “pengalaman penumpang”, yang mungkin cukup untuk masing-masing di krunya memenuhi syarat sayap FAA.
Tapi ketentuan itu juga tidak sepenuhnya jelas.
Baca juga: Sukses Menembus Angkasa Selama 11 Menit, Begini Kata Jeff Bezos
Sayap astronot FAA tidak benar-benar memberi status hukum dan tidak memiliki keistimewaan apa pun selain untuk kebanggan. Tetapi label itu dipandang bermanfaat sebagai lencana FAA yang dikeluarkan secara independen.
Ini bukan berita buruk bagi kru Blue Origin, karena FAA mampu mengeluarkan sayap kehormatan dalam keadaan luar biasa.
Penghargaan tersebut untuk “individu yang menunjukkan kontribusi luar biasa atau layanan bermanfaat bagi industri penerbangan ruang angkasa manusia komersial” tetapi tidak memenuhi kriteria sebagai astronot.
Istilah “astronot” tidak memiliki definisi resmi yang diakui secara global. Tetapi FAA adalah yang pertama mengeluarkan “sayap astronot” untuk upaya ruang komersial dan bertanggung jawab atas regulasi perjalanan ruang angkasa komersial di AS.
Badan-badan internasional mungkin mendefinisikan “astronot” secara berbeda begitu operasi dimulai dari pelabuhan antariksa di seluruh dunia.
Jeff Bezos Bukan Astronot, Otoritas Penerbangan Federal AS Perketat Aturan - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment