Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangah hari ini. Wall Street terseret oleh kejatuhan harga saham-saham teknologi.
Pada Sabtu (31/7/2021) dini hari waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup di 34.935,47. Melemah 0,42%. Sementara S&P 500 finis di 4.395,26 (-0,54%) dan Nasdaq Composite berakhir di 14.672,68 (-0.71%).
Saham-saham teknologi jadi biang keladi pelemahan bursa saham New York. Gara-garanya adalah laporan keuangan Amazon.
Pada kuartal II-2021, perusahaan yang dibangun oleh Jeffrey 'Jeff' Bezos itu membukukan pertumbuhan penjualan 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Meski masih tumbuh, tetapi melambat signifikan dari pertumbuhan penjualan kuartal sebelumnya yaitu 44%.
Pada kuartal III-2021, Amazon memperkirakan penjualan 'hanya' tumbuh 16%. Tentu bukan kabar baik bagi investor yang memegang saham emiten ini.
Brian Olsavsky, Chief Financial Officer Amazon, menilai situasi saat ini berbeda dengan tahun lalu di mana warga Negeri Paman Sam benar-benar #dirumahaja sehingga mengandalkan e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang, masyarakat AS sudah bisa beraktivitas di luar rumah.
"Konsumen juga sudah bisa melakukan hal lain selain belanja," ujar Olsavsky, seperti dikutip dari Reuters.
Perkembangan ini membuat saham Amazon mengalami tekanan jual yang dahsyat. Harga saham Amazon pun anjlok 7,56%, koreksi harian terdalam sejak Mei tahun lalu.
Tidak cuma Amazon, akhirnya saham-saham teknologi juga berguguran. Harga saham Facebook turun 0,56%, Alphabet (induk usaha Google) minus 0,77%, dan Microsoft berkurang 0,55%.
"Saat ini pasar sedang digerakkan oleh saham-saham teknologi. Saat saham-saham ini bagus, maka pasar secara keseluruhan akan bagus. Sebaliknya kalau saham-saham teknologi kurang bagus, maka pasar juga ikut jatuh," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management yang berbasis di Oklahoma, seperti diwartakan Reuters.
(aji/aji)
Gara-gara Amazon Dkk, Wall Street Merana - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment