Rechercher dans ce blog

Thursday, June 3, 2021

Isu Tapering Bikin Panas, Investor Profit Taking! IHSG Merah Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa jatuh ke zona merah setelah sempat menembus level psikologis 6.100 pada perdagangan akhir pekan Jumat (4/6/21).

Koreksi IHSG hari ini terjadi setelah IHSG reli selama 6 hari beruntun sehingga rawan terjadi aksi profit taking. Tercatat indeks acuan bursa nasional tersebut pada pukul 10:10 WIB berada di zona merah dengan koreksi 0,19% ke level 6.079,55.

Data BEI mencatat, bilai transaksi hari ini sebesar Rp 4,4 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 193 miliar di pasar reguler.


Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 93 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 36 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang dilego Rp 12 miliar dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang dijual Rp 11 miliar.

Isu tapering kembali muncul setelah Presiden The Fed wilayah Philadelphia, Patrick Harker mengatakan saat ini waktu yang tepat untuk memikirkan mengenai pengurangan QE.

Isu tersebut semakin menguat setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat kemarin. Automatic Data Processing Inc. (ADP) kemarin melaporkan sepanjang bulan Mei sektor swasta AS menyerap 978.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian. Penambahan tersebut jauh lebih banyak ketimbang bulan sebelumnya 654.000 tenaga kerja.

Data ini biasanya dijadikan acuan rilis data tenaga kerja versi pemerintah AS yang dikenal dengan istilah non-farm payrolls(NFP). Hasil survei dari Dow Jones memperkirakan NFP sepanjang bulan Mei sebanyak 671.000 pekerja, naik dari bulan sebelumnya 266.000 tenaga kerja.

Data tenaga kerja AS merupakan salah satu acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter, selain data inflasi.

Pada Jumat pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (28/5/2021) lalu melaporkan data inflasi berdasarkan personal consumption expenditure(PCE). Data tersebut merupakan inflasi acuan bagi The Fed.

Inflasi PCE inti dilaporkan tumbuh 3,1%year-on-year(yoy) di bulan April, jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya 1,8% yoy. Rilis tersebut juga lebih tinggi ketimbang hasil surveiReutersterhadap para ekonomi yang memprediksi kenaikan 2,9%. Selain itu, rilis tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak Juli 1992, nyaris 30 tahun terakhir.

Inflasi yang tinggi, serta pasar tenaga kerja yang menguat maka ekspektasi tapering pun semakin kencang. Kecemasan akantaper tantrumkembali muncul.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


Isu Tapering Bikin Panas, Investor Profit Taking! IHSG Merah Market - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

IHSG Tetiba Naik, Cuan Lima Saham Paling Mengkilap - Investor.ID

[unable to retrieve full-text content] IHSG Tetiba Naik, Cuan Lima Saham Paling Mengkilap    Investor.ID IHSG ditutup menguat ikuti bursa...