Rechercher dans ce blog

Wednesday, June 23, 2021

Intip 9 Kabar Bursa Saham: Jadwal IPO Bukalapak-Bank MAS - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan unicorn Indonesia, Bukalapak, akhirnya sampai pada titik terangnya. Prosesnya sudah dimulai dan tak lama lagi hal yang dinantikan banyak pelaku pasar akan segera terwujud.

Sementara itu, dari rilis laporan keuangan sejumlah emiten, tercermin kinerja yang kurang menyenangkan, serta terdapat sederet kabar emiten lainnya.

CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa emiten yang terjadi pada perdagangan kemarin, Rabu (23/6/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan akhir pekan, Kamis (24/6/2021) dibuka.


1. Wah! Dokumen IPO Bukalapak Bocor, Terungkap 5 Underwriter

Pelaku pasar modal dikejutkan dengan beredarnya dokumen mini expose milik PT Bukalapak.com berkaitan dengan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang akan diajukan di Bursa Efek Indonesia. Mini expose biasanya dipaparkan calon emiten ketika hendak melantai di BEI.

Dalam dokumen paparan mini yang diperoleh CNBC Indonesia dari sumber pasar, terungkap jadwal IPO (timeline), beserta dengan konsultan hukum dan perusahaan penjamin emisi (underwriter) sekuritas global dan domestik.

Disebutkan Bukalapak akan menawarkan saham maksimal sebanyak 25% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.

Untuk periode pembentukan harga (bookbulding) dan road show dijadwalkan dimulai pada 28 Juni, penetapan harga IPO 9 Juli, pendaftaran final OJK 13 Juli, ekspektasi pernyataan efektif OJK 21 Juli, masa penawaran umum 23-27 Juli, dan target listing di BEI 29 Juli.

2. Bank Milik Wings Group Jual Saham IPO Rp 3.360, Mahal Gak ya?

Bank yang terafiliasi dengan Wings Group, PT Bank Multiarta Sentosa (Bank MAS) bakal mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada akhir Juni ini.

Berdasarkan prospektus IPO yang dipublikasikan di media massa, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 186.176.500 saham atau sekitar 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum Rp 3.360 per saham.

3. Suspensi DCII Belum Dibuka, 2 Saham Ini Malah 'Digembok' BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara (suspensi) saham emiten produsen alat elektronik rumah tangga PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) dan emiten teknologi PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) mulai perdagangan sesi I, Rabu (23/6/2021).

Pihak bursa 'menggembok' keduanya sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut. Adapun suspensi dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.

"Dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan," jelas pihak BEI, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (23/6/2021).

4. Kok Garuda Dilarang Terbang ke Hong Kong, Ada Apa nih?

Maskapai BUMN, Garuda Indonesia dilarang mendarat di Hong Kong hingga 5 Juli mendatang. Larangan ini seiring dengan adanya tujuh kasus impor Covid-19 baru di Negeri Administratif China itu.

Padahal hingga Rabu ini (23/6), menjadi hari ke 15 bagi Hong Kong dengan tidak mencatatkan infeksi Covid-19 lokal baru, sehingga masih sebanyak 11.896 orang.

Melansir China Daily HK, Senin (22/6/2021), pasien terakhir termasuk enam wanita dari Indonesia dan seorang pria berusia 51 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan yang jelas.

5. Demi Ekspor RI, BCA 'Suntik' Pinjaman ke LPEI Rp 3 T

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), memberikan pinjaman kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank senilai Rp 3 triliun.

Dukungan pendanaan ini diharapkan akan memperkuat strategi bisnis LPEI dalam melaksanakan mandat undang-undang untuk mengakselerasi ekspor.

Fasilitas kredit tersebut merupakan time loan facility senilai Rp 3 triliun dengan tenor 2 tahun yang terdiri dari time loan non-revolving 1 Rp1,5 triliun dan time loan non-revolving 2 Rp500 miliar dengan tenor 2 tahun dan tambahan time loan non-revolving 3 senilai Rp 1 triliun dengan tenor 2 tahun.

6. Krakatau Siap Rilis Obligasi Wajib Konversi, Bidik Rp 800 M

Emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), akan segera menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) atau Mandatory Convetible Bond (MCB) seri B senilai Rp 800 miliar.

OWK Seri B ini merupakan bagian dari penerbitan OWK senilai Rp 3 triliun dan telah diterbitkan seri A senilai Rp 2,2 triliun pada tanggal 30 Desember 2020 lalu.

Mengacu prospektus yang dipublikasikan KRAS di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, nantinya surat utang tersebut akan dikonversi menjadi saham baru dalam perseroan.

NEXT: Cek Kabar Emiten Lainnya

Adblock test (Why?)


Intip 9 Kabar Bursa Saham: Jadwal IPO Bukalapak-Bank MAS - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Manchester United Coba Daratkan Jarrad Branthwaite di Januari 2025? - Bola.net

[unable to retrieve full-text content] Manchester United Coba Daratkan Jarrad Branthwaite di Januari 2025?    Bola.net Lihat Liputan Lengka...